11. Kalau bisa Resign aja!

274 27 2
                                    

_____

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
_____

Yuta memandang pilu perempuan dengan perban di kepalanya itu. Mata yang biasanya memancarkan sinar ceria itu kini terpejam dengan kulitnya yang semakin memucat.

Yuta meruntuki kebodohannya. Ini semua karena dirinya!

Aletha celaka berkat dirinya!

Yuta meninju dinding rumah sakit berwarna putih itu dengan cukup kencang hingga menimbulkan suara bedebam dan jarinya pun memerah.

Laki-laki itu tak kuasa menahan tangisnya. Satu butir air mata lolos dari pelupuknya. Sekuat apapun Yuta menahan tangis, nyatanya laki-laki itu tetap tidak bisa menahan bendungan air matanya saat ini.

Ia memohon kepada Tuhan untuk setidaknya memberikan kehidupan untuk Aletha.

Sebulan berlalu sejak kecelakaan yang mendera Aletha, namun perempuan itu enggan bangun dari tidurnya.

Selama itu Yuta menunggu Aletha, laki-laki itu selalu datang kerumah sakit. Memperhatikannya, membacakannya novel kesukaan Aletha, menyanyikan perempuan itu lagu kesukaan Aletha sambil memetik gitarnya, mengganti bunga di nakas setiap hari.

Yuta juga selalu datang bersama Syafa. Selama Aletha koma, Syafa lah yang menjaga Yuta dan menenangkan emosi laki-laki itu.

Hingga saat itu pekerjaan Papanya Yuta mengharuskan Yuta dan keluarga kembali lagi ke Jepang. Disitu Yuta merasakan bahwa ia kembali gagal menjaga Aletha.

Laki-laki macam apa yang tidak bisa menjaga perempuan yang dicintainya?!

Yuta merasa bahwa takdir tidak berpihak kepada mereka berdua.

Yuta berjanji, suatu saat jika Yuta dan Aletha dipertemukan kembali. Yuta tidak akan lagi bersikap ceroboh atau kekanak-kanakkan. Yuta harus bisa menjadi laki-laki paling layak untuk Aletha.

Yuta berjanji!

Di hari yang sama Yuta pergi untuk kembali tinggal di Jepang, disitu Aletha membuka matanya.

Orang yang dilihat Aletha pada saat itu hanya kedua orang tuanya dan Syafa yang kebetulan berkunjung.

Dan disitulah Aletha benar-benar kehilangan memori masa kecilnya.

~~~

Aletha terbangun saat dirinya tiba-tiba memimpikan hal aneh.

Ia memimpikan seorang anak laki-laki yang sangat mirip dengan Yuta. Dan saat mengingat itu, kepalanya tib-tiba sangat sakit.

Aletha berbaring menyamping agar bisa melihat wajah Yuta yang terlelap dengan tenang.

Aetha menyingkirkan beberapa helai rambut Yuta yang menghalangi keningnya.

Walk You Home | Nakamoto Yuta FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang