Aku mencoba membuka Facebook Nong Mai untuk yang terakhir kali, dan kemudian membuka Facebook dari bocah Teknik yang dicurigai sebagai pacar Nong Mai hingga jam 2 pagi. Semakin aku mencoba, semakin aku tahu bahwa tidak ada ide yang lebih baik selain membiarkan Tol meminta Mai menjadi pacarnya. Begitu Tol menjadi pacar Mai, mantan pacar Mai akan datang sendiri, membuat segalanya jauh lebih mudah.
Aku menutup notebook. Aku mencoba menahannya sekarang karena aku ingin Tol menjadi milikku meskipun aku tahu bahwa menjadi pacar Tol saat ini bukanlah solusi yang tepat. Aku menghela napas karena putus asa, mencoba untuk berdamai dengan keegoisanku sendiri dan kemudian mengangkat telepon untuk menghubungi Tol melalui LINE.
"Phi sudah menyerah. Besok mintalah Nong Mai jadi pacarmu."
Aku tidak bisa melarang Tol menjadi pacar Mai. Oleh karena itu, sisa tugasku adalah melakukan segalanya agar Tol tidak mati di malam saat dia bertemu dengan mantan pacar Nong Mai.
------------------------------------------------------------------
"Haiewwww." Itu adalah suara sekelompok anak laki-laki yang bersorak keras di bawah gedung, diikuti oleh suara-suara bisikan yang bersemangat dari orang yang melihat.
"Dia ingin menjadi pasangan!"
"Siapa wanita itu?"
"Phi Mai, dari Fakultas Humaniora. "
"Aku berdiri untuk menyaksikan cinta Tol dan Mai untuk beberapa saat sebelum aku berjalan untuk duduk di samping seorang anak lelaki berpenampilan Tionghoa yang sedang membaca sambil makan permen dengan nikmat. Aku menoleh untuk melihat Nong Art yang mungkin tidak mengenalku, tapi mungkin dia pernah bermimpi bertemu denganku dua kali. Art hampir memasukkan permen lain ke dalam mulutnya, membuatku segera menghentikannya.
"Nong krup!"
Art berhenti seketika dan kemudian melihatku. Aku menghela nafas lega karena permen itu belum masuk ke mulutnya. Aku mencoba berbicara dengan Art untuk mengalihkan perhatiannya. Namun hal yang terjadi setelahnya adalah suara langkah kaki seseorang yang datang dengan cepat. Aku segera menoleh untuk melihat. Tol berjalan cepat ke arah kami dan berhenti di depan Art. Dia mengambil sekantong permen dari tangan Art dan membuangnya ke tempat sampah dengan suara 'tup' yang nyaring di tengah keherananku dan Nong Art. Aku melihat Nong Mai berdiri sambil memegang bunga dari jauh. Dia menatapku dengan bingung.
".... Ap .... apa itu Tol?" Art menatap Tol yang terengah-engah seperti dia sedikit lelah.
"Jangan makan itu." Tol menunjuk ke tempat sampah. "Itu akan tersangkut di tenggorokanmu."
Kupikir aku menemukan orang yang memecahkan masalah dengan lebih buruk dariku. Orang itu pasti Nong Tol. Aku tidak bisa menahan tawa. Aku tidak akan menjadi satu-satunya orang asing lagi. Terima kasih banyak Nong Tol karena telah turun ke lubang memalukan ini dan menemani phi.
Art menoleh dan menatapku dengan bingung, di mana aku duduk sambil menahan tawa hingga gemetar. Aku berdiri dan mendorong bahu Tol untuk berjalan ke arah lain.
"Ini benar-benar tidak mulus sama sekali, Nong oyy." Aku berbisik sambil tersenyum.
"Kupikir Phi tidak akan membantunya. Phi sibuk mengawasiku dan Mai, sama sekali tidak tertarik untuk membuang permen Art jadi aku tidak tahan." Tol menjawabku dengan kesal.
"Phi akan menggunakan cara yang baik untuk berbicara dengan Nong Art. Menarik permennya dan membuangnya terlalu berlebihan." Aku menepuk punggung Tol. "Lalu ... kamu berhasil meminta Mai untuk menjadi pacarmu tanpa masalah kan?"
"Um ... Mai berkata oke dan membiarkan aku membantu." Tol menoleh untuk melihat Mai yang berdiri dari jauh sambil memegang bunga.
"Oke ..." Aku tidak tahu mengapa hatiku bisa menjadi sangat sedih. Meskipun aku tahu bahwa Tol dan Mai tidak menjadi pasangan karena cinta, tapi rasanya seperti semangatku telah ditarik keluar dan menghilang. "Nanti kita harus membicarakan tentang besok malam."
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIAGE (Terjemahan Indonesia) - [END]
FantasyTriage adalah tindakan mengklasifikasikan pasien menurut tingkat prioritas (kegawatannya). Dr. Tihn mendapat kesempatan untuk menyelamatkan nyawa seorang mahasiswa (Tol) berkali-kali. Akankah Tol dapat diselamatkan pada akhirnya? ...