Saat di bawa Bara ke Rumah Sakit saya diobati dan diberi kapsul penahan sakit serta beberapa obat luka seperi salep untuk membantu menghilangkan bekas. Namun Dokter meminta saya istirahat sejenak karena kondisi saya yang lemah dan syok atas kejadian yang menimpa saya.
"Kal, lo serius gamau telfon bokap atau nyokap lo?", tanya Bara yang terduduk di samping tempat tidur rumah sakit
"gausah Bara, Ayah saya di luar kota, Ibu saya sibuk ada pesanan cathering, saya gak mau ganggu", jawab saya
"tapi ini kan situasi urgent! anaknya dihajar wey! masih jaman ya geng nero di sekolah anjir serem banget wanita!"
"udah gak apa, lo juga pulang aja, makasih udah anterin gue ya Bara"
"dih kaga lah! yakali gue main balik aja! gausah sok kuat lo, kayak bisa balik sendiri aja", ucapnya sambil merapatkan perban di lengan saya
"lagian kenapa sih mereka sampe giniin elo? siapa sih penasaran gue anjir!", sambungnya
"adalah pokoknya ga penting"
"ga penting apanya sampe dijedotin ke westapel, pala lo kuat juga ya Kala, kaga pecah! apa jangan-jangan westapel nya yang retak? aduh aset sekolah sayang banget", ucapnya sambil bercanda dengan memasang muka konyol
"ahhaha apasih Bara"
"ya siapa? jawab atau gue telepon nyokap lo! right now!"
"esteva sama teman-temannya, gara-gara gue kayak lintah katanya"
"esteva? mak lampir kelas 11-A? yang bulu matanya kaya sapu injuk?"
"hahahah cantik tau"
"cantik apanya kaya malficent!"
"hahahha"
"kaya lintah gimana? lo nyedot darah di betis dia?"
"hahahaha"
"tawa mulu kayak nunung"
"hahahah abisnya"
"yang jelas dong!"
"nempel mulu ke pacarnya, si Jeffri"
"oh si Jeffri yang katanya pangeran sekolah itu?"
"kok lo tau Jeffri? haha pake ada pangeran sekolah segala lagi"
"iya anak-anak bilang dia saingan gue"
"pffffddddffffff hahahaha saingan apanya?"
"gaenak gue ngomongnya, gue juga ga terlalu dengerin sih eheheh saingan popularitas dan ketampanan"
"hahhahahahahahahha aduh perih bibir!", tawa saya yang kemudian merintih karena luka di sudut bibir saya
"makanya jangan ngakak, ujung bibir lu kan robek! lagian ngapain ngakak, emang fakta kok! look at my face! come on man!", ucapnya sambil menepuk lengan saya dan malah membuat saya semakin tertawa dan menangis
Tangis yang tiba-tiba keluar ini bukan hanya karena rasa sakit dan nyeri di seluruh tubuh dan wajah saya tapi rasa sakit jadi mengingat kejadian-kejadian yang terjadi di rumah saat Ayah masih tinggal dirumah. Saat Ayah dengan sifatnya yang tempramental menghajar saya dan Ibu ketika dia sedang marah
Semua.... membuat saya mengingat semua kejadian dan semua rasanya.... hampir sama
"Yah Kala kenapa? perih ya? panggil dokter ya?", tanya Bara kebingungan dan saya hanya menggeleng lalu menahan tangannya agar tidak pergi mencari dokter
Lalu Bara duduk di tempat tidur rumah sakit di samping saya dan memeluk saya dengan lembut, meskipun pelukannya tidak sehangat Jeffri. Badan Bara dingin bahkan tangan-tangannya yang besar yang menepuk pelan bahu serta lengan saya terasa dingin dan asing, namun cukup membantu saya merasa terjaga saat saya ketakutan mengingat Ayah seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Meaning Of Let Go Off - Jaehyun
FanficKatanya cinta pertama semasa SMA selalu gagal? Bagaimana dengan kisah Kala dan Jeffri? Lalu saat mereka dipertemukan 7 tahun kemudian apakah mereka bisa melepaskan semua kenangan semasa SMA itu? Cerita di mulai tentang Kala, si murid pintar dan kaku...