Enam

3.5K 435 138
                                    

Enam
~Ada Hubungan Apa?~

Kedua tungkai Hinata bergerak tidak nyaman di tempatnya. Gelisah. Meski ia sudah membulatkan tekadnya untuk menerima apapun hukuman dari Akira-sensei, tetapi tetap saja jantungnya berdegup sangat kencang karena sebentar lagi adalah pelajaran dari guru killer itu.

Keringat dingin yang bercucuran sepanjang sepanjang pelipisnya menjadi respons tubuh bahwa dirinya mengalami stress mental. Sampai akhirnya, suara pintu yang dibuka membuat Hinata semakin membuka matanya.

"Oiii!"

Dan Hinata menghela napas lega melihat lelaki itu adalah teman sekelasnya, ketua kelas di kelas 1-1.

"Akira-sensei tidak akan masuk ke sekolah selama seminggu karena beliau mengikuti pelatihan guru!" si ketua kelas lalu mengangkat selembaran kertas di tangannya. "Aku diberikan materi untuk pembelajaran kita! Jangan ribut selama kelas kita tidak dijaga, ya!"

Woa?! Apakah dewi fortuna sedang memberkati Hinata Shoyo?! Manik si oranye langsung berbinar cerah. Seminggu—itu waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan soal-soal gila itu! Dengan Kageyama!

"Lalu, bagaimana dengan buku latihannya? Apa harus dikumpulkan?"

Pertanyaan dari salah seorang murid membuat Hinata memincingkan matanya. Urusai! Dasar bermulut besar, tukas Hinata dalam hati. Sang ketua kelas pun mengedikkan bahu, "Aku belum tahu, nanti kutanyakan. Untuk hari ini, ayo buka buku halaman 51."

Keringat kembali bercucuran di pelipis Hinata. Duh, gara-gara temannya si ketua kelas bakal bertanya. Sebaiknya dia dan Kageyama harus mengerjakan soal-soal gila itu segera... Kalau bisa, sisanya harus selesai besok!

▪🏐▪

Istirahat siang...

Kageyama hendak pergi ke kelas Hinata, tetapi mereka berpas-pasan di karidor. Keduanya sama-sama memegang kotak bekal, lalu senyuman terbentuk di mulut masing-masing.

"Akira-sensei..." Kageyama berucap.

"—tidak masuk! Yay!" lanjut Hinata, mengangkat tangannya. Alisnya lalu mengkerut ketika Kageyama tidak menyahuti ajakan 'high five'nya.

"... apa?"

"Astaga, tos! Masa' begini doang harus aku jelaskan, sih!"

"Y-yey," Kageyama mengangkat tangannya juga, menepuk telapak tangannya dengan tangan Hinata. Hinata pun menarik senyuman lebar—diantara senang dan geli dengan tingkah kaku si raven.

"Ah, tetapi... kurasa kita tidak bisa santai, Kageyama," Hinata menurunkan tangannya. "Sepertinya bisa saja tugas itu disuruh dikumpulkan secepatnya. Soalnya, ketua kelasku akan menanyakan hal itu."

"Hmm... sepertinya memang harus diselesaikan, ya," Kageyama mengangguk-anggukan kepalanya, tampak berpikir. Ia lalu melirik ke arah si oranye yang ada di hadapannya. "Oi, boke. Kau tahu manusia pintar yang bisa membantu kita? Dia begitu cepat kalau menjelaskan."

"Ya, aku yakin kita memikirkan orang yang sama."

"Tetapi, dia..."

"Pelit," Hinata melanjutkan, mengangguk setuju. "Jadi, ayo kita memohon kepadanya!"

▪🏐▪

Kelas 1-4...

"Tsukishima, ayolahhh!"

Are You Ready?!《KageHina Fanfiction》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang