Tujuh

3.4K 414 124
                                    

Tujuh
~Cemburu?~

"SEJAK KAPAN KALIAN PACARAN?!"

Pagi hari, Tsukishima dan Yamaguchi yang baru saja memasuki kawasan sekolah mendapati dua orang yang menuntut jawaban; Kageyama dan Hinata. Yamaguchi tertawa hampa, memandang kedua kawannya yang baru tahu soal hubungannya dengan si kacamata sepulang sekolah kemarin.

.

.

.

Kemarin...

"Ne, Yamaguchi. Kau dengan Tsukishima... ada hubungan apa?"

Mendengar pertanyaan itu, Yamaguchi mengerutkan alisnya. Hubungan apa...? Oh. Ia pun tersenyum kaku, memiringkan kepalanya sejenak, "Etto... kalian bercanda? Masa' kalian tidak tahu?"

Kageyama dan Hinata menggeleng polos, sorot mata keduanya terlihat sangat penasaran dan penuh tanya. Astaga, dua orang ini memang benar-benar tidak mengerti. Yamaguchi pun tertawa kecil, "Aku dan Tsukki sudah lama pacaran, lho."

"HEH?!"

"P... pacaran?!"

Baik Kageyama dan Hinata memasang ekspresi dan reaksi yang 11-12, sangat terkejut dan tidak percaya. Sejak kapan?! Bagaimana bisa?! Si garam itu bisa berhubungan dengan orang lain?!

"Ah!" Manik Yamaguchi terbuka ketika ia melihat bus yang melewati rutenya sudah berhenti di halte. Kalau terlambat, ia harus menunggu sepuluh sampai lima belas menit lagi—dan sejujurnya, ia sudah sangat kedinginan di malam ini.

"Busku datang! Aku duluan, ya! Sampai besok~" Yamaguchi berseru sembari melambaikan tangannya, lalu berlari cepat dari sana. Ia tidak mau ketinggalan busnya.

"Ah, Yamaguchiiii!" Hinata menjulurkan tangannya, wajahnya memucat ditinggal pergi di saat masih penasaran oleh kawannya itu. Namun percuma, si freckles sudah menjauh dari mereka.

Kageyama dan Hinata saling memandang, sama-sama tatapan yang terlihat terkejut dan tidak mengerti. Tsukishima Kei dan Yamaguchi Tadashi berpacaran...? Dua sahabat yang selalu bersama itu jadi sepasang kekasih? Mereka selalu berada di tim yang sama, tetapi mengapa Hinata dan Kageyama bisa tidak menyadarinya?

.

.

.

"Tch. Pelankan suara kalian..." Tsukishima menepuk-nepuk telinganya, wajahnya terlihat risih. Meski di dekat pagar sekolah tak banyak siswa ataupun siswi yang berlalu, tetap saja rasanya tidak pantas jika obrolan ini terdengar ke telinga orang lain.

"G—gomen, Tsukki," Yamaguchi yang jadi merasa tidak enak. Coba kalau kemarin ia menjelaskannya kepada Kageyama dan Hinata, kedua orang di hadapannya ini tidak terlalu mengebu-ngebu hari ini.

"Kenapa jadi kau yang meminta maaf?" Tsukishima mendengus, lalu menatap malas kedua insan yang mengepalkan tangan mereka. "Cepat katakan apa yang ingin kau tahu, Oosama dan partnernya."

"S-sejak kapan kalian berpacaran?!"

"Kok kami tidak tahu?!"

"Kalian saling suka?!"

Kageyama menyikut Hinata, "Siapa yang menembak dulua-"

"Ah, Kageyama! Aku dulu yang bertanya!" 

"Berisik, boke!"

"Hahhh... 💢" Tsukishima kesal, lelah. Ia ingin melewati kedua orang ini begitu saja, tetapi ia tahu betapa besarnya energi keduanya. Mereka pasti tidak menyerah begitu saja.

Are You Ready?!《KageHina Fanfiction》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang