Catatan ketiga puluh dua, 091220
🦄
Karena terbiasa bersama, saat berjauhan pun kita merasa hampa. Detak hati yang tak biasa ini terkadang menciptakan euforia tak terdefinisikan. Serba salah jika kita saling merindu tanpa status yang masih terasa abu. Mari kita sama-sama membisu seperti batu. Maka dari itu, cukuplah aku bertopang dagu sembari memandangi wajah semu berkabutmu.
🦄
Sembilan Desember dua ribu dua puluh, hari ini semua nampak buruk bagiku. Semakin hari rasanya semakin unmood saja. Malas jika harus berdebat dengan orang-orang tak waras. Siklus hidup seperti ini kadang membosankan. Jenuh yang selalu dirasa tapi ya sudahlah. Aku harus apa? Bagaimana? Jalani saja hidup ini dengan seadanya.
Semangat untukmu, Mentari Imajinyata🌺
Kamu hebat, kamu kuat, kamu terlihat dan berbakat!!

KAMU SEDANG MEMBACA
Angkaraksa Angin
Poesía[Poetry & Sajak] Hanya catatan kecil untuk siapapun yang memerlukan motivasi dalam hidup. Di sini aku hanya menuangkan apapun yang membuatku kalut. Untuk seseorang yang seringkali mengeluh, selalu mengeluh, dan banyak mengeluh. Kuharap dengan adany...