11

13.4K 1K 313
                                    

Maaf banyak typo.

Shera hampir terjatuh karena di tabrak dengan sengaja dan kuat oleh seorang wanita cantik tadi, tapi untung saja tangannya dengan cepat meraih pintu, dan menjadikan tumpuannya yang sedang lemah, dan lemas saat ini mengetahui satu fakta yang sangat besar yang baru saja Shera ketahui barusan.

Tuan Rahwana adalah laki-laki beristeri? Kalau bener Tuan Rahwana adalah laki-laki beristeri. Shera merasa jijik saat ini pada dirinya sendiri. Shera bahkan merasa sangat jijik. Ia sudah berbagi tubuh, dan tidur dengan suami orang berkali-kali, bukan berkali-kali tapi puluhan kali mungkin dalam waktu setahun ini. Bukan hanya tidur dengan suami orang, bahkan Shera sudah hamil, dan melahirkan dengan suami orang, dan lebih miris lagi Shera bahkan sekali lagi sedang hamil dengan suami orang saat ini dengan orang yang sama yaitu Tuan Rahwana.

Tuan Rahwana yang sudah memiliki isteri bahkan isterinya sedang hamil tua saat ini. Shera merasa bersalah, dan berdosa. Shera merasa sangat bersalah, dan berdosa pada wanita tadi.

"Bodoh, dan lemah. Kamu bodoh, dan lemah."Racau Shera pahit sambil menjambak, dan menarik rambutnya kasar saar ini. Jelas, umpatan di atas juga untuk diri Shera sendiri.

Shera marah, sangat marah pada dirinya sendiri. Kenapa ia bisa di culik 13 bulan yang lalu? Kenapa ia sebagai perempuan sangat lemah, dan bodoh selama ini? Kenapa?

Aksi Shera yang sedang menjambak-jambak rambutnya, terhenti di saat Shera mengingat sesuatu yang sangat berharga dalam hidupnya, bahkan tubuh Shera terlihat menegang kaku untuk beberapa detik.

"Gyan..."Bisik Shera dengan suara gemetarnya, ya, anaknya Gyan adalah sesuatu yang sangat berharga melebihi apapun dalam hidupnya.

Pikiran Shera tiba-tiba tertuju pada anaknya Gyan. Mengingat wanita yang mengaku sebagai isteri Tuan Rahwana tadi sudah meninggalkan dirinya di depan pintu.

Dan Shera tanpa membuang waktu segera berjalan untuk menuju kamarnya. Dimana ada anaknya Gyan, dan juga Tuan Rahwana saat ini dalam kamar itu.

Tapi, langkah Shera harus terhenti di saat Shera dengan pintu kamarnya berjarak hanya sekitar 4 meter.

Karena... di sana...

Ada Tuan Rahwana yang berdiri di ambang pintu, dan di depan Tuan Rahwana dengan jarak sekitar 2 meter ada wanita cantik, dan hamil tadi yang mengaku sebagai isteri Tuan Rahwana...

Tuan Rahwana yang terlihat menegang kaku, dan raut wajahnnya terlihat cemas, dan takut saat ini.

Tidak pernah Shera melihat Tuan Rahwana seperti saat ini. Tidak pernah! Hanya raut datar, dingin, dan sedikit ceria apabila sedang beramain dengan anaknya Gyan. Tidak pernah raut takut bahkan wajahnya terlihat pucat di depan Shera tidak pernah, dan Shera menyimpulkan dalam hati.

Benar... wanita itu adalah isteri Tuan Rahwana...

"Vera... Bagaimana bisa kam----,"

"Namanya bangkai, Mas. Lama-lama pasti akan tercium juga,"Ucapan dengan nada terkejut, dan tidak percaya Rahwana di potong telak oleh suara lirih bahkan terdengar bergetar oleh wanita yang Rahwana panggil Vera.

Rahwana? Laki-laki itu terlihat menarik nafas panjang lalu di hembuskan dengan perlahan oleh laki-laki itu sebelum kedua kakinya yang lebar mendekati Vera, dan berdiri tepat di depan Vera saat ini.

Shera? Bagai orang tak kasat mata dalam ruangan ini saat ini.

Dan... Sumpah, hati Shera sangat sakit. Sakit sekali melihat Tuan Rahwana saat ini yang sedang mengecup lembut perut buncit isterinya, dan melihatnya membuat Shera reflek menyentuh perutnya yang sudah ada anaknya juga di dalam sana, anaknya dengan Tuan Rahwana.

Shera merasa iri sekaligus cemburu. Selama 9 bulan 10 hari, Shera mengingat dengan jelas. Sedikitpun, walau Shera bahkan anaknya di dalam kandunganya pada saat hamil anaknya Gyan. Ingin sekali Shera merasakan bagaimana lembut, dan hangatnya kedua bibir Tuan Rahwana mengecup perutnya. Tapi, tidak pernah Shera rasakan, dan dapatkan. Pernah sekali, Shera meminta dengan malu-malu, Tuan Rahwana seakan pura-pura tidak mendengar ucapan, dan permohonan malu-malunya dulu. Tidak pernah Shera mendapatkan kecupan dari Tuan Rahwana untuk anaknya Gyan.

Bodoh! Kamu hanya seorang simpanan Shera! Umpat batin Shera ejek di dalam sana untuk diri Shera sendiri.

"Ku mohon, maafkan aku, ingat, sayang. Ada anak kita dalam perutmu, dan jangan berpikiran yang tida------,"

"Jangan berpikiran yang tidak-tidak kata, Mas!?"Bentak Vera tertahan membuat lamunan pahit Shera buyar, dan Shera sontak menatap keasal suara

Kearah wanita yang bernama Vera yang terlihat sudah menangis lagi, dan mengusap wajahnya yang basah dengan tangan gemetar saat ini.

"Jadi ini, alasan Mas selama 1 tahun belakangan ini sikapmu sangat berbeda, dan sering tidak tidur di rumah. Ini alasan, dan jawabnnya. Tapi, maaf, Mas. Aku nggak akan kalah, dan menyerahkan Mas pada wanita jalang itu walau mas tidak mencintaiku hingga saat ini karena kita menikah karena di jodohkan, aku tidak akan melep-------,"

"Stop!"Bentak Rahwana kuat memotong telak ucapan penuh emosioanal Vera, dan Rahwana sudah merangkum lembut dagu Vera saat ini. Agar Vera mau melihat wajahnya, dan menatap tepat pada kedua matanya agar isterinya Vera bisa melihat kejujuran, dan kesungguhan yang kedua pancaran matanya pancarakan saat ini.

"Aku sedang hamil anakmu, Mas. Katakan... katakan siapa yang akan kamu pili-------,"

"13 bulan yang lalu... Mas dengan Pak Bara balapan mobil di jalan Anger. Mas yang menang, dan hadiahnya seorang wanita muda yang Pak Bara suruh Mas bawa pulang sebagai pemuas nafsu... ya, kira-kira seperti itu. Maaf, Sayang. Mas kebablasan, dan seharusnya Mas menolak hadiah gila, dan tidak masuk akal yang di berikan Pak Bara mengingat status Mas yang udah jadi suami kamu. Tapi, Maaf. Mas nggak bisa nolak Pak Bara. Mas terbujuk, dan kebablasan masih memakai , dan menyimpan wanita itu di sini,"

"Hanya memakai tubuhnya saja. Hati Mas hanya untuk kamu. Dia hanya wanita jalang di mata, Mas. Nggak lebih dari seorang pelacur yang berkeliaran banyak dirumah bordil,.,"

"Dia akan Mas buang siang ini juga. Mas juga niatnya akan membuang dia dalam hidup Mas siang ini. Tapi, ternyata kamu sudah menget-------,"

"Jadi, Mas pilih ak------?"

"Tidak ada yang harus di pilih di sini. Saya akan pergi tanpa Tuan, dan Nyonta meminta. "Ucap Shera lantang membuat Rahwana maupun isterinya Shera kaget, dan menegang kaku.

Dan semakin kaget, dan menegang kaku di saat Shera tiba-tiba sudah bersimpuh tepat di depan Vera isteri Tuan Rahwana.

Dan Vera terlebih Rahwana menganga tak percaya melihat apa yang sedang Shera lakukan saat ini.

Shera... Shera terlihat mencium punggung kaki mulus, dan putih Vera sekitar 3 detik lamanya....

Dan di saat kedua bibir bergetar Shera terlepas dari atas punggung kaki Vera.

Shera mengangkat pandangannya, menatap dengan tatapan dalam, tatapan haru sekaligus tatapan penuh terimah kasih ada Vera saat ini.

"Terimah kasih banyak, Mbak. Mbak sudah mengeluarkan saya dari neraka jahanam yang sangat panas di dunia ini. Ya, hidup saya bagai di neraka selama saya di sekap di sini, dan mbak tenang saja, saya akan pergi sejauh mungkin, dan tidak akan menampakkan wajah saya lagi di depan mbak atau di depan suami mbak. Terimah kasih...."Ucap Shera dengan air matanya yang berlinang hebat , dan tanpa menunggu jawaban dari isteri Tuan Rahwana Shera segera bangkit, dan berjalan meninggalkan Rahwana yang dadanya terasa sangat sakit, dan sesak saat ini.

Dan entah kenapa, mendengar kata pergi dari mulut , dan tidak akan menampakkan wajahnya lagi di depan dirinya, membuat Rahwana sangat takut bahkan membuat kedua lututnya bergetar hebat saat ini.

Bagai berada dalan neraka, he? Uang 25 juta sebulan yang aku berikan padamu, Jalang. Itu yang kau sebut bagai berada dalam neraka, jalang?

Tbc !

SheraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang