열셋

1.6K 210 7
                                    

Budayakan Vote & Comment

Sorry for typo

©Park_213

[101120]

Present...

.

.

.

.

.

🐯🐥🐰

.

.

.

.

.

Jungkook mengemudikan mobilnya pelan seperti ingin mengukur setiap jengkal ruas jalan. Pria itu mengalihkan pandangannya ke kanan dan ke kiri, berusaha menajamkan pandangannya menembus buramnya jalanan akibat hujan.

Dia menepikan mobilnya saat melihat sesosok pemuda mungil tengah berjalan dengan wajah menunduk. Kakinya tersandung aspal berkali-kali padahal Jungkook yakin disana tidak ada batu, lubang atau kerikil yang bisa menghalangi kaki pendek pemuda mungil itu dan membuatnya nyaris terjungkal.

Tadi, Taehyung menelfon dan memintanya mencari Jimin. Dia tak tahu pasti apa yang tengah terjadi di antara kakaknya dan pemuda mungil itu yang jelas suara Taehyung terdengar bergetar, antara sedih dan cemas.

Jungkook hanya bisa menebak-nebak. Entah bagaimana bisa sampai pada suatu simpulan yang anehnya membuat hatinya sedikit bahagia.

Jungkook bergegas membuka pintu mobilnya.

🐥

Jimin berjalan dengan kepala tertunduk dalam. Dia merasa tak perlu melihat jalan atau mengamati apa yang sedang menghadangnya di depan. Dia merasa tidak perlu peduli pada apapun saat ini.

Tangannya ditenggelamkan dalam-dalam di saku celananya, meredam rasa dingin yang mulai menggigiti kulitnya. Di dalam sana, tangannya seolah mencari sesuatu yang bisa dia jadikan pegangan. Dia berharap hujan bisa meluruhkan seluruh kenangan tentang Taehyung.

Kepalanya terasa sangat berat dan dadanya terasa sangat sesak, nyaris kesulitan untuk digunakan menghirup oksigen. Jimin harus bekerja keras untuk mengumpulkan udara dengan sisa tenaga yang ada. Dia berharap air hujan yang jatuh menimpa kepalanya bisa memudarkan semua itu.

Nah, sekarang alasannya membenci hujan semakin bertambah, hujan mungkin akan mengingatkannya pada hari ini. Pada mantan kekasihnya yang mencampakkannya karena harus menikah dengan orang lain walau ia tahu Taehyung terpaksa menyetujui pernikahan tersebut. Ia tak bisa menyalahkan Taehyung karena pria itu tak salah apapun, ia juga tak bersalah dalam hal ini. Lalu, siapa yang harus dia salahkan? Menyalahkan seseorang yang menjadi pendamping hidup Taehyung? Ia bahkan tak tahu bagaimana wajahnya. Lalu, apakah ayahnya yang menderita penyakit kanker hati? Menyalahkannya karena menyangkut pautkan penyakitnya itu lalu mengumpatinya dan meminta untuk membatalkan pernikahan Taehyung? Sayangnya, Jimin tak berpikiran pendek seperti itu. Pemuda mungil itu mengernyit, memukuli dadanya pelan berusaha meredakan rasa sakit yang benar-benar perih.

Tiba-tiba dia teringat, dia punya kenangan tentang hujan bersama seorang pria lain. Pria yang membuat perasaannya yang kala itu berantakan tiba-tiba menjadi tertata rapi. Pria yang selalu membuat sentuhan sederhana, tetapi memberikan efek luar biasa baginya. Pria yang menyentuh pinggangnya penuh perlindungan. Tiba-tiba saja pemuda mungil itu berharap pria itu ada di sini sekarang juga. Dia membutuhkan Jeon Jungkook. Sekarang.

Because It's You [KM] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang