9. [M]

59.9K 4.3K 1.2K
                                    

dor !
mature content ya bun, dosa ditanggung masing"

//

Jeno mengehentikan pergerakannya ketika merasa ada tangan yang melingkar di pinggangnya, di bawah guyuran shower Jaemin bergabung ke kamar mandi Jeno. Dengan pakaian yang sudah dilepas, Jaemin memeluk Jeno dari belakang, menggoda saudaranya itu. Jeno menatap tangan Jaemin yang berada di perutnya, perlahan lahan tangan itu naik dan mengusap dada Jeno, mencubit pelan puting Jeno.

Kejantanannya yang baru saja tertidur kembali terbangun karena ulah Jaemin, Jeno dengan cepat membalikan tubuhnya lalu mendorong Jaemin ke tembok kamar mandi.

Sial.

Dapat Jeno liat tubuh polos Jaemin tanpa pakaian, puting merah muda Jaemin, kulit putih dan bersih itu yang sudah basah karena guyuran air, dan rambutnya yang basah akibat shower membuat Jaemin terlihat begitu menggairahkan.

Jaemin menyeringai, dia meremas kejantanan Jeno dan membuat suadaranya itu mendesah, “Membayangkanku, Lee Jeno?” tanya Jaemin.

Tangannya yang nakal mulai menaik turunkan kejantanan Jeno. Membuat si Lee itu memejamkan matanya merasakan tangan Jaemin yang begitu lihat bermain di penisnya. Tangan kecil yang selalu dia dambakan sekarang sedang melakukan hal yang sebelumnya hanya bisa dia bayangkan.

“Shit, Jaemin, siapa yang mengajarimu hm?” Tanya Jeno, tentu dia tidak akan diam saja ketika Jaemin menggodanya seperti itu. Dia mendongakkan kepalanya, guyuran shower menganai wajahnya yang tampan itu.

Jaemin terkekeh, dia mendekatkan badannya pada badan Jeno. Merasakan kulitnya bersentuhan langsung dengan kulit saudaranya dibawah guyuran shower, sial darah Jaemin berdesir hanya dengan kulit mereka bersentuhan. Jeno dengan cepat membalikan tubuhnya, lalu mendorong Jaemin hingga tembok kamar mandi.

“Ughh.." Jaemin mengeluh ketika Jeno mendorongnya dengan keras, punggungnya menghantam tembok, Jaemin yakin pasti itu akan menimbulkan memar.

“Jadi, kau adalah kelinci yang nakal rupanya.” bisik Jeno tepat di bibir kemerahan Jaemin yang mengkilap.

Jaemin menatap mata Jeno dengan berani, lalu mengalungkan tangannya di leher Jeno, dan berbisik di telinga saudaranya itu.

“Yes, master.”

Jaemin menjilat cuping telinga Jeno, yang menghasilkan getaran aneh pada tubuh seorang Lee Jeno. “Sepertinya kau benar benar ingin ku perkosa, Na Jaemin.”


“Sure, let's do it.”

//

Ciuman itu semakin dalam, saliva mereka menurun membasahi dagu masing masing. Mata mereka terpejam merasakan bibir dan lidah mereka yang saling berperang, melilit satu sama lain, menghisap dengan kuat yang membuat perut Jaemin terasa di penuhi oleh kupu kupu.

Tangan Jeno bergerak di pantat Jaemin, meremas gemas pantat adik tirinya itu. Sial, teksturnya begitu kenyal, Jeno menjadi kecanduan untuk terus melakukannya hingga pantat Jaemin memerah.

Ciuman Jeno turun ke bawah, membuat bercak bercak kemerahan di leher putih nan mulus itu, didongakannya kepala Jaemin ke atas memberi akses untuk mempermudah Jeno membuat karya indah di leher Jaemin.

brother | nomin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang