Part_1

51 29 23
                                    

Syila pov

Sesuai keinginan ku tadi pagi, aku berangkat sekolah diantar oleh abang ku tersayang. Aku sudah sampai di depan gerbang.

"Bang, aku masuk dulu ya." Pamit ku sambil menyalimi abangku.

"Iya, belajar yang bener jangan nakal. Ntar pulangnya abang jemput klo sempet." Ucap abangku.

"Iya bang, ya udah aku masuk ya assalamu'alaikum." Ucapku.

"Waalaikumsalam, hati-hati." Ucap abang ku setengah berteriak.

Aku berjalan menyusuri koridor menuju kelas ku. Jam segini masih sepi hanya sedikit siswa/i yg datang. Kelas ku berada di lantai 2, jadi aku harus menaiki tangga untuk menuju kelas ku.

Bruk..
Tiba-tiba aku menabrak seseorang, aku mendongakkan kepala ku ternyata itu kak ketos. Sungguh aku gugup jika berdekatan dengannya, ntahlah mungkin karena aku pernah menyimpan perasaan padanya.

"Eh-ma-maaf kak." Ucapku gugup.

"Lu punya mata gak? Jalan tuh lihat-lihat jangan nunduk terus!" Ucap nya sambil menatapku tajam.

"Iya, kak maaf saya gak sengaja." Ucapku takut sambil menunduk.

"Maaf-maaf lu bilang, lihat gue jangan nunduk,gue disini bukan dilantai!!" Ucapnya sambil membentak ku.

"Maaf kak, sekali lagi maaf, saya permisi." Ucap ku hendak meninggalkan nya. Tapi tiba-tiba dia mencekal tanganku.

"Mau kemana lu?" Tanya nya tegas.

"Ke kelas kak." Jawabku.

"Lepasin sahabat gue, kak!!" Teriak Fitri sahabat ku dari arah belakang ku.

"Ngapain lu ikut campur?" Tanya nya.

"Dia sahabat gue, dan gue gak terima kalau ada yg nyakitin dia apalagi bentak dia!!" Tegas Fitri.

"Ohh, kasih tau sahabat lu kalau jalan pake mata!!" Ucap nya sambil menatapku tajam.

"Hahaha kak, lu ketos tapi bego banget, dimana-mana orang jalan pake kaki tapi matanya buat lihat jalannya!! Masalah segitu aja dibesar-besarin." Ucap Fitri sambil tertawa meremehkan.

"Berani lu ngatain gue?!!" Ucapnya sambil menatap Fitri tajam.

"Ngapain enggak, dikira gue takut sama ketos kayak lu!!" Ucap Fitri. Nah loh mak fitri ngamuk.

"Fit, udah ke kelas aja yuk." Ajak ku sambil menarik tangan Fitri menuju kelas.

"Urusan kita belum selesai!" Ucap nya sambil berlalu meninggalkan kami.

Aku dan Fitri memasuki kelas, aku menaruh tas ku dimeja. Aku menoleh ke belakang ditempat yang di duduki Fitri, dia kayak marah gitu mukanya.

"Fit, kamu knp?" Tanya ku.

"Lu kenapa sih Mei, malah belain ketos kurang ajar kayak dia!!" Ucap Fitri.

"Aku cuman gak mau memperpanjang masalah aja." Ucapku memberi pengertian ke Fitri.

"Ya, tapi orang kayak dia gak bisa dibiarin gitu aja, sekali-sekali harus dikasih pelajaran, kalau gak 'kan dia jadi sok." Ucap Fitri.

"Hmm, udah lah lupain aja, lagi pula aku gak papa kok." Ucap ku.

"Lu terlalu baik Mei jadi orang makanya di manfaatin terus." Ujar Fitri.

"Hmm oke, aku bakal berubah." Ucapku dengan kekehan, Fitri hanya memutar bola matanya malas.











Separuh Ragaku [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang