"Jes.."
"Apa?"
Jay tau ini gila, tapi rasanya ia akan semakin gila jika tidak mengatakannya.
"Gimana kalau misalnya gua bilang ... perasaan lo terbalas?"
Si gadis jubah ravenclaw itu terkekeh, menatap ke arah depan tanpa mau repot-repot menatap wajah Jay yang tengah menampakkan raut sedih.
"Kamu tau kenapa aku suka kamu, Jay?"
"Dulu kamu setenang samudera, semua sikap acuh kamu itu nyatanya menarik ... buat aku penasaran. Tapi ternyata semakin kita deket, aku rasa aku semakin tenggelamㅡsesak dan sulit buat kembali ke permukaan. Karena mau sekeras apapun aku lupain perasaan bodoh itu, aku gak bisa ... ah, mungkin belum?? gatau deh, haha."
Suara itu sangat tenang, namun menusuk Jay yang mendengarnya. Gadis di depannya itu sangat berbeda dengan gadis yang selalu Jay temui lainnya.
Ia menarik, punya hal yang membuat Jay kelimpungan sendiri.
"Aku putus sama Fay."
Jeslyn menoleh, bertepatan dengan kembang api yang bermekaran di udara. Jay meraih tangan gadis itu, ia letakkan di dadanya.
"Ini gila Jes, gua gabisa ngelak lagi.."
Degupan itu dapat Jeslyn rasakan, namun entah kenapa tidak ada perasaan senang di hati Jeslynㅡyang ada hanyalah perasaan kecewa.
"Kamu tau?"
Hening.
"Semalem aku mikir, gimana jadinya kalau kamu suka sama aku dan kita jalanin hubungan kaya orang-orang?"
"Ini mungkin kecepetanㅡ
"Tapi aku nemu jawabannya. Gak bisa, Jay. Karena awalnya aku yang suka kamu, ngejar dan gangguin kamu kaya orang gila. Lalu disaat aku nyerah, kamu yang narik aku kembaliㅡdan jadiin aku orang bodoh lagi karena kamu tinggal setelahnya. Kalau nanti kita terlibat di sebuah hubungan, aku yakin kamu enggak akan pernah bisa bener-bener hargain aku. Jadi, ayo kita jadi temen sekelas biasa lagi ... anggap beberapa bulan kemarin itu cuma mimpi."
"Apa enggak ada kesempatan kedua buat gua?"
"Aku bisa kasih, tapi aku tau nantinya kamu bakal lukain aku lagi."
Perayaan ulangtahun sekolah ke-33 itu berakhirㅡbersamaan dengan rasa Jeslyn. (yang sebenarnya terpaksa berakhir)
Dan saat itu pula Jay kehilangan seseorang yang selalu membagikan rasanya dengan tulus, meski dengan cara kekanakan. Ia rasa waktunya ke depan nanti akan terasa sulit karena tidak akan ada lagi orang yang menegurnya dikala seorang diri, memberinya minuman isotonik ketika latihan dan bertanding futsal, dan tidak akan ada lagi orang yang membagikan lagu harian yang mencerminkan rasanya.
Semuanya sudah berakhir.
***
3/12/20
09:49
KAMU SEDANG MEMBACA
serenade :: jaesoo✓
Cerita Pendek[eleven's : 04] [ completed ] Ini tentang mereka, dan rasa yang tersampaikan melalui bait lagu. *** 3 Desember 2020 - 13 Desember 2020 ©Eleventhusiast