04. Blow

8.2K 1.5K 170
                                    

Hari ini Renjun pulang ke rumah nya setelah dua hari menginap di caffe tempat nya bekerja. Maka ia keluar dari caffe dan menuju halte bus. Ia menunggu bus pemberhentian terkahir. Sekarang Renjun was was, ia sudah dua hari tidak pulang. Pasti ibu nya menunggu di rumah, Renjun takut di pukuli ibu nya.

Jujur saja itu sangat sakit, Renjun tak menyukai rasa sakit. Renjun menghela napas, ini salah nya juga kenapa tak pulang ke rumah. Tapi itu Renjun lakukan Karena melihat ibu nya sendiri melakukan sex dengan laki laki lain. Renjun sakit hati melihat itu, Ayah nya juga pasti sakit hati disana.

Ia membuka pintu rumah, rumah nya gelap tapi ia dapat melihat ibu nya berdiri sambil memegang cambuk.

Ibu Renjun berdiri sambil berkacak pinggang di tangan kanan nya ada cambuk. Ibu Renjun tersenyum menatap Renjun, menurut Renjun senyuman itu sangat mengerikan. Renjun sudah tau apa yang akan terjadi pada nya.

Ibu Renjun maju dan langsung melayangakan cambukan pada Renjun dengan kencang dan keras. Renjun tersungkur dan mengerang. Ibu nya tak main main jika soal menyiksa nya. Ibu Renjun kembali melayangkan cambukan beberapa sampai pakaian punggung Renjun sobek.

Punggung itu mengeluarkan darah, hidung dan mulut Renjun juga sudah mengeluarkan darah. Tentu saja Renjun akan terbatuk darah, tubuh nya sangat kecil dan ringkih. Renjun menyangga dengan kedua tangan nya.

"Anak sialan! Kemana saja kau selama dua hari?!"

"Menjadi jalang?! Kau meninggalkan rumah tanpa memberiku uang bodoh!"

Ibu Renjun kembali mencambuk Renjun. Tubuh Renjun sudah berbaring di lantai, mata nya terpejam dan menahan sakit. Tubuhnya tak bisa di gerakan, bahkan jari tangan nya.

"Berikan aku uang!" Pinta ibu Renjun.

Ibu Renjun berjongkok Dan menggeledah isi tas Renjun. Mengambil dompet Renjun dan membawa semua uang Renjun disana. Renjun sudah merintih, memohon untuk tidak merampas semua uang nya.

Ibu Renjun hendak pergi tapi di tahan oleh Renjun. Renjun memegangi kaki kiri ibu nya. Ibu Renjun berusaha melepaskan dengan menendang nendang Renjun.

"Mama aku mohon, jangan uang itu" lirih Renjun.

"Apa maksudmu anak sialan! Bukankah kau mencari uang untukku? Jadi ini milikku!" Ujar Ibu Renjun.

Setelahnya nya ibu Renjun menendang kaki nya lebih keras dan terlepas dari pegangan Renjun.
Renjun mengerang karena terpental dan merasakan sakit di punggung nya. Lantai yang kasar membuat nya terasa semakin sakit. Renjun menangis, bukan hanya fisik nya yang sakit tapi perasaan nya pun sakit.

Renjun ingat, dulu ibu tidak seperti ini. Ibu nya sangat menyayanginya nya dan sangat menjaga nya. Renjun tak mengerti kenapa ibu nya bisa sangat berubah seperti itu. Disaat seperti ini Renjun sangat merindukan ayah nya. Ia berharap Ayah nya kembali dan membawa kebahagiaan untuk nya. Renjun membutuhkan Ayah nya.

"Soulmate" lirih Renjun.

Renjun kembali memanggil soulmate nya. Entah kenapa tapi kata itu yang keluar dari bibir nya. Renjun menangis, pasti luka ini akan lama sembuh. Renjun tak tau besok bisa bekerja atau tidak. Tubuhnya bahkan tak bisa di gerakan.

"Soulmate"

"Apa kamu mendengar suaraku?"

"Apa kamu mendengar ku sekarang?" Renjun kembali berucap lirih.

"Dapatkah kamu mendengar hatiku?" Renjun menangis, ia berharap soulmate nya tau keberadaan dirinya.

Harapan Renjun sekarang hanya pada soulmate nya. Tubuh dan perasaan nya sudah lelah.
Renjun mulai memejamkan matanya, ia ingin pindah ke kamar nya tapi tak bisa.

"Aku membutuhkan mu" lirih Renjun. Setelahnya nya Renjun pingsan disana.

Tbc...

Soulmate || JaemRen✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang