Soulmate
Jaemin bangun dari tidur, ia bermimpi tentang soulmate nya. Tapi ia tak melihat wajah nya, Jaemin menarik napas dan meminum air di nakas nya. Lalu melihat Jam, baru jam 12 malam dan ia terbangun gara gara bermimpi tentang soulmate nya, Jaemin juga mendengar soulmate nya memanggil.
Jaemin keluar kamar nya. Ia duduk di kursi balkon nya, memandang langit malam.
Langit malam yang terang berbintang dan pikiran Jaemin di penuhi oleh soulmate nya yang tak mau pergi. Membuat Jaemin bangun dari tidur nya, Jaemin merasakan semuanya dari suara nya. Tapi—Dimana sebenarnya soulmate nya?
Jaemin memang sudah jatuh cinta, padahal hanya mendengar suara. Jaemin akui ini terdengar menggelikan dan sedikit aneh. Tapi memang seperti inilah jalan takdir nya.
Jaemin berharap bisa lebih sering bermimpi tentang soulmate nya dan dapat melihat wajah soulmate nya. Jujur saja Jaemin merindukan soulmate nya.
Dan sial!
Sekarang ia tak bisa tidur.
..
Jeno sampai di kantor jam 8 pagi dan sudah di suguhkan saudara nya yang seperti mayat hidup. Penampilan nya sangat kacau dan berantakan. Jeno mendekati Jaemin yang baru saja keluar dari mobil nya.
Ia menatap Jaemin dari atas sampai bawah. Melihat kantung mata Jaemin yang sedikit hitam. Seharusnya Jeno yang seperti itu karena ia bergadang mengerjakan proposal yang Jaemin minta, tapi kenapa Jaemin yang terlihat menyedihkan.
"Jeno" panggil Jaemin.
Jeno tiba tiba merinding mendengar saudara nya memanggil.
"Kenapa?" Tanya Jeno.
"Kau tinggal bersama Donghyuck kan?" Tanya Jaemin. Sebenarnya hal ini tak perlu di pertanyaan karena Jaemin sendiri sudah tau.
Jeno tersenyum kecut dan menatap saudara nya bingung."Iya. Kenapa?" Tanya Jeno kembali.
Jaemin menghela napas, tubuhnya sedikit lunglai ke bawah. Jeno mengeryit bingung, saudara nya benar benar sudah gila."Semalam aku bermimpi soulmate ku" ujar Jaemin.
Jeno makin heran dan bingung. Pertanyaan Jaemin dan apa yang di tanyakan tidak nyambung. Itu menurut Jeno.
"Lalu? Apa masalahnya? Berarti itu bagus" ujar Jeno.
Jaemin menggelengkan kepalanya.
"Aku tak bisa melihat wajah nya. Dia memanggil ku, setelahnya aku langsung bangun dan tak bisa tidur" jelas Jaemin.Jeno menatap Jaemin kasihan. Lalu Jeno menepuk nepuk pundak Jaemin pelan sebagai dukungan moril.
Jeno mengangguk mengerti kenapa saudara nya ini seperti mayat hidup. Karena dulu ia pun seperti ini.
"Jeno"
Jeno kembali menoleh menatap Jaemin. Mata Jaemin sudah berkaca kaca, wajah Jeno sudah datar.
"Aku harus bagaimana?" Jaemin.
"Kau baru seperti ini sudah patah semangat! Pengecut!" Ujar Jeno
"Bagaimana rasanya tinggal bersama soulmate?" Tanya Jaemin tiba tiba.
"Menyenangkan. Aku ada yang mengurus, di siapkan sarapan, pakaian kantor di siapkan, pulang kerja ada yang menyambut. Sangat menyenangkan, dan sebentar lagi aku akan menikahi Donghyuck. Aku benar benar tak sabar" Ujar Jeno.
Mendengar itu Jaemin jadi iri. Ia ingin bertemu dengan soulmate nya dan tinggal bersama. Membangun keluarga yang bahagia, itu pasti menyenangkan seperti yang Jeno katakan.
Melihat saudara nya yang sudah seperti orang gila. Jeno buru buru membawa masuk ke dalam kantor, jika tidak itu akan membuat nya malu karena di tonton oleh karyawan yang baru saja datang.Mereka juga ada meeting jadi harus menyiapkan beberapa hal untuk meeting. Jeno menarik Jaemin, hanya ini cara untuk menyelamatkan diri dari rasa malu.
Tbc...
![](https://img.wattpad.com/cover/250669560-288-k129577.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Soulmate || JaemRen✓
FanficJaemin sering mendengar soulmate nya menangis dengan memanggil dirinya. Jaemin ingin bertemu dan membawa soulmate nya, tapi bahkan ia tak tau dimana soulmate nya. JaemRen bxb Ini cerita Short Story! Jadi tiap chap pendek pendek dan chapter nya engga...