Side story- Tsukki?-

319 33 29
                                    

《¤》

Satu hari biasa setelah sekolah berakhir.

Latihan dan bunyi berderit sepatu sudah biasa terdengar di telinga Ayako. Tapi sore ini,ada sesuatu yg membuat perasaannya tak enak mengenai Fukiko. Bukan mau sombong,insting Ayako tak pernah salah.

Ia sedang membersihkan pel sesuai gilirannya hari ini,dan Fukiko masih membersihkan lapangan voli yg dipakai tim voli perempuan mereka. Hari ini tim voli cowok hanya diberi arahan dan setelahnya pulang.

Ponselnya berbunyi dan membuatnya menghentikan kegiatannya sebentar. Nama Kageyama tertera diatasnya dan membuat Ayako mengernyitkan dahi. Bukannya dia sudah bilang untuk pulang duluan? Tak mau berpikir panjang,Ayako menjawab panggilan itu.

"Nani? Aku masih membersihkan pel... Hah,apa?" Setelahnya,Ayako hanya bisa terdiam sambil menatap ponselnya yg layarnya sudah gelap. Lalu ia segera menyelesaikan tugasnya.

Dijalan pulang bersama Fukiko. Ayako teringat kalau Kageyama berkata jangan lewat jalan biasa. Ia benar-benar penasaran tapi instingnya mengatakan kalau ia harus menurut saja pada Kageyama.

"Are? Kenapa kita lewat sini,Aya-chan? Bukan malah tambah jauh?" Ayako nyengir menatap Fukiko yg penasaran. Otaknya memproses sebuah jawaban yg masuk akal.

"Aku ingin melihat bunga Sakura yg katanya mekar diatas sana,tadi Kageyama baru saja memberitahuku..."

Wajah Fukiko terlihat heran. Tumben Ayako mendengarkan tempat rekomendasi Kageyama dan juga,mengapa Kageyama repot-repot mengatakan hal itu. Mungkin karena Kageyama sayang kali.

"Ayo,aku mau liat juga..." Fukiko berjalan cepat meninggalkan Ayako yg baru saja memasang wajah lega. Ia segera menyusul Fukiko yg berdiri di belokan tak jauh darinya. Begitu Ayako sampai,memang ada Sakura ditempat itu,tapi masih hijau dan tak ada yg mekar.

"Kok.... dasar Kageyama~" Ayako berpura-pura kesal pada Kageyama dan menarik Fukiko menjauh. Wajah gadis itu merengut membuat Ayako tak enak.

"Bagaimana kalau kita ke kedai ramen,yg didekat Seijoh... Aku yg traktir,oke?"

Dan mereka berdua berakhir dikedai ramen yg biasa didatangi tim Seijoh. Dan bertemu Oikawa dan Iwaizumi. Setelah Karasuno menang dari Seijoh kemarin. Fukiko jadi lebih akrab dengan kapten Seijoh itu.

Mereka berbincang sebentar sebelum pulang naik bis. Dan sampai didepan rumah Ayako duluan. Fukiko setelahnya pulang sendiri,ia sudah terbiasa kemana-mana sendiri saat di Tokyo. Jadi,disini pun harusnya bukan masalah.

Matanya menatap bayangan yg berasal dari bulan yg berbentuk setengah diatas sana. Ia sampai ke toko yg masih belum tutup dan masuk. Ia menatap Ukai yg menunggui kasir sambil merokok.

"Ah,kau sudah pulang,apa kau baik-baik saja?" Fukiko memiringkan kepalanya bingung lalu mengangguk. Sedangkan Ukai setelahnya hanya bisa menatapnya nanar.

Ia tak mengerti apa yg terjadi,dan tak berminat bertanya. Mungkin Ukai khawatir tentang bekas lukanya lagi.

Ayako merebahkan diri dikasurnya dan berpikir untuk menelpon Kageyama untuk menanyakan perihal tadi sore. Setelah lama berpikir,ia memutuskan untuk melakukannya.

Latihan pagi terasa sangat sunyi. Tak ada suara Hinata yg kesenangan atau Tsukishima yg mengoloknya. Fukiko tak mau memusingkan diri memikirkan itu karena ia harus belajar. Siang ini ada test untuk lomba yg akan ia ikuti.

Ketika ia fokus membaca buku,bunyi pintu yg dibuka membuatnya berpaling dan menurunkan kacamatanya. Tsukishima baru saja masuk dan wajahnya ada perban luka.

My life begin ¤Tsukishima Kei x Reader¤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang