Fiar kini tengah tesenyum senyum bersama layar handponya sampai gilang yang melihat menatap nya bingung
"senyum mulu dari tadi lagi chattan sama cowok yang kemaren ya"tanya gilang
Fiar tersenyum menatap gilang lalu menaruh ponselnya di meja dan melanjutkan makannya yang sempat tertunda
Fiar dan gilang kini tengah berada di kantin fiar memutuskan untuk bersikap seperti biasanya dengan gilang seperti awal mereka kenal tetap menjadi teman tanpa melibatkan perasaan karna dirinya sadar bahwa ada yang lebih terbaik untuk nya selain gilang
Gilang menggelengkan kepalanya lalu melanjutkan makan nya
Tak lama rombongan cowok yang sangat terkenal jarang memasuki area kantin kini tengah masuk ke area kantin sontak saja semua menatap kaget ketiga cowok tersebut yang tak lain raka serta kedua temannya yang lain hendi serta geo
Ketiga cowok tersebut menuju ke arah meja yang fiar serta gilang pakai
"oh pantes aja udah jarang kumpul ternyata disini sama cewe murahan"ucap raka
Sontak saja fiar tersedak dengan makanannya kala mendengar suara yang sudah ia lupakan sejak lama dan apa katanya apakah raka sudah tau jika dirinya ini fair bukan fiar
Gilang sontak saja langsung memberikan fiar minum
Raka yang melihat pun terkejut
"wow romantis sekali"ucap raka dengan kekehan"mau apa lo"tanya gilang dingin
Raka terkekeh manatap gilang sedangkan yang di tatap hanya menatap malas wajah raka
"cuman mau liat kabar lo, soalnya kita udah lama gak liat lo kumpul sama kita kita lagi dan ternyata lo disini sama cewe sok polos ini"ucap raka
"lo kalo ngomong di jaga"ucap gilang dengan nada penuh penekanan
Lagi lagi raka terkekeh sinis
"gilang gilang santai aja kali kenapa lo jadi se care ini sama ni cewe padahal dulu lo tau kan apa yang dia lakuin yang sangat teramat menjijikan itu lo lupa apa perlu gua ingetin"ucap rakaFiar lagi lagi menengang dengan penuturan dari raka ia benar benar merasakan sakit yang sama yang sempat hilang namun kini rasa sakit itu kembali melanda seluruh tubuhnya
Gilang yang melihat wajah fiar yang begitu tegang pun sontak menatap tajam raka
"maksud lo apa ngomong gitu"bentak gilang
Seisi kantin kini menyorot ke arah mereka
Raka kembali terkekeh sedangkan kedua temannya hendi dan geo hanya diam seraya melipat tangannya di atas dada
"gilang gilang gue udah tau kali kalo dia ini" ucap gilang seraya menunjuk fiar yang tengah menunduk
Dirinya jadi tak berselera untuk makan
"fair bukan fiar sedangkan fiar yang asli itu yang di usir dari sekolah ini dan dia ini dengan mudahnya tukar posisi sama kembarannya yang jelas jelas gak ada salah justru malah sebaliknya cewe murahan ini yang harusnya di tendang dari sekolah ini"ucap raka
Seisi kantin yang mendengar pun terkejut bukan main bahkan ketiga temannya olif sandra serta sinta pun ikut mendengar dari meja yang tak jauh dengan meja nya
Sontak saja gilang mengepalkan tangannya lalu menonjok wajah raka dengan beringas
Fiar yang melihat itu hanya diam ia sempat terkejut dengan perlakuan spontan gilang namun ia lebih memilih untuk pergi dari sana dari pada harus menuai masalalu yang sudah lama ia lupakan
Fiar berlari menerobos kerumunan siswa siswi yang menonton
Gilang menatap kepergian fiar
Ia kembali memukul wajah rafa dengan beringas sebelum menyusul fiar
"lo yang berengsek berani ngerusak nama baik seseorang demi menyelamatkan diri sendiri cih pengecut, lo gak pantes jadi cowo, beraninya ngehina perempuan doang, bajingan lo cuih"
Gilang langsung pergi untuk menyusul fiar
Fiar berlari menuju roftoop sekolah tanpa menghiraukan murid murid yang menatap aneh dirinya
Ia menangis disana
"kenapa di saat gua udah lupain kejadian itu semua kenapa harus ada aja yang ngingetin, gua gak murahan gua di jebak"Fiar menggelngkan kepalanya seraya menatap langit dengan air mata yang mengalir
"engga gua gak murahan gua di jebak, GUA INI DI JEBAK! "
Fiar langsung terduduk lemas di atas lantai roftoop ia menundukan kepalanya dan menangis disana
Seseorang melihat itu ia tersenyum puas lalu pergi dari sana
Tak lama gilang datang dan langsung menarik fiar berdiri lalu dengan spontan gilang langsung memeluk fiar
Fiar semakin gencar dengan tangisannya
"gua mau pulang aja lang"ucap fiar di sela sela pelukannya"lo gak perlu dengerin omongan orang fi"sargah gilang
Fiar melepaskan pelukannya lalu menyibak rambut yang menutupi wajahnya kebelakang
"gua gak bisa terus terusan bertahan kaya gini pasti nanti berita kalo gua ini fair bukan fiar pasti udah kesebar, gua gak bisa dengerin semua hinaan gua gak bisa denger omongan murid murid yang bakal bikin hati gua sesak gua mau pulang aja bahkan kalo perlu gua gak mau sekolah disini lagi gua mau pindah aja"ucap fiarGilang menggeleng cepat
"ada gua fi, gua yang akan jagain lo gua yang bakal belain lo kalo ada yang maki elo kalo ada yang hina lo gua bakal maju paling depan buat ngelindungin lo tapi plis lo jangan pergi dari sekolah ini"ucap gilangFiar menggeleng
"engga lang gua bukan fiar yang asli yang bisa tegar sama omongan orang orang yang bisa tahan sama hinaan dari orang orang yang bisa bertindak dan ngelawan gua fair yang lemah serta bodoh gua gak bisa tegar dan tahan saat denger diri gua di hina gua ngerasa mending gua mati aja dari pada gua hidup dengan banyak nya olokan serta hinaan dari orang orang"ucap fiarGilang lagi lagi menggeleng
"lo gak salah fi lo di jebak dan kalo emang ada yang harus pergi dari sekolah ini itu bukan lo tapi raka dia yang udah jebak lo disini dan dia yang pantes buat pergi dari sekolah ini juga" ucap gilangFiar menatap gilang dengan intens
"percuma lang dari awal,, dari awal yang semua orang tau itu gue yang salah bukan raka jadi gue yang harus keluar dari sekolah ini sorry lang kita masih bisa ketemu kalo pun bukan di sekolah"ucap fiarGilang lagi lagi menggeleng
"engga fi lo gak boleh selemah itu lo harus buktiin kalo lo itu gak bersalah lo gak boleh nyerah kaya gini"ucap gilang"kenyataannya emang gitu lang kenyataan nya emang gua ini lemah sorry tapi keputusan gua udah bener gua bakal pindah dari sekolah ini"ucap fiar lalu melenggang pergi meninggalkan gilang yang masih berdiri di sana
Gilang menghentikan langkah fiar
"kasih tau gua lo bakal pindah kemana gua akan selalau dukung keputusan lo"ucap gilangFiar tersenyum lalu berbalik menatap gilang
"makasih"ucapnya lalu ia benar benar pergi untuk mengambil tas nya dikelas dan pulang untuk mengajukan tentang kepindahannya kepada kedua orang tuanya nanti dan menceritakan semua yang terjadi hari iniFiar memasuki kelasnya banyak tatapan tatapan sinis tertuju kearahnya ia menatap ketiga temanya yang sudah berteman untuk sementara dengannya
Sandara olif dan sinta hanya menatap sendu fiar yang menggandeng tasnya dan pergi dari sana tanpa mengucap sepatah kata pun kepada mereka
KAMU SEDANG MEMBACA
ENGGAR
Teen FictionFOLLOW DULU SOBB SEBELUM BACA :) ENGGAR DARGA BRAMATA cowok berparas tampan yang di kagumi banyak perempuan entah di timbun apa hati nya yang tidak pernah sedikit pun membuka perasaan atau berpacaran wajah nya yang tampan tidak menjadikan nya sebaga...