13.

13K 1K 211
                                    

Sebenarnya part ini panjang, tapi baru setengah yang aku ketik. Dan nggak tahan buat nggak segera up. Selamat baca

Maaf banyak typo

Shera menahan nafasnya kuat, tidak sia-sia ia menggedor pintu selama 5 menit dengan gedoran yang sangat keras bahkan membuat tapak tangan, punggung tangan, dan jari-jarinya memerah, dan terasa sakit saat ini.

Dan Shera mengabaikan rasa sakitnya, apa yang ia lakukan, dan rasakan sepadan dengan yang ia dapatkan, dan terima saat ini. Pintu apartemen yang ia tempati selama 13 bulan sudah terbuka lebar saat ini.

Dan Shera tak peduli, betapa tajam, dan dingin sepasang bola mata yang bermanik hitam pekat menatap dirinya saat ini, jelas siapa lagi orang itu kalau bukan Tuan Rahwana. Tuan Rahwana yang mengusir agak kasar dirinya tadi agar ia segera keluar dan pergi dari apartemen ini.

Ya, Shera... Shera memilih pergi. Pergi dari hidup Tuan Rahwana dan juga pergi dari hidup anaknya Gyan 7 menit yang lalu.

Shera... Shera tidak mungkin bukan membiarkan anaknya Gyan di simpan ke yayasan atau lebih tepatnya ke panti asuhan milik keluarga Tuan Rahwana dengan pelayanan, dan perawatan yang lebih yang di dapatkan Gyan dari anak-anak yang lain kalau ia kekeuh ingin membawa anaknya pergi untuk ikut serta dengannya. Tidak hanya anaknya yang akan jadi tumbal, tapi Tante, dan juga anaknya Tantenya Dina.

Tidak! Masa depan Dina masih panjang, dan sangat kasian dan malang apabila Dina harus kehilangan kedua kakinya. Cukup Tante Tania nya yang sebelah kakinya sudah di amputas* oleh anak buah laki-laki brengsek itu.

Dan dengan berat hati, dan air mata yang mengalir hebat, Shera memilih ia akan pergi tanpa anaknya Gyan dengan syarat Tuan Rahwana harus merawat, dan membesarkan Gyan dengan baik. Jelas, langsung mendapat jawaban tegas sekaligus sinis dari Tuan Rahwana.

"Akan ada lebih dari satu pengasuh yang akan merawat, Gyan. Mau bagaimanapun ada darahku yang mengalir di darahnya, tapi ia tetap berada di bawah anakku dengan isteri sah ku nanti, namamya juga anak angkat, maksudku semua orang hanya akan mengetahuinya kalau Gyan hanya anak angkatku, bahkan sampai aku atau pun Gyan mati. Dia akan ku besarkan dengan baik, tapi yaitu, dunia hanya tahu dia hanya anak angkatku dengan isteriku, Vera."

Begitu kira-kira ucap Tuan Rahwana dengan nada tegas pada Shera tadi.

"Ada apa lagi?! Kamu membuat Gyan terbangun dari tidurnya! Atau kamu memilih untukku bunuh? Tantemu dan juga anak tantemu akan ku bunuh? Kamu mau seperti itu?"Ucpa Rahwana dingin membuat Shera yang melamun, buyar, dan Shera sontak menatap kearah mata Tuan Rahwana. Menatap Tuan Rahwana dengan tatapan yang tidak bisa Tuan Rahwana baca dan tebak sedikitpun.

Tapi, sialan! Efek tatapan Shera barusan membuat dada Rahwana terasa sesak saat ini, dan jantungnya perlahan tapi pasti mulai berdebar dengan laju yang tidak normal, membuat Rahwana cepat-cepat menarik kedua matanya dari manik cokelat Shera saat ini....

"Saya... Tuan tahu pasti kalau saya hanya orang kampung,"Cicit shera pelan, dan sudah menarik kedua matanya dari kedua mata Tuan Rahawana yang sudah ridak menatap wajahnya lagi saat ini. Shera juga terlihat sangat gugup, dan takut saat ini.

Rahwana? Hanya menggumam kecil menanggapi ucapan Shera barusan.

"Saya... saya di bawa sama Tuan ke sini adalah hari pertama saya datang ke kota ini...,"Ucap Shera lagi masih dengan cicitan pelannya, dan kali ini mendapat anggukan dari Rahwana.

"Katakan apa yang menjadi inti dar---,"

"Sa---saya numpang pipis, saya tidak tahu toile------,"

" 4 menit, setelah itu, kamu harus segera keluar dari tempat ini nantinya,"Ucap Rahwana tegas, dan menutup pintu bahkan menguncinya di saat Shera sudah masuk ke dalam.

Shera masuk kembali ke dalam apartemen dengan jantung yang berdebar gila-gilaan di dalam sana, dan menahan rasa takut yang besar .

Bagaimana tidak berdebar gila-gilaan, dan merasa takut? karena... karena Shera barusan bohong pada Tuan Rahwana....

Shera idak ingin pipis sama sekali, Shera hanya ingin mengambil dompet laki-laki bernama Rama yang Shera sembunyikan di dalam closet.....

Satu harapan Shera... semoga laki-laki itu bisa membantunya nanti, dan juga bisa merampas anaknya Gyan dari tangan Tuan Rahwana...

Tbc !!

Lanjut dan ada yg kepo?

Satu kata untuk Rahwana di sini apa?

Mau, adek Gyan nanti adek cowok? Nggak kebayang, wkwk kasian banget pastinya....

Mau calon adek Gyan mati aja, biar Gyan sendiri jadi anak Rahwana?

Sampai ketemu di next part , jelas Rama dan Shera akan bertemu di part 14.

Ending, Rama nikah dama shera, pasti sesak dan sakit banget Rahawna.? Ibu dari 2 anaknya nikah sama adeknya, mau? Wkwks

dobel up , mau? Komen di sini, biar ashar nanti aku up lagi.....

SheraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang