Kamu bilang, kamu akan terus menyayangi aku sampsi kapanpun. Tetapi untuk mengenali diriku saja kamu tidak bisa.
"Dan kamu Ikut saya!"
"Sa-saya kak? Tapi di-dia juga kan-"
"kan saya cuma ikut-ikutan kak maksudnya gitu iya kan salwa?" Jihan langsung memotong pembicaraan Salwa dan bertingkah seperti tidak punya dosa apapun.
Salwa melebarkan matanya tidak disangka sahabatnya ini sangat kejam padanya.
"Ji ko kamu malah bunuh aku si?" ucap Salwa berbisik.
"Gue masih takut dosa Sal kalo bunuh lo" dengan entengnya menjawab.
"kenapa jadi bisik-bisik begini?!"
"Kamu, siapa nama kamu" Syafiq menunjuk pada Jihan.
Jihan mengikuti arah jari Syafiq yang menunjuk kearahnya. Dia memeriksa apakah benar yang di maksud Syafiq adalah dirinya? Jihan menoleh ke belakang dan menengok ke kiri dan ke kanan, nihil tidak ada orang sama sekali berarti benar Syafiq menunjuk dirinya.
"Kamu nyari siapa? Celingak-celinguk gak jelas?!" Tanya Syafiq
Salwa juga heran mengapa Jihan menengok kebelakan dan kesamping sambil menunjuk dirinya sendiri
"Eu-eeuu" Jawabnya dengan gugup.
"Jawab!"
"Pak sopir!" ucapnya asal.
Salwa dan Syafiq semakin bingung dengan kelakuan mahluk satu ini.
"Maksud saya, i-itu pak supir nya ilang, soalnya dari tadi dia lagi ngeliatin saya terus sekarang malah gak ada" Jawabnya asal lagi sambil menyengir kuda.
"YaTuhan tolong Gue" Ucapnya dalam hati.
"Kamu mau saya huk-"
"Saya permisi kak tadi saya disuruh pergi kan, saya pergi. Selamat tinggal" Ucapnya dan langsung meninggalkan Salwa sendirian bersama kakel galak itu.
"Ji? Jihan ko ninggalin sih" Salwa ketakutan sekali saat ini.
"Hey!"
"Kamu masih ada urusan sama saya!" Ucapannya tertuju pada Salwa.
"Ikut saya" Syafiq melangkahkan kakinya ke dalam perpustakaan tetapi Salwa masih diam mematung di tempat.
Setelah sadar Salwa masih dibelakangnya, Syafiq menengok kebelakang dan mendengus kesal.
"Kenapa masih diam? Kemari!" Ucapnya dengan mimik muka yang super dingin.
"Tap-tapi kak"
"Kamu mau membantah perintah senior? Kamu ada salah sama saya! Jadi kamu juga harus nurut sama saya!"
"Tapi kak kita disini hanya berdua, tempatnya juga sudah sepi. Tidak baik kita bersama ditempat yang sepi begini, takut menimbulkan fitnah" Ucap Salwa dengan yakin.
Syafiq mencerna ucapan Salwa dengan baik. Dia juga faham benar tentang Agama dan hukumnya, tetapi kemarahannya pada Salwa masih belum reda saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR AZAM
HumorKita adalah satu dalam sebuah rasa, namun kita adalah dua orang yang sedang berusaha bersama. Ketika Rahasia, Cerita cinta lama, dan keegoisan mereka membuat kita seolah dua orang asing belaka. Ketika kau bernafas, aku merasakan indahnya kehidupan...