"Jihoon, psttt... Jihoon"
"Jihoonnn"
Sang empu yang di panggil tidak bergeming sedikitpun dari duduknya, Haechan yang kesal menendang salah satu tekas disana, membuat Jihoon terlonjak kaget
Heran juga ni anak kenapa harus bisik bisik
"APASI?" Bentak Jihoon tak terima dia di ganggu, ya iyalah siapa juga yang mau di ganggu pas lagi enak enaknya nulis
"Gue laper" Haechan mengelus ngelus perut yang belum terisi 1 jam terakhir "kasian cacing cacing aku belum di kasih makan humm"
Ttak.
"Aduh" Satu kuas berukuran sedang dilempar oleh Jihoon tepat mengenai jidat Haechan
"Balik sana ke bumi, si Jeno aja udah balik. Lu heran demen banget disini" ucap Jihoon
"Iya nanti gue balik. Lagian disini ga enak, cuma ada ikan teri"
"......"
Jihoon berdiri, menghampiri Haechan yang ada di ambang pintu "mau apasih? Cepet! gue sibuk"
Haechan langsung duduk di kursi lalu membaca buku buku mantra di sana, duduk bergaya ala bos bos kantoran "Ga ada sih cuma mau bilang kalo gue sama anak anak ayah Chamin tuh temenan"
"Hah LO TEMENAN SAMA ANAK ITIK ITIK ITU?"
"Mulutmu toh Hoon Hoon, nanti kedengeran orangnya gimana" Haechan menyumpal mulut Jihoon dengan kertas
"Kamar gue kedap suara ya Haechan bin Budi Jumanto"
Haechan mangut mangut, benar juga kalau setiap kamar disini kedap suara. "bukan semua sih, cuma anak yang namanya Jaemin. Dulu pas kecil gue ga sengaja liat dia pake kekuatannya, yaudah deh gue temenan sama dia.—"
"—Tapi pas sma dia pindah, beda sekolah sama gue, nah kesempatan itu gue manfaatin buat langsung loncat ke kuliah hehe"
Jaemin mendelik pada Haechan "idih, lo idup di bumi kaga bener ya?"
"Weh sembarangan, otak gue aja yang terlalu cerdas jadi mending langsung loncat kuliah"
Jihoon menghela nafas, dia itu lelah, cape banget, kenapa dulu harus ketemu sama satu jelmaan singa ini
"Tapi lo gaada niatan gitu buat ngasih tau dia kalo lo temennya?"
Haechan menyilangkan tangannya di dada "idih males bener, nanti dia tanya ini itu kayak mak comblang"
Haechan sebenarnya mempunyai kemampuan menghipnotis yang sangat hebat, kakek buyutnya yang memberikan kekuatan ini untuknya. menghipnotis secara otomatis jika manusia melihat dirinya di negeri ini, mereka tidak akan mengenal Haechan meskipun di bumi Haechan itu adalah temannya atau bahkan anaknya, hanya jika dirinya sendiri yang memberi tahu, maka manusia itu akan sadar dengan sendirinya
Hal itu ia lakukan agar identitasnya tetap terjaga, karena sudah banyak sekali manusia manusia licik yang bertemu dirinya disini
Entah bagaimana caranya mereka sampai kesini
"Udahlah terserah, lu balik sana, gue mau belajar la—ANJING—" Jihoon yang baru saja berjalan, jidatnya bertubrukan dengan jidat orang di depannya yang tiba tiba teleportasi
Ga tau tempat aja
"Cyeemi lo ngapain kesini hah?" Sungut Jihoon sambil mengelus ngelus jidatnya
*Cyeemi=Nancy*
"Aduh om tad—
"Panggil gue kakak! Gue masih muda ya asal lo tau" ucap Jihoon
—tapi kan lo om gue"
KAMU SEDANG MEMBACA
THUNDER SON | 00L
Fantasy[ON HOLD] ❝6 anak laki laki yang terlahir saat peristiwa besar terjadi di dunia❞ - - - Ke-enam anak itu mempunyai keistimewaan dan juga mempunyai tugas yang harus dilaksanakan ✧non baku ✧mengandung kata-kata kasar ✧bersifat fiksi ©nirazil_4