Delapan

3.4K 425 133
                                    

Delapan
~Kencan dengan Kageyama~

Hinata Natsu lelah memarahi sang kakak. Hinata Shoyo terlalu banyak melamun, bahkan di saat makan malam. Itu semua terjadi karena Hinata sedang suntuk dengan pikirannya.

Bagaimana cara membuat Kageyama berdebar di kencan besok? 

Yup, itulah yang dipikirkannya.

Sebenarnya, Hinata Shoyo tidak pernah berkencan di dalam hidupnya sebelumnya. Ia tidak tahu bagaimana cara membuat pasangan kencannya berdebar seharian penuh, tetapi yang jelas—Hinata tidak mau kalah!

"Hmmm... Kata Yamaguchi, ia dan Tsukishima bergandengan, ya..." Bahkan sebelum tidur, Hinata yang berada di dalam kamarnya bergumam soal itu. Di atas kasurnya, menatap langit-langit kamarnya.

Bergandengan dengan Kageyama...

Seumur hidup, Hinata hanya pernah bergandengan erat dengan adik, ibu, dan ayahnya saja. Bagaimana rasanya kontak fisik itu? Tangan Kageyama—yang begitu dijaga, lentik, indah ketika memberinya toss... akan menggandeng tangan mungilnya? Apakah rasanya akan hangat? Nyaman?

Muka Hinata merona membayangkannya. Hinata pun mendecak kesal, "Salah! Aku yang akan menggandeng tangan Kageyama! Dia yang akan berdebar! Bukan dia yang membuatku berdebar!!!"

"Sho-nii berisiiik!" Natsu yang masih berada di ruang tengah berteriak, mengomentari suara kencang kakaknya.

Hinata menarik selimutnya, menutupi mukanya yang masih agak merona. Ah, menyebalkan. Gandengan tangan, pelukan, ciuman—semua itu memang sesuatu yang memalukan. Pantas saja jantungnya berdebar.

Ini bukan karena dia cinta Kageyama, kok!

▪🏐▪

Siang hari, pukul 10.

Di dekat taman kota dekat pusat perbelanjaan, di situlah Hinata memarkirkan sepedanya. Tungkainya pun melangkah menuju taman kota—tempat dimana ia dan Kageyama berjanjian bertemu.

Sosok raven itu pun terlihat. Duduk sembari menatap kucing liar yang ada di atas bangku, tepat di sampingnya. Tangan Kageyama yang bergetar perlahan terulurkan, tetapi tidak berani menyentuh kucing tersebut.

"Ossuuu, Kageyama!" Hinata menepuk pundak lelaki itu.

Kageyama yang terkejut pun akhirnya tangannya menyentuh tubuh kucing. Kucing itu terkejut dan mengeong pergi, "Meoww!"

"A... ah..." Kageyama menganga menatapi kepergian kucing tersebut. Sedetik kemudian, aura hitam dikeluarkannya—kedua matanya menatap tajam Hinata, "Boke!💢 Kenapa kau mengejutkanku?! Kucingnya jadi takut, 'kan?!"

"Huwa, maaf!" Hinata menepuk kedua tangannya. Lalu perlahan berkata, "Tetapi kayaknya kucingnya bukan takut denganku, melainkan denganmu, Kageyam—"

"HAAAA?" Kageyama mengangkat mukanya, wajahnya kelihatan sangat mengerikan.

"Nggak, nggak! Maaf!"

Kageyama menghela napas kasar, membuang pandangnya. Baru bertemu sudah begini. Seperti biasanya..., batin Hinata berkata. Ternyata tidak ada yang berubah meski ini sebuah 'kencan'.

Ia juga sempat berpikir harus berpakaian seperti apa. Apakah dia harus menggunaian kemeja atau sesatu yang tampak kasual-tetapi-menarik, tetapi akhirnya Hinata memilih menggunakan jaket kesayangannya. Dan Hinata bersyukur Kageyama juga menggunakan pakaian yang sangat kasual seperti dirinya.

Are You Ready?!《KageHina Fanfiction》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang