[22.1]

256 50 3
                                    

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

Plan.

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

Seonghwa mengerjap pelan, menatap keduanya tengah berbincang sesekali melempar gelak tawa bahkan tidak menyadari ia sudah kembali ke dalam kamar.

Yena dan Hongjoong terlihat sangat dekat. rasanya seonghwa ingin tersenyum miris, rasa suka datang tetapi harus pergi pindah hati ke yang lain.

Dunia ini terkadang kejam— bagi seonghwa. dimana ia harus meninggalkan hongjoong nanti demi keluarga kecil yang akan ia bangun, membuatnya menjadi lebih tak tega.

Kalau seonghwa mengatakan keduanya berada dalam hubungan apa pernikahan ini akan di batalkan? atau akan tetap berlanjut?

Seonghwa sekarang sadar, benar, ia benar-benar menyukai hongjoong, melihatnya berbicara dengan yena saja membuat hatinya sakit.

Yang menikahkan ia dan yena, kenapa rasanya yang akan menikah yena dan hongjoong?

Yena adalah orang pertama yang menyadari kedatangan seonghwa, ia segera mengeluarkan sebuah pertanyaan.

"Ngapain disitu? jadi cicak lo?" tanya yena.

"Apasih kumbang cipirit." seonghwa memajukan langkahnya, ia berdiri berhadapan dengan yena membuat hongjoong berada di tengah antara mereka.

Tangan seonghwa naik mengusap surai milik hongjoong. dalam hati yena senang. ahaq, yena kan mak comblang kampus, yena suka ngeliat hal uwu walaupun dia uwuphobia.

Yena jadi keinget mba crush yang ternyata ngejar dia juga. gini-gini ada juga yang ngejar yena.. hn.. hebat. seonghwa senyum hangat ke arah hongjoong yang kayaknya gak di liat sama —sekali— yang lebih muda.

Hongjoong ngajak yena ngobrol lagi, ngebuat senyuman seonghwa berubah jadi masam. seonghwa beneran jadi cicak.

Seonghwa jadi cicak, yena jadi kumbang. g.psh.

Seonghwa akhirnya ambil kursi dan duduk di tempat ia berdiri tadi, jarinya raih tangan milik hongjoong walaupun pemuda satu itu tetep aja ngobrol sama yena.

Selagi ngusap tangan hongjoong, yang dimana seonghwa tahu jari-jari bantet dengan kuku yang di cat warna hitam. sedangkan atensinya menatap layar ponsel.

"Yaudah, kalau gitu gue mau pulang dulu—"

"Iya! seonghwa anterin sana." seonghwa langsung dongak, mata bulatnya ngerjap beberapa kali, seonghwa? anterin yena? cih.

"Gak usah! gue sendiri aja."

"Gak papa! sama seonghwa aja! lagian anaknya nganggur, sebagai calon yang baik, ayo anterin yena."

Seonghwa ngeremes pelan tangan hongjoong yang dia pegang, gak setuju sama apa yang hongjoong bilang. kalau sama yena pasti dia bakal ketemu setiap harinya, tapi kalo sama hongjoong? ntar malah gak bisa ketemu lagi gimana??! mau nangis aja seonghwa tuh.

'Lebay nak ayam' -yn

Yena senyum, senyum manis, manis banget, gula aja kalah. kedua tangannya hinggap di atas kepala hongjoong dan turun ke pipi dan berakhir menguyel kedua pipi hongjoong.

"Gak papa hongjoongg, pipi lo mengundang atensi gue deh-! mau gue makan boleh?"

Hongjoong berusaha tersenyum walaupun bibirnya maju keteken, ngebuat yena gemes sendiri sama kakaknya ini.

Iya kakak. setelah dibincangkan yena mau jadiin hongjoong kakaknya aja.

Gak lama yena udah angkat kaki dari ruangan itu, ninggalin seonghwa dan hongjoong berdua. sempet-sempetnya yena ngegoda seonghwa lewat roomchat. ada rasa terima kasih buat yena karena mau ninggalin dia sama hongjoong.

Pengen banget seonghwa bilang yena itu malaikat.

Walau titisan setan.

──────────────────────────

Yena
Online

|Duaan lo sama kak hong, kurang baik apa coba gue..
|Gue nyusun rencana dulu biar kita batal pergi oghe?
|Kasian mba doi udah ngejar dari bulan lalu.
read.

i dont wanna think about you without you

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

i dont wanna think about you without you.

ᴘʜɪʟɪᴀ √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang