HAPPY READING
Jika ada kata kata yang menyakitimu, menunduklah dan biarkan ia melewatimu. Ingat kamu hidup tidak dengan kaki tangan mereka tapi, dengan kaki tanganmu sendiri:)
______________________
(Kringg... Kringg)
Bel istirahat sudah berbunyi, semua siswa bersorak bahagia. Akhirnya mereka terbebas dari ocehan guru matematika yang unfaedah. Matematika adalah pelajaran yang paling mereka hindari, pelajaran yang dari dulu selalu membahas kehidupan si Y dan X.
Orang yang mendapat predikat siswa terbaik saja malas malasan menghadapi guru itu, bayangkan saja materi yang sudah dibahas dua minggu lalu dibahas lagi, jadilah mereka ketinggalan materi yang lainnya. Hal ini bisa dibilang dengan istilah muter muter ditempat.
"Zir gue mau makan bareng temen temennya Zero, lo ikut gak?" tanya Bila setelah melempar asal bukunya ke kolong meja. Berbeda dengan sahabatnya itu, dia menaruh bukunya di dalam tas dengan baik dan rapi.
"Boleh"
Mereka berjalan beriringan menuju kantin. Kembali ke kejadian kemarin, Zira sudah menceritakan semuanya secara detail kepada Bila, alhasil Cewek itu bukannya prihatin malah tertawa terbahak bahak sampai yang di ketawain jadi kesel sendiri. Apesnya ia malah menceritakannya pada orang yang salah.
"Zira!" panggil bu Vio saat melihat Zira melewati ruang guru.
Zira menghampiri bu Vio dengan Bila masi berada disampingnya "iya bu kenapa? Ada yang bisa Zira bantu?"
"Iya nih, Zira bisa bantu ibu bawain buku itu ke perpus gak? Soalnya ibu dipanggil sama pak kepsek"
Mata Zira beralih menatap beberapa buku diatas meja bu Vio,dan untungnya tidak terlalu banyak "insyaallah, bisa bu."
"Trimakasih, Zira" Setelah mengatakan itu Bu Vio yang terkenal dengan badannya yang aduhai, berjalan menuju ruang kepala sekolah.
"Sini gue bantuin" tawar Bila.
"Gak usah, lagian ini cuma dikit kok. Kamu duluan aja kekantin nanti aku nyusul."
"Beneran?"
"Iya!"
Bila hendak melangkah namun dicegat oleh Zira "Bila! aku minta tolong ya. Nanti kalau aku lama di perpus nitip roti satu, soalnya mau sekalian pinjem buku"
"Siap!" Bila mengangkat tangan kanannya, dengan menyatukan jari jempol dan jari telunjuk hingga berbentuk O.
Zira berjalan dengan senyum manis tercetak dibibirnya. Tapi bagi orang orang yang tidak suka sama Zira melihat senyuman itu seperti anjing kecemplung di got yang berwarna hitam.
Mulut mereka tak henti hentinya membicarakan Zira. Maybe, kejadian kemarin sudah tersebar luas. ternyata gitu ya jadi orang famous, gini dikit diomongin, gitu dikit udah heboh, jalan sama orang langsung gempar, trending dimana mana.
Saat masuk ke perpustakaan, suasana berubah seketika. Sejuk, tenang, damai, dan tentunya ada bau bau buku bercampur dengan pewangi ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MINE
Teen Fiction[On Going] Bersekolah di yayasan tinggi bukan hal yang menyenangkan seperti orang lain pikirkan, apalagi berasal dari keluarga yang bisa dibilang 'miskin'. Sering dihina,direndahkan, diperlakukan bak seperti hewan. mungkin itu sudah menjadi hal bias...