awal

4.1K 443 62
                                    








16 tahun kemudian...



"Woy Abang!! Cepet lah lama amat sih"

"SABAR BIN DASI GUE ILANG NIH"teriak sanha dari dalam rumah.

"Ck tolol"gumam soobin"DASI LO DI DALEM MOBIL OON"

Terdengar suara berlarian keluar"MASA"teriaknya.

"Iya anjir lah"

"BUNA KITA BERANGKAT"teriak sanha ke seulgi——ibu mereka.

"IYA, HATI HATI AWAS JANGAN NGERUSAK SEKOLAHANNYA!!"

"SIAP"jawabnya berbarengan.

"Yaudah yok, Lo yang yetir yak"titah sanha pada soobin.

"Lah kok gue, kan Lo yang Abang"elak soobin.

"Beda 20 menit doang elah, cepet!!"

"Cih dasar abang!SAT"ucap soobin lalu langsung ngacir masuk ke dalam mobil.

"Nyenyenye"cibir sanha

Mereka melanjutkan sekolah ke sekolah yang tidak cukup terkenal, namanya sma bitelia.

Entah kenapa mereka ingin sekali sekolah di sana, padahal orang tuanya menyuruh mereka untuk lanjut kesekolah yang elit dan berkelas.

Tapi mereka bersikeras untuk melanjutkannya ke sekolah itu.












....

"Kamu bener mau sekolah kesana na"Tanya wanita paruh baya memandang anaknya yang sedang memakai kaos kaki itu

"Iya mah, kenapa emang? Gak boleh?"tanya jaemin

"Bukan gak boleh sayang, kan masih ada sekolahan yang deket sama rumah kita, kenapa kamu milih yang jauh banget"

"Gak tau mah, tiba tiba mau aja"jawabnya

"Huh aneh kamu tuh, yaudah kamu berangkat sana nanti telat"seru ibu jaemin yang bernama Mina itu

"Berangkat ya mah, jangan lupa kasih makan si empus"jaemin Salim ke ibunya

"Iya, eh tapi awas kamu hilang kendali pas di sekolahan ya"Mina menyentil dahi jaemin

"Gak bakal dong mah"

"kok itunya gak keliatan"tunjuk mina ke dekat mata jaemin

"Oh kan pake makeup bedak mah, jadi ketutupan"

Mina hanya mengangguk ngangguk saja"yaudah sana berangkat"

"Iya"

"Jaemin berangkat ya pah"salimnya ke ayahnya











....

Si kembar baru saja sampai ke sekolahan itu

Melihat sekelilingnya, sekolahannya itu sederhana, hanya tiga tingkat saja

"Yok masuk liat mading"ajak sanha merangkul adiknya itu

Soobin langsung melepaskan rangkulan sanha"Apaan sih bang rangkul rangkul segala"

"Yaudah sih"ucap sanha lalu berjalan duluan

"E-eh tungguin dong"

Sanha dan soobin melihat banyak siswa siswi yang mengerumuni mading sekolah

"Minggir minggir cogan mo lewat"usir soobin

Siswa dan siswi itu mendengus kesal karena soobin

"Heh maafin dia yak"sanha menggaruk kepalanya yang tidak gatal

THUNDER SON | 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang