"Bakayama, aku akan membuatmu jatuh cinta padaku! Apakah kau siap?!"
"Hinataboke! Kau yang akan jatuh hati padaku! Bersiaplah!"
Namanya Kageyama Tobio dan Hinata Shoyo; dua remaja SMU yang bodoh dan mempunyai energi di atas rata-rata. Mereka sering...
"Errrrrr...." Istirahat siang itu, Hinata Shoyo berada di kelas si manager kelas satu mereka; Hitoka Yachi. Si oranye itu tengah fokus menyalin buku catatan, tetapi mulutnya mengeluarkan suaranya. Seperti ada yang mengganggu di pikirannya.
"Ada apa, Hinata-kun? Apa ada tulisanku yang tidak terbaca?"
"Ah, tidak. Aku sedang bingung akan sesuatu."
"Apa itu?"
Hinata terdiam sejenak. Sejak tadi, rasanya dia tidak bisa berpikir bagaimana membuat Kageyama jatuh cinta kepadanya—padahal, sudah dua hari ia tidak memberikan serangan kepada Kageyama. Si lelaki oranye pun bertanya, "Ne, Yachi. Apa ada lelaki yang kau suka?"
"Eh—um..." Yachi berkedip beberapa kali ketika mendapati pertanyaan dari Hinata. Itu agak random dan mengejutkannya. Gadis berambut pirang itu lantas menggaruk belakang kepalanya. Untuk sekarang, mencari pacar bukanlah prioritasnya, "Tidak ada, kurasa? Hahaha..."
"He~ tidak ada, ya..." Hinata mendengus panjang. "Kau tidak bisa membantuku, dong."
"Membantumu?" Yachi menjeda, memiringkan kepalanya dengan manisnya. "Memangnya Hinata-kun ingin meminta bantuan apa dariku?"
"Etto... aku ingin membuat seseorang suka kepadaku!"
"Huh? Ada... perempuan yang kau suka?"
"Bukan! Ini taruhanku dengan Kageyama!" Hinata meletakkan pulpennya, memasang senyum antusias di mukanya, "Aku sudah berjanji akan membuatnya jatuh cinta padaku!"
"E... eh?" Yachi tersentak—jelas saja terkejut. Ia sudah mendengar taruhan itu dari Kiyoko-senpai, yang diberitahu oleh Suga-san. Seluruh klub juga mendengarnya, menjadikan hal absurd itu rahasia bersama. Namun, Yachi pikir itu hanya sekedar candaan. Baru kali ini ia mendengar langsung dari mulut Hinata. Jadi, taruhan itu betulan?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
'Hinata-kun... mengejar Kageyama-kun, ya...' Yachi merona mukanya. Sebagai seorang gadis remaja, mendengar lelaki dengan lelaki saling mengejar membuat pikirannya kemana-mana. Ia langsung menggeleng cepat. Jangan jadi gadis mesum, Yachi!
Hinata bingung gadis itu menggeleng tiba-tiba. "Ada apa, Yachi?"
"U-uh. Tidak, kok!" Yachi mengibaskan tangannya. Ia lalu berdehem sekali, "Aku memang tidak mempunyai lelaki yang kusuka, tetapi kalau kau ingin seseorang menyukaimu—kurasa aku tahu caranya!"
Yachi mengeluarkan sesuatu dari tasnya, sebuah majalah gadis. Ia menyodorkannya kepada si oranye, "Di sini tertulis bagaimana cara mendapatkan hati seseorang, Hinata-kun!"
