Malam ini cukup dingin, walau bukan musim dingin, tapi suhu udara seperti ini mampu membuat siapapun terlelap dengan mudah dan menuju alam mimpi dengan tenang. Dengan aroma vanila yang memenuhi kamar ini, tentu membuat penghuninya semakin mudah terlelap. Namun semua itu hanya harapan Jaemin, ketika saudaranya memulai ritual malamnya, menonton film biru dan mendesah sampai terdengar di telinganya.
Jaemin sudah menutup telinganya dengan bantal, tapi sialnya suara itu tidak menyerah untuk memasuki telinganya. Jaemin memejamkan matanya dengan erat berusaha tertidur dan menghalau suara laknat itu.
“Anghhh...”
Mata Jaemin berbuka, samar samar dia mendengar suara desahan itu mulai melambat, apakah Jeno, saudaranya sudah mencapai pelepasan.
Pipi Jaemin memanas dengan bagian bawahnya yang sudah bangkit, ini yang membuat dia tidak menyukai saudara itu. Jaemin harus ikut menuntaskan hasratnya dan mandi pada malam hari.
“Sialan.” desis Jaemin.
//
hello ! i'm back with new fanfiction !
please support me, and don't forget to voment !
thank you ! ☺️💚start ; 5 Desember 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
brother | nomin [END]
Fanfictionkalau boleh memilih, Jaemin tidak ingin bertemu Jeno seumur hidupnya. saudaranya yang paling menyebalkan itu selalu saja memiliki cara untuk mengganggunya. termasuk menggaggu malam malam tenangnya. "Lee Jeno! Biarkan aku tidur dengan tenang satu mal...