Maaf banyak typo
Note : ini cerita sudah ada ide sampai tamat..... semoga dalam satu bulan selesai😊
Tidak ada jawaban yang Shera dapatkan dari Tuan Rahwana. Apakah laki-laki itu memiliki isteri di luar sana? Di hujam dengan kasar, dan tergesa, iya. Bahkan membuat perut bagian bawah Shera terasa keram saat ini
Membuat Shera juga merasa sesak, dan sulit untuk bernapas. Tubuh besar Tuan Rahwana masih menindihnya setelah sekitar 50 detik yang lalu laki-laki dewasa yang ada di atasnya. Laki-laki dewasa yang merupakan ayah biologis dari anaknya Gyan mencapai puncaknya.
Dan saat ini tengah menenggelamkan wajahnya di ceruk lehernya membuat Shera merasa geli sekaligus risih, tapi tangannya yang ada di samping sisi kiri, dan sisi kanan tubuhnya entah kenapa ingin sekali mengelus rambut lebat Tuan Rahwana yang berwarna hitam pekat.
Memejamkan matanya beberapa detik, lalu di buka dengan perlahan. Shera... dengan tangan gemetar, dan jantung yang berdetak dengan laju yang mulai berdebar tak normal di dalam sana akhirnya membawa tangannya di atas puncak kepala Tuan Rahwana. Awalnya hanya menempel dengan malu-malu, tapi setelah 3 detik hanya menempel, tangan lentik, dan halus Shera mulai mengelus dengan elusan super lembut kepala Tuan Rahwana bahkan berhasil membuat Tuan Rahwana menegang kaku di atas tubuh Shera membuat Shera juga cepat-cepat menarik tangannya yang mengelus kepala yang menguarkan aroma jantan yang sangat memabukkan di indera pencium Shera bersamaan dengan Tuan Rahwana yang sudah menarik tubuhnya di atas tubuh Shera.
Tidak! Tidak sepunuhnya Tuan Rahwana menyingkir dari atas tubuh Shera. Laki-laki dewasa itu hanya bangun dari baringannya di atas tubuh Shera dan menggantinya dengan duduk mengangkang di atas perut Shera tapi tidak menyentuh, dan menyakiti perut Shera sedikitpun dengan bobot tubuhnya yang besar, dan berat itu.
Walau kejam Rahwana masih waras untuk tidak menduduki tubuh mungil Shera yang sudah melahirkan seorang anak untuknya.
"Tuan...."Cicit Shera dengan suara tercekatnya , dan Shera membuang wajahnya sejauh mungkin kearah lain. Agar tidak melihat, dan menatap kearah wajah Rahwana.
Shera merasa sangat malu. Bahkan kedua tangannya terlihat meremas seprei dengan kuat di samping kiri, dan kanan sisi tubuhnya. Bagiamanapun juga, Shera adalah perempuan yang baru berumur 19 tahun, dan hal-hal tabu yang berkaitan dengan se*x tidak pernah Shera ketahui sebelumnya. Melihat tubuh telanjang bulat seorang laki-laki dewasa bahkan laki-laki remaja sekalipun belum pernah Shera lihat sebelumnya. Shera bisa ibarat di ibaratkan sebagai bayi yang baru lahir, sangat polos, dan tidak tahu apa-apa.
Kedua orang tuanya yang sedikit agamawis sangat menjaga anak perempuan tunggal, dan sematawayang mereka, sebelum kedua orang tua Shera meninggal. Bahkan Shera sebelumnya tidak memiliki ponsel, dalam artian Shera memakai ponsel mamanya apabila ingin mengerjakan tugas, dan mencari hiburan di ponsel. Semua itu di lakukan agar Shera tidak terdampak dari efek negative yang ada di dalam sosial media. Dimana Mama Shera yang merupakan seorang kepala sekolah dulu. Sangat tahu, betapa banyak murid-muridnya yang berhasil di ciduk menyimpan, dan bergabung dengan grop yang membagi dan mengirim video por**.
Melihat, dan merasakan milik Tuan Rahwana yang menyentuh perutnya saat ini membuat jantung Shera rasanya ingin meledak di dalam sana. Shera malu sekaligus takut.
"Shera..."Panggil suara itu dengan nada yang sangat berat, membuat Shera cepat-cepat menatap keasal suara.
Satu lagi, selain di larang menggigit bibir bawahnya di saat di depan Tuan Rahwana kalau ia tidak ingin di tiduri saat itu juga. Shera sudah hapal mati, dan mengenal setiap nada suara yang keluar dari mulut Tuan Rahwana. Kalau Tuan Rahwana mengeluarkan nada suara yang terdengar berat. Shera... Shera wajib menyahuti, dan menjawabanya dengan cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shera
RomanceShera maupun Tante Shera yang akan membesarkan, dan tinggal dengan Shera di kota setelah kedua orang tua Shera meninggal karena kecelakaan kerja di kampung. Merasa menyesal. Terlebih Shera yang seribu kali lipat menyesali kenapa Tante Tania menyu...