Pagi ini, ponsel Gulf berdering. Terdapat panggilan masuk dari Mew.
Gulf menjawab panggilan. "Halo, phi?"
Mew : "Nong Gulf, kayaknya aku enggak jadi transfer uang ke mama ku..."
Gulf heran. "Kenapa? P'Mew masih marah dengan mama mu?"
Mew : "Bukan. Itu karena... aku akan pulang kerumah mama!"
Gulf tercengang. "Cing, o? P'Mew mau berdamai dengan mama? Kalau gitu, ayo kuantar! Lagipula aku juga lama nggak ketemu mama mu..."
Dua jam kemudian.
Mew Kirigun berdiri di pinggir jalan, menunggu Gulf yang akan menjemputnya. Di belakang Mew, terdapat asrama khusus trainee. Selama menjadi trainee di SJS Entertainment, Mew harus tinggal di asrama tersebut bersama trainee lainnya. Untuk sementara terpisah dari orang-orang yang Mew cintai. Yaitu Gulf dan juga mama.
Kemudian, datanglah mobil yang dikendarai Gulf. Mobil itu berhenti didepan Mew.
Sementara itu di rumah mama Kirigun.
Saat menonton TV, airmata mama mengalir. Di layar TV, tampak anaknya Mew Kirigun sedang membintangi iklan Playmore bersama Gulf Kanawut. Iklan selesai, muncul acara bakat dari SJS Entertainment. Yang menayangkan Mew Kirigun menyanyikan lagu At My Worst.
Telinga mama seolah mendengar suara Mew, yang berkata : "Mew sudah sukses, mama..."
Airmata seorang ibu mengalir semakin deras. Perasaan mama campur aduk. Menyesal telah menyakiti hati Mew, bangga karena Mew telah berhasil, juga sangat merindukan kehadiran anaknya.
Tiba-tiba terdengar suara pintu diketuk. Mama mengambil tissue dan mengelap airmata nya, kemudian berjalan kearah pintu.
Saat mama membuka pintu...
Nampak wajah tampan Mew yang menatap penuh kasih sayang. Juga Gulf yang berdiri dibelakang Mew.
Mama dan Mew saling memandang.
"Mama..."
"Mew!" mama dan anaknya tersebut berpelukan dan mulai menangis.
"Maafkan Mew sudah pergi ninggalin mama..."
"Mama juga minta maaf sudah nyakitin hati Mew. Kamu jangan tinggalin mama lagi!"
Sementara itu, Gulf ikut terharu melihat Mew dan mama saling melepas rindu.
Nggak lama kemudian, mereka bertiga sudah duduk di ruang tamu.
Mew meletakkan sebuah amplop berisi uang diatas meja. "Ini uang hasil kerja Mew, ma. Enggak banyak, tapi lumayan buat kebutuhan mama."
Mama menatap amplop itu dengan terharu. "Mew, dengarkan mama. Ya, mama pernah bilang 'apa yang kamu lakukan enggak berguna kalau enggak menghasilkan uang'. Tapi mama bilang begitu supaya Mew bisa mandiri. Mama cuma pengen Mew berhasil. Walaupun cara mama salah..."
"...sudahlah, Mew. Kamu tabung saja uang ini. Mama masih bisa kerja. Tapi, Mew jangan tinggalkan mama lagi."
Mew tetap memohon agar mama menerima uang hasil kerjanya. Tapi mama dengan tegas menolak. Mew tau sifat mamanya yang tidak bisa dibantah.
Kemudian, mama memandang Gulf. "Nong Gulf, terima kasih banyak selama ini sudah menjaga Mew. Entah siapa yang akan menolong Mew kalau bukan kamu."
Gulf tersenyum. "Sama-sama, khun mae."
"Oiya, mama punya hadiah untuk nong Gulf," kata mama sambil memasuki kamarnya. Lalu keluar sambil membawa sekotak kado dan memberikannya kepada Gulf.
Gulf menerima kotak kado dari mama Mew. "Apa ini, khun mae?"
Mama : "Buka aja."
Gulf membuka kotak kado itu. Isinya adalah... kondom dalam jumlah banyak dan berbagai rasa!
Mew : "Apa-apaan ini, ma?!"
Mama mulai kumat sifat cerewetnya. "Kalian pikir mama nggak khawatir! Selama ini kalian seks pakai kondom atau nggak?! Nanti kalau kena penyakit, gimana?! Apalagi kalian sesama lelaki! Jangan cuma mikir enaknya aja!"
Mew tersenyum nakal. "Berarti sekarang... Mew boleh coba hadiah dari mama?"
Mama memukul kepala Mew. "Dasar mesum! Terserah kalian, lah!"
Mama pergi menuju dapur. Mew menatap Gulf dengan wajah mesumnya. "Kamu mau rasa apa? Cokelat... stroberi... melon... jeruk... peach..."
Gulf : "Terserah lah!"
"AOWDIH!!" Mew menarik tangan Gulf hingga memasuki kamar tidurnya. Juga membawa sekotak kondom pemberian mama.
(bersambung)