Study Is Only Another Killing Time For Him

88 2 0
                                    

Besoknya seperti biasa saya berangkat ke sekolah membawa buku-buku tambahan matematika untuk persiapan olimpiade yang beratnya mungkin setengah badan saya, karena hari ini jadwal pemantapan teori olimpiade.

Perlombaan tingkat kabupaten masih sekitar tiga minggu lagi, namun menurut saya itu waktu yang cukup untuk menguasai materi.

Selesai jam sekolah saya bergegas menuju perpustakaan, tempat dimana saya akan melakukan pemantapan teori hari pertama. Semua siswa perwakilan mata pelajaran hadir dan hanya dipisahkan oleh meja-meja agar berkelompok sesuai mata pelajaran.

Dan dia, Jeffri Adiyaksa dengan tenang duduk di meja bagian matematika sambil memutar-mutar pulpennya.

Jeffri juga mewakilkan lagi olimpiade mata pelajaran matematika untuk kelas 11, Jadi teknisnya kami satu kelompok  dan hanya berdua karena kelas 12 tidak mengikuti olimpiade, tentu saja karena persiapan ujian kelulusan.

"Lo telat", ucap Jeffri berbisik, matanya tetap terpaku pada buku pelajaran, Jeffri sudah melepas kemeja sekolahnya dan hanya menggunakan kaos hitam polos, namun tetap menggunakan celana abu-abu sekolah.

"belom deh kayaknya, jadwalnya kan jam tiga", ucap saya datar yang langsung duduk di kursi tepat di seberang Jeffri duduk.

"sekarang jam 15.01", ucapnya lagi

"Apaan sih?, tanya saya dalam hati

"lo mau mulai dari materi apa?", tanyanya masih berbisik

"Kak harus banget ya kak ngomong bisik-bisik kaya gitu?", tanya Saya

"biar berasa di perpustakaan aja", ucapnya

"Ini toh yang dibilang sempurna ama cewek-cewek? absurd begini juga", batin Saya.

"gausah teori deh kayaknya, saya udah pelajarin kak semuanya, mending latihan soal langsung", ucap Saya

"wesss gila, pinter banget anda kayaknya", candanya sambil manatap saya

"gak gitu kak, biar waktunya lebih efisien aja", jawab saya seadanya

"oke, sini"

"sini apanya?"

"sini pindah sebelah gue, ini meja lebar banget kaya meja rumah makan padang, males gue jelasin jauh-jauh"

"oh...okeh"

Saya pun bergegas pindah ke samping si Jeffri Jeffri ini, ternyata dari dekat wanginya Ya Tuhan, entah parfum apa yang dia gunakan tapi wanginya membuat saya terkejut, campuran musk dan bunga entah apa jenisnya yang mengeluarkan aroma kesan maskulin. 'Literally wangi parfum cowok'. Oh cakep, tambah cakep 'Literally wangi parfum cowok cakep'.

Untungnya perpustakaan hanya terisi beberapa orang saja dari peserta perwakilan olimpiade mata pelajaran, dan mereka seolah tidak perduli dengan sekitar hanya fokus untuk belajar. Tidak ada mahkluk-mahkluk pencinta Jeffri yang suka berkeliaran di kantin, kalau aja mereka melihat saya duduk di sampingnya, sudah jadi bahan omongan pasti.

"heh kenapa bengong La?", tanya Jeffri sambil menyenggol lengan saya dengan sikunya

"iya... eh engga siapa yang bengong?", ucap saya gelagapan karena lamunan yang dibuyarkan begitu saja.

Dua jam berlalu Jeffri dan saya berkutat dengan soal-soal matematika, sejujurnya dia tidak banyak membantu menjelaskan karena saya bisa mengerjakan hampir semua soal latihan ini sendiri.

"hmmm ngapain lo pake mentor yah?", tanya Jeffri

"maksudnya?", tanya saya balik

"gue dari tadi ga ngasih tau rumus satupun, cuma ngoreksi doang dan bener semua tuh"

The Meaning Of Let Go Off - JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang