Setibanya dirumah pulang dari mall, Ryan menyadari ada yang kurang di dirinya.
"Kayak ada yang beda, atau ada yang kurang ya ?"
"Kenapa ?""Entahlah, aku merasa aneh aja. Ada apa ini ?"
"Apa karena si Taren mau jadi anak baik lagi ?""Bukan tapi..."
"mana jasku ?!"
"Lah kenapa kau melepaskannya ? Jangan-jangan ketinggalan di restoran.""Gak mungkin. Yah, gimana nih ? Itu kan sewaan."
"Apa kau meminjamkannya pada orang lain ?""Tapi ke siapa ?"
"Dolly mungkin.""Kalau gitu aku akan ke rumahnya."
"Malam malam begini ?"Ryan pergi ke rumahnya Dolly walau hari sudah malam. Karena jas itu harus sudah di kembalikan besok pagi.
"Dolly! Dolly kau ada di dalam ?"
Ryan masih tetap menunggu walau dia sudah menekan bel berkali-kali.Tak lama kemudian, pintu terbuka dan menampakan Dolly yang sudah memakai baju tidur.
"Siapa itu ?, oh Ryan. Ada apa ?"
"Dolly kau..."'Wah, baju tidurnya bagus banget.'
"Kenapa ?"
"Hah ? Gak, gak apa-apa. Itu jas aku mana ?""jas mu ya. Maaf Ryan aku lupa."
"Aku juga lupa.""Aku ambil dulu ya."
"Hei, bukannya itu Tori dan Livvie ?"Setelah Ryan melihat Tori dan Livvie yang sedang jalan menuju rumah Dolly, Ryan langsung ditarik masuk kerumah Dolly.
"Hah ?! Kenapa harus datang sekarang ? Ayo masuk cepat."
"Kenapa emangnya ?""Aku lupa kalau kita akan belajar dan ngerjain PR bareng malam ini."
"Ya udah terus ? apa masalahnya ?""Apa kamu gak lihat keadaan rumah ini ? Apa ada orang lain selain kita ?"
"Lah orangtua mu mana ?""Mereka lagi jalan-jalan dan pulang tengah malam. Makanya aku minta Tori dan Livvie datang sampai mereka pulang."
"Astaga dragon! Ngumpet dimana nih cepetan!!""Dolly kami sudah datang."
Ting tong, ting tong."Kamar aku aja!"
"Jangan, kamar mandi aja.""Jangan! Di lemari baju ku saja."
"Jangan memperburuk keadaan!""Ya udah di balkon aja!"
"Oke aku kesana.""Aku akan menemui mereka."
Dengan panik setengah mati, Ryan naik ke atas dan bersembunyi di balkon rumah Dolly. Dia juga tak lupa untuk menutup pintunya. Sementara Dolly membuka pintu.
"Hai Dolly. Lama banget bukain pintunya."
"Maaf, Aku lagi pakai earphone tadi. Masuklah."Ketika hendak duduk, Livvie melihat ada jas hitam di atas sofa.
Livvie: "Lho, ini kan jas hitam buat laki-laki. Apa ini punya ayahmu ?"
Tori: "Tapi kenapa ukurannya kecil ?"'Hah ?! Kenapa masih ada disitu ? Ya ampun semoga mereka gak mikir yang bukan-bukan.'
Tori: "Oh aku tau. Pasti bekas ayahmu saat wisuda SMA dulu kan ?"
Dolly: "Eh ? Ya bisa jadi. Hahaha... sini aku bawa ke kamarnya. Kenapa bisa ada disini."Livvie: "Atau jangan-jangan, ada anak cowok dari keluarga kaya disini!"
Tori: "Apa benarkah ? Apa dia ingin menjadikan Dolly sebagai pacarnya ?"
Dolly: "Ah nggak gitu. Sudahlah, aku ambil minuman dulu ya."Saat Dolly sedang menyiapkan minuman, masuk sebuah pesan dari Ryan.
'Dolly, aku sudah meminta Kory menjemput ku, tolong kau bawa mereka ke kamarmu dulu. Biar aku bisa keluar dari sini tanpa mereka ketahui.'
Setelah membaca itu, Dolly langsung mengajak Tori dan Livvie ke kamarnya.
Dolly: "Teman-teman, kita ke kamar ku dulu yuk!"
Livvie: "Yes bisa sambil tiduran! AYO!!"
Tori: "Sebentar aku baru ingat. Kalau gak salah di mall tadi aku lihat Ryan meminjamkan jasnya padamu karena kau kedinginan di game center mall tadi."Livvie: "Ah benar itu. Aku juga melihatnya."
Tori: "Apa itu milik Ryan ?"
Dolly: "Itu..."Ting tong
Dolly: "Benar punya Ryan, itu pasti dia. Kalian ke kamarku duluan aja."
Tori: "Tadi kau bilang itu punya ayahmu.""Yang nebak ini punya ayahku siapa ? Ini punya Ryan. Dan yang kalian lihat di mall tadi gak salah. Dia emang meminjamkan jas ini karena aku sempat kedinginan di mall tadi."
Kemudian Dolly memberikan jas itu pada Kory sementara Tori dan Livvie pergi ke kamarnya.
"Hai Kory, ini jasnya."
"Ryan mana ?""Dia ada di balkon. Ada Tori dan Livvie disini. Dia ngumpet biar mereka gak tau kalau ada Ryan. Aku temui dia dulu."
Setelah memberikan jas pada Kory, Dolly pun menemui Ryan yang ada di balkon.
"Ryan, Kory udah datang. Tori dan Livvie udah di kamar ku. Cepat keluar."
"Iya, makasih Dolly."Ryan pun berhasil keluar dari rumah Dolly tanpa diketahui Tori dan Livvie.
"Strategi yang bagus. Dapat ide dari mana ?"
"Entahlah, itu muncul sendiri. Mungkin karena aku sempat mau nekat loncat dari atas sana.""Apa ? Kau mau mencelakai diri sendiri ?"
"Tapi kan gak jadi. Karena ide briliant muncul dari otakku yang pintar ini. Hahahaha...""Ya udah, lain kali jangan ke rumah perempuan kalau dia lagi sendirian dirumahnya."
"Iya, ayo pulang."Mereka pun masuk ke mobil dan kembali ke rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pimpinan Kelas, Ryan Char [END]
FanficSetelah Para Pilot Tobot Bersatu sukses dengan respon terbaik, aku membawakan cerita lagi yang bersih tak ada hubungannya dengan dua cerita Tobot ku yang sebelumnya. Bukan sequel, bukan kelanjutannya, dan bukan sambungannya. Ini murni aku buat baru...