12. Aletha sakit

203 24 2
                                    

"Lo pengangguran ya?" Sarkas Aletha saat perempuan itu sedang mengenakan blazernya. Dan yang dilakukan Yuta saat ini hanya bermalas-malasan di kasur dengan rambut dan wajah yang masih berantakan.

Sejak dua hari yang alu Aletha lembur karena masih harus mengurus pasien kecelakaan. Jadi selama dua hari itu Aletha berangkat sangat pagi ditemani Yuta dan pulang larut malam di jemput oleh Yuta.

Dan selama dua hari berturut-turut itu tak sedikitpun Aletha melihat Yuta memiliki pekerjaan selain menjadi tukang ojek pribadinya.

Yuta menaikkan sebelah alisnya. "Pengangguran?"

Aletha menganggukan kepalanya, matanya memincing melihat Yuta sambil mengaplikasikan lipstik berwarna pink di bibirnya.

"Kalo gue pengangguran, gue dapet kekayaan ini semua dari mana?" Tanya Yuta balik.

Aletha melihat kekaca kemudian merapikan unciran di rambutnya. "Dari Papa lo. Dari mana lagi?"

Yuta tersenyum meremehkan. "Itu aja masih kurang banyak sama yang gue miliki sekarang."

"Gue punya investasi di 50 perusahaan, gue punya beberapa tempat hiburan paling besar di Asia dan Eropa, dan semua jenis minumannya gue produksi sendiri. Dan sekarang gue lagi coba bangun bisnis di bidang properti, percobaan pertamanya adalah penthouse yang beberapa hari yang lalu lo tempati." Ujar Yuta panjang ebar membuat Aletha menganga.

Ayahnya merupakan seorang dokter sekaligus pemilik rumah sakit terkenal di Jepang. Kemudian anaknya adalah seorang pembisnis.

Oke!

Aletha terdiam, kemudian perempuan itu turun ke lantai bawah.

"Kali ini gua bawa mobil sendiri aja." Ujar Aletha yang langsung di balas gelengan kepala oleh Yuta.

Tanpa babibu, laki-laki itu langsung bergegas ke kamar mandi. "Jangan kemana-mana! Pokoknya harus suami mu ini yang mengantarkan istri tercinta." Ujar Yuta dibuat sok dramatis hingga dengan refelk Aletha melempar katalog fashion ke wajah Yuta.

Yuta terkekeh kemudian menutup pintu kamar mandi.

***

Usai mengantarkan Aletha ke rumah sakit, kini Yuta mengendarai mobilnya menuju sebuah tempat yang menjadi favorit nya jika ingin menghabiskan waktu. Di mana lagi kalau bukan di apartement Johnny.

Johnny merupakan teman yang selalu ada dan selalu mau di ajak pergi kemanapun kapanpun. Tidak seperti Jaehyun yang gila bekerja. Sahabatnya seperti Yuta dan Johnny pun tidak diperbolehkan untuk datang ke kantor dan mengganggu jam bekerjanya. Itu lah sebabnya bahkan Yuta baru tahu jika Syafa adalah sekertaris sekaligus perepuan yang selama ini Jaehyun taksir.

Yuta melirik jam di pergelangan tangannya. Jarum jam masih menunjukkan pukul delapan pagi dan Yuta tebak Johnny masih tertidur di kasurnya.

Jakarta hari ini cukup padat dan selalu padat. Jadi dibutuhkan waktu cukup lama dari waktu normal untuk bisa sampai di depan pintu apartement milik Johnny Suh.

Tanpa repot-repot memencet bel, Yuta langsung masuk karena laki-laki itu tahu sandi apartement Johnny.

Saat melangkahkan kaki, ada yang janggal dari apartement yang biasa ia singgahi itu.

Yuta melihat sepatu perempuan ada di rak sepatu dekat pintu.

'Mungkin hari ini mamanya Johnny berkunjung.' Ujar Yuta dalam hati.

Yuta masuk dengan santai. Melepas jaketnya dan menggantungnya di sebuah gantungan mantel dekat sofa dan betapa terkejutnya Yuta saat melihat adegan tak senonoh Johnny dan seorang perempuan sedang asik berciuman.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 01, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Walk You Home | Nakamoto Yuta FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang