1.2 Apa itu kau ?

229 11 5
                                    

Keesokan harinya, Dylan dan teman sekelasnya tidak melakukan hal seperti kemarin saat Ryan dan Kory tiba di sekolah. Karena Ryan hanya ingin satu kali saja.

Sekarang Kory juga kembali ke penampilan biasanya. Tidak terlalu terlihat mirip seperti Ryan. Cukup untuk kemarin saja, yang penting dia sudah tau rahasia nya dan sudah pernah merasakan penampilan kakaknya.

Saat jam istirahat, hanya Ryan dan Dylan berada dikelas. Dan sangat jelas hanya mereka yang bawa makanan sendiri.

"Aku yakin dia temanku."
"Siapa ?"

"Apa kau pernah kehilangan ingatan ?"
"Sepertinya tidak. Tapi aku pernah kehilangan tangan kiri ku."

"Oh menyesal aku menanyakan itu. Maaf Dylan maksudku begini, kemarin aku menemukan video di laptop saat aku berumur sembilan tahun. Itu pertama kalinya aku merekam video, saat aku akan main ke rumah mu seperti biasanya."

"Oh pantas saja saat itu kau membawa hp. Kau juga terlambat saat itu."
"Iya, karena sebelumnya aku mengantar anak yang tersesat pulang. Saat sampai di rumahnya, dia memberitauku namanya, Dolly Park. Dan pertanyaan ku, apa anak baru itu beneran Dolly yang ku temui waktu itu ? Sebab kulihat, wajah nya kayak gak berubah gitu."

"Saat memperkenalkan dirinya, dia bilang pernah tinggal di Daedo dan dia senang bisa kembali ke sini lagi. Mungkin saja. Bisa kulihat video itu ?"

Untung Ryan sudah menyalin video itu ke hpnya. Jadi dia bisa menunjukkannya pada Dylan.

"Tak mungkin. Nah! Untung kau merekam rumahnya juga. Itu bisa jadi satu-satunya cara untuk memastikan apa benar dia orang nya."
"Tapi apa kau yakin kalau dia pindah nya ke rumah itu lagi ?, kalau setelah dia pindah ke Seoul lalu ada orang yang membeli rumahnya, keluarga nya pasti mencari rumah baru lagi sebelum kembali ke sini."

"Kau coba saja."
"Kau mau aku... mengantar nya pulang hari ini!"

"Kalau kau gak mau memastikan nya ya sudah. Aku hanya memberi saran. Kau akan tau nanti apa dia benar Dolly yang kau temui dulu atau bukan."
"Huh..."

Kemudian Ryan mendengus menanggapi nya. Pikiran nya  sudah buntu untuk memikirkan hal tak penting ini. Tapi dia memang mengenal Dylan sebagai orang yang punya banyak jalan keluar. Saran nya selalu bermanfaat dan tak pernah gagal jika dicoba.

"Baiklah aku lakukan!"
"Hari ini ?"

"Ya hari ini. Tapi Kory pulang bersama mu ya."
"Apa ?"

"Ya rumah kita sekarang kan tidak terlalu jauh seperti dulu. Aku akan mengantar nya pulang."
"Tapi bagaimana kalau dia di jemput orang tua nya ?"

"Ku suruh dia untuk menelpon nya dulu untuk tidak menjemput nya."

Sepulang sekolah, mobil sedan putih Ryan dan Kory serta SUV merah Dylan telah berada di depan gerbang.

Mereka bertiga memiliki supir antar-jemput sendiri. Karena Ryan akan menjalankan saran yang diberikan Dylan, Dylan pun mau untuk pulang bersama Kory.

"Kory! Kory!"
"Kenapa Dylan ?"

"Hari ini kau pulang dengan ku ya. Ryan ada urusan setelah ini."
"Dimana Ryan ?"

"Di dekat tangga. Ayo masuk ke Z. Pak, Ryan akan segera datang. Kami duluan ya." Dylan memang memberikan nama untuk mobil merahnya. Tapi hanya satu huruf yaitu 'Z'

"Baik tuan Kwon." Jawab supir nya Ryan dan Kory. Kemudian mobil yang di naiki Dylan dan Kory berangkat.

Sebelumnya,  Ryan melihat Dolly sedang berjalan menuju gerbang sekolah. Lalu dia menyuruh Dylan untuk duluan dan mengajak Kory pulang bersama nya. Setelah itu Ryan menghampiri Dolly.

Pimpinan Kelas, Ryan Char [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang