All You Have To Do Is Just Wait

56 2 0
                                    

Hari ini akhirnya tiba, Olimpiade tingkat kabupaten di daerah saya, ada total 23 sekolah yang ikut berpartisipasi.

Pagi-pagi sekali saya sudah ada di sekolahan, pukul 06.00. Padahal jadwal berkumpul adalah pukul 07.30. Sambil mengisi waktu saya membaca beberapa latihan soal di kelas, sendirian dan belum ada satu murid pun yang datang.

"Kala", sapanya, Jeffri Adiyaksa. Berdiri diambang pintu mengenakan sweater abu-abu yang ukurannya lebih besar dari tubuhnya.

"Pagi Kala", sapanya lagi sambil menghampiri saya

"Pagi Kak", jawab saya lalu kembali melihat lembaran soal

"udah sarapan?"

"udah"

"Kala"
"Kak Jeffri", ucap kami bersamaan

"duluan", ucapnya

"apapun yang mau Kak Jeffri omongin, simpan dulu aja. Saya mau hafalan rumus dulu"

"iya la.... emm mau dibantu hafalan?", tanya nya sambil menggaruk kepala

"ngga usah, Kak Jeffri hafalan materi sendiri aja, kan sama-sama lomba"

Jeffri membaca dengan tenang di samping saya, sesekali melirik namun saya hiraukan.

Hingga saatnya kami pergi ke Gedung Pendidikan, kurang lebih 20 menit dari sekolah saya. Kami menaiki mobil operasional sekolahan, tentunya dengan posisi Jeffri duduk di sebelah saya seakan tidak pernah lepas dari posisinya, di samping saya.

Satu jam proses tanya jawab perlombaan babak satu, saya berhasil melewati babak pertama. Masih ada 2 babak lagi dan kami diberi waktu istirahat.

"udah bagus tadi, ga kemakan waktu nentuin rumus", ucap Jeffri sambil menghampiri dan duduk di samping saya

"iya soal-soalnya mirip dari buku latihan soal yang waktu itu dibeli, makasih ya berguna banget ajarannya"

"ah bukan apa-apa sih", ucapnya sambil menepuk pelan punggung saya.

Sial, saya tidak menyangka sentuhan Jeffri membuat impact yang berlebihan terhadap detak jantung saya.

Selanjutnya di babak kedua atau penyisihan pun saya berhasil melewatinya dengan nilai sempurna. Kembali kami diberi waktu istirahat 30 menit untuk persiapan ke babak final, ada 2 dari sekolah lain sebagai lawan saya.

Bila berhasil di tahap kabupaten saya akan lanjut ke tahap provinsi yang akan dilakukan di Ibu Kota pulau tropis ini.

"Kalaaa! gimana? gue gak bisa liat lo tanding tadi! menang ya katanya?", tanya Aska yang langsung memeluk saya. Aska juga bertanding cabang mata pelajaran fisika di ruangan lain, sehingga tentu saja kami tidak dapat menyaksikan pertandingan satu sama lain.

"iya, lo gimana? pasti lancar kan?"

"cus ke final dong!"

"udah yakinnn!", seru saya sembari tos dengan Aska.

"oke good luck di babak final ya Kalaku! gue balik ke ruangan gue dulu ya, lagi pula kayaknya pawang lo udah was-was banget lo gue kekepin dari tadi"

"hah pawing saya?"

"itu yang dari tadi matanya gak bisa lepas dari lo", ucap Aska sambil menunjuk ke arah Jeffri, bersandar di dinding sambil melipat tangan ke dada dan menatap kea rah saya.

Tak lama Aska pergi, Jeffri menghampiri saya sambil menggenggam lipatan kertas latihan soal.

"Kala", ucapnya

"apa kak?"

"kalau lo sama gue menang kali ini, gue mau jawaban lo"

"jawaban apa?"

The Meaning Of Let Go Off - JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang