YAM - 1.rindu dia

277 17 16
                                    

Nekan satu bintang dipojok bawah tidak akan menguras kuota kalian:)
________________________________________

Apa yang kita pikirkan kadang kala tak pernah sejalan dengan namanya takdir.
.............


HAPPY READING

"Assalamualaikum buk zira pulang" salam zira ketika masuk kerumah yang terbuat dari kayu itu.

Zira menghampiri ibunya yang lagi duduk dikursi roda dengan pandangan lurus kedepan. Zira meraih tangan ibunya lalu menciumya.

berjongkok dengan kedua tangan menggenggam tangan ibunya zira menatap ibunya sendu "Ibu udah makan?Zira suapin ya?"

Belum mendapat jawaban dari ibunya zira langsung pergi kedapur untuk mengambilkan ibunya bubur. Ia menyuapi ibunya dengan lembut. Namun belum sampai menyentuh bibir bubur itu sudah ditepis dengan keras oleh ibunya sampai jatuh kelantai dan pecah. Zira menatap nanar bubur yang telah berserakan du lantai.

"Pergi kamu! Pergii!jangan ganggu saya!"

"Bu tenang bu ini zira anak ibu."

"Argghhhh! SAYA BILANG PERGII!!"

"Buu, tenang ini zira hiks.."

"PEEGII!!!kamu yang membunuh anak saya. Pergi! Arghhh" zira berusaha melepas tangan ibunya yang terus menjambak rambutnya.

Ibu zira menangis diikuti dengan tangis zira. Zira sakit melihat ibunya menangis. Zira rapuh ketika melihat ibunya mengeluarkan buliran air mata.

Dengan terpaksa zira mengambil suntikan bius penenang yang ada di meja.

"Maaf bu zira harus ngelakuin ini" ucapnya sebelum menyuntik sang ibu. Dalam hitungan detik ibu zira terlelap. Dengan cepat zira mendorong kursi roda ibunya membawa ke kamarnya dan ditidurkan. untung ibunya itu tidak berat akibat jarang makan sekalinya makan juga sedikit sedikit dan itupun bukan nasi tapi bubur.

Zira termenung di pinggir kasur, menatap sendu ibunya. Gara gara kejadian waktu itu ibu zira dinyatakan sakit jiwa. Dokter sudah menyarankan agar ibunya di rawat di rumah sakit jiwa tapi Zira tetap kekeh mau merawat ibunya dirumah.


Flashback on

Ibunya zira atau yang sering dipanggil tari sedang berjalan dipinggir trotoar dengan membawa belanjaan ditangannya. Tidak lupa dengan kandungannya yang telah berusia 7 bulan. Dengan umur yang masi terbilang masi muda. 35 tahun muda bukan? Tapi karena tidak pernah merawat kulitnya ia jadi terlihat seperti ibu ibu berumur 45 tahun.

Menengok kanan kiri memastikan apakah ada kendaraan yang lewat atau tidak. Dirasa sudah tidak ada kendaraan ia menyeberang ke tengah jalanan.

Namun dari arah kiri datang mobil BMW warna hitam dengan kecepatan diatas rata rata.

Brukk!

Kejadian itu terjadi sangat cepat. Tidak ada yang sempat menolong. Tari pun tidak sempat untuk menghindar.

Jadilah ia tertabrak di bagian perut dan terpental beberapa senti belakang dan belakang kepalanya terbentur pinggiran trotoar.

YOU ARE MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang