3.1 Guru olahraga baru

113 8 1
                                    

PIMPINAN KELAS, RYAN CHAR
-------------------------------------

Kemarin malam, Ryan bisa tertidur lebih awal seperti semula karena dia sudah tidak terlalu memikirkan tentang Dolly lagi. Dia juga senang keinginannya untuk bisa lebih mengenal Dolly telah terwujud. Ketika sampai dikelas, Dolly kaget melihat Ryan yang datang lebih pagi lagi.

"Dolly! Aku senang kita datang duluan."
"Kenapa lagi Ryan ?"

"Begini, apa sore nanti kau boleh keluar ? kita ke World Daedo yuk!"
"Mungkin boleh. Tapi Ryan, aku ada kabar bagus."

"Apa itu ?"
"Mulai sekarang, aku..."





"BOLEH KELUAR MALAM!! YEAAAAYYY!!!"

"Masa sih ?, gimana ceritanya ?"
"Sebenarnya, kemarin pas kita lagi kejar-kejaran, ibuku melihat kita."

"Apa ?! Te... terus ?"
"Gak usah malu. Karena itu akhirnya aku di izinkan keluar malam. Orangtua ku langsung mempercayai mu Ryan. Karena kau kan orang yang membantu ku menemukan rumah ku."

"Oh begitu."
"Dan tadi sebelum aku berangkat sekolah, ayahku penasaran dengan anak itu. Anak yang telah membantu ku, dia ingin bertemu dengan mu Ryan."

'Waduh gimana nih ? Emangnya aku siap sekarang ? Ah tak apalah, aku harus menunjuk kan diriku.'

"Baiklah, tapi kita ke World Daedo nya malam ini saja ya. Atau aku gak mau bertemu ayahmu."
"Hmm ide yang bagus. Sambil menunggu ayahku pulang kerja."

Kemudian keadaan menjadi tenang dan mereka berdua tiba-tiba malah canggung. Apalagi Ryan, belum apa-apa udah deg-deg an. Dia harus mempersiapkan diri untuk bertemu dengan ayahnya Dolly nanti malam.

'Aku harus berani!'

"Do... Dolly..."
"Ya ?"

"Makasih ya. Tadi malam aku senang banget tau, sampai bisa tidur lebih awal seperti semula."
"Sama-sama Ryan. Semoga gak ada yang gangguin hubungan kita ya."

Mereka berdua tersenyum dan saling memandang untuk beberapa saat hingga tanpa mereka sadari, Dylan dan Kory sudah mengintai mereka sejak Dolly memberitau Ryan kalau ibunya melihat mereka kejar-kejaran di depan rumah Dolly.

"Malam ini di World Daedo. Kau siap Kory ?"
"Siap!"

Kemudian mereka berdua masuk ke kelas.

"Halo kelas!!"
"Hai Kory! Hai Dylan!"

"Kau datang lebih pagi lagi Ryan. Pasti ada apa-apa nih."
"Ah gak ada. Aku cuma senang karena kemarin aku bisa tidur lebih awal seperti semula."

"Eh ? Jadi selama ini kau insomnia ?"
"Bukan insomnia Kory. Sebenarnya Pimpinan Ryan selalu kepikiran..."

Saat Dylan hampir mengatakan itu, seketika tangan Ryan refleks membungkam mulut Dylan. "Eitss... SSHHH!! Gak kepikiran apa-apa!"
"Kepikiran apa ? Dolly ya ? Karena dia murid baru."

"Bukan! Aku bilang gak apa-apa."
"Kory, Aku bisa menebaknya."

"WAKIL PIMPINAN!!, Pintu ku selalu terbuka untuk menerima surat pengunduran dirimu kapan saja."
"APA ?!" Setelah Ryan mengatakan itu, Dylan langsung berlutut dan berkata. "Ampun Pimpinan jangan pecat saya! Maaf, gak akan aku tebak deh. Janji!!"

"Kory, ini sekolah tapi kok serasa di perkantoran sih ?"
"Kamu belum tau ya ? Nanti lama-lama juga mengerti."

Pelajaran pertama hari ini adalah olahraga. Pak Towers datang ke kelas bersama guru olahraga baru mereka.

"Selamat pagi semua."
"Selamat pagi juga pak Towers."

"Perkenalkan ini adalah guru baru pendidikan jasmani kalian."
"Annyeonghaseyo anak-anak.  Perkenalkan saya Mavrick Stone. Panggil saja aku pak Mavrick. Saya dulu adalah pembalap Robot Racing di tahun 2016."

"Wah mantan pembalap. Tahun 2016 ? Saat itu kita masih enam tahun. Sekarang bapak umurnya berapa tahun ?"
"Waktu saya jadi pembalap umur saya 26 tahun. Ada yang bisa tebak umur saya sekarang berapa tahun ?"

"Tahun 2016, 26 tahun. Sekarang 2027 berarti, tiga puluh tujuh! Bapak kelahiran tahun 90 kan ?"

"Benar! Dan kalian kelahiran tahun 2010 ya kan ?"
"Iya!"

"Baiklah, pak Mavrick saya tinggal ya."
"Oh iya pak silahkan. Sekarang, bisa kita mulai pelajaran nya ?"

"Pak Mavrick, bagaimana kalau kita lomba dulu sebelum mulai materi ?"
"Lomba apa ?"

"Iya pak. Bapak kan mantan pembalap."
"Tapi saya dulu balapan mobil."

"Ini aja, lomba lari tiga kaki."
"Bagaimana caranya ?"

"Salah satu kaki kita di ikat bersama salah satu kaki teman kita lalu mulai berjalan bersama menuju garis finish."
"Oh jadi berpasangan. Baiklah ganti seragam kalian dengan kaos olahraga lalu ke lapangan. Saya tunggu disana ya."

Pak Mavrick ke lapangan duluan sementara Ryan, Kory, Dylan dan yang lain mengganti seragam mereka dengan kaos olahraga.

Setelah mereka mengganti seragam, Ryan merasakan sesuatu di kepalanya.

"Aduh, kenapa ini ?" Ucap Ryan sambil memegang kepala nya
"Ada apa Ryan ?" Tanya Dylan

"Sepertinya aku pusing." -Ryan
"Apa kepala mu juga panas ?" -Dylan

"Oh iya tadi kau bilang, kau senang karena bisa tidur lebih awal lagi. Memangnya selama ini kau begadang ?" -Kory
"Sebenarnya pas mau ganti seragam tadi, aku udah merasa agak pusing. Kalau boleh jujur, sejak senin lalu aku selalu tidur larut malam. Dan tadi malam baru bisa tidur lebih awal seperti biasanya." -Ryan

"Emang kau memikirkan apa sampai pusing begini Ryan ? Tadi kau juga sudah sarapan kan." -Kory
"Apa mungkin karena baru kali ini kau begadang selama itu. Tujuh hari berturut-turut, dan sekarang kesehatan mu menurun." -Dylan

"Ryan, apa itu benar ? Ya sudah nanti kau gak usah ikut olahraga ya." -Kory
"Oke, Aku akan menonton teman-teman saja dari pinggir lapangan." -Ryan

'Berarti nanti malam aku gak jadi ke World Daedo sama Dolly.'

Bersambung...

Pimpinan Kelas, Ryan Char [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang