Catatan kesepuluh, 270220
Tak perlu banyak bercakap untuk buktikan bahwa kamu tanggap.
Tak perlu banyak sandiwara
jika kamu ingin bersuara.
🍁
Saya selalu percaya
Tapi justru kamu anggap payah.
Lantas, haruskah saya menjaga?
Jika kamu memang tak butuhkan melodi susunan raga.
🍁
Kamu yang meredup,
tentu mampu buatku hidup.
Tak bisakah sekali saja kamu bersikap tulus?
Bukan sekadar kepo dengan bulus
🍁(Secarik pesan singkat titipan
dari bocil saya,
Lareno Argathi Leorando.
Blum.. blum.. blum..
salam dari si penyuka ikan🐳)
👇°|•|°
Hallo, petang!
Titipkan salam pada sang senja
Di sini Reno lelah memakan ganja
Bagai violin yang selalu berdawai sumbang
Diterpa angin malam penuh kehaluan
Beku sesaat dalam balada nyanyian
°|•|°(Reno mengharap balasan dari para pembaca catatan Kak Fe. Silakan komen di sini sebagai apresiasi balasan untuk suratku)
Author Note,
Hallo, terima kasih sudah mampir dicatatan ini.
Sebenernya mau dipisah sih untuk pesan singkat dari bocil Reno itu buat catatan kesebelas maunya. Tapi dianya yang nggak mau:( kan ngeselin!
Jadi, alhasil ditimbun di sini deh bareng catatan milik emaknya:vOkeh, pada catatan kesepuluh ini ada dua catatan Angkaraksa yakni : yang pertama itu catatan punyaku sendiri dan yang terakhir itu lebih ke pesan singkat dari si Reno.
Nah, sekian dulu untuk para sobat Angkaraksa:)
Salam gasrak,
Fe, si Pencetus Angkaraksa📝

KAMU SEDANG MEMBACA
Angkaraksa Angin
Poezie[Poetry & Sajak] Hanya catatan kecil untuk siapapun yang memerlukan motivasi dalam hidup. Di sini aku hanya menuangkan apapun yang membuatku kalut. Untuk seseorang yang seringkali mengeluh, selalu mengeluh, dan banyak mengeluh. Kuharap dengan adany...