Catatan kedua puluh satu, 100620
🎀
Awan-awan selalu pergi berarakan dalam gerombolan. Meski mereka sudah tahu jika setiap awan juga memiliki massanya tersendiri.
Bila sudah waktunya bagi mereka menampung lebih banyak air hujan, mereka pasti akan jatuh dan menghilang. Lalu beberapa waktu kemudian, muncullah awan baru yang siap menggantikan.
Mereka hanya melewati fase dan jalur yang sama secara bersamaan. Tapi, mereka adalah awan yang berbeda setiap harinya.
Berjalan bersamaan, berdampingan, dan beriringan itu tidak menjamin bahwa manusia akan selamanya bersama dengan yang dicinta dan dikasihinya. Pada masa-masa inilah diri kita seakan berposisi sebagai awan.
Berarakan di langit yang sama, gerombolan awan yang bentuknya sama, terlihat sama di mata kita,
tapi sebenarnya mereka beda setiap harinya. Segumpal kapas awan awalnya hanya singgah dan bergabung tuk sementara. Sebelum akhirnya ... mereka terlepas dan memisahkan diri dari kerumunan awan lainnya.🎀
Pesanku, kita tidak boleh terlalu berharap pada manusia lain yang sangat kita sayangi untuk tetap mendampingi kita selama-lamanya. Kita juga tidak tahu seperti apa kejutan Tuhan untuk hidup kita kedepannya.
Dipatahkan oleh dunia memang menyakitkan. Tetapi, jika kamu dipatahkan oleh semangat dan kepercayaanmu pada diri sendiri bagaimana? Kurasa kamu akan sangat sulit untuk tertawa lagi di kemudian hari.
Mohon dikrisar ya sang pemimpi dari dunia orange ini:)
Salam,
Fe, si potongan puzzle.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angkaraksa Angin
Poesía[Poetry & Sajak] Hanya catatan kecil untuk siapapun yang memerlukan motivasi dalam hidup. Di sini aku hanya menuangkan apapun yang membuatku kalut. Untuk seseorang yang seringkali mengeluh, selalu mengeluh, dan banyak mengeluh. Kuharap dengan adany...