열여섯

1.6K 219 13
                                    

Budayakan Vote & Comment

Sorry for typo

©Park_213

[181120]

Present...

.

.

.

.

.

🐯🐥🐰

.

.

.

.

.

"Kookie...."

Pria itu menoleh. Menunggu alasan kenapa Jimin memanggilnya. Mereka sedang di mobil mewah Jungkook dalam perjalanan ke rumah Jimin setelah hampir seharian berkunjung ke rumah Jungkook.

Ah, satu lagi. Jimin mengubah panggilannya untuk Jungkook karena menurutnya itu sangat lucu apalagi saat melihat dua gigi kelinci yang menyembul saat lelaki itu tersenyum. Sangat menggemaskan.

"Lusa nanti kau bisa kan menemaniku ke pernikahan Taehyung?"

Seketika rahang Jungkook mengeras. Dia menahan nafasnya, tidak sadar kalau jari-jari tangannya mencengkram kemudi dengan kuat.

"Kau......serius ingin datang?" tanyanya dengan suara berat.

"Ya. A-aku ingin melihatnya"

Jungkook menarik nafas dalam-dalam lalu mengangguk. Dia sadar dia tidak akan bisa menolak keinginan pemuda mungil itu.

"Baiklah"

🐥

Pesta pernikahan Taehyung.

Jimin menjejakkan kakinya di atas karpet merah yang digelar memanjang menuju altar gereja. Dibutuhkan beberapa puluh langkah untuk sampai di deretan kursi tamu.

Tadinya Jimin merasa akan baik-baik saja selama menghadiri pesta pernikahan ini. Semua sudah berlalu, dia yakin bisa melewati hari besar ini dengan lancar. Namun, baru saja dia memasuki aula gereja dan telinganya menangkap gema lagu mars pernikahan tiba-tiba saja kedua kakinya gemetar hebat. Tubuhnya menggigil. Ternyata dia masih belum bisa percaya bahwa pria yang dahulu begitu mencintainya sekarang akan menikah dengan orang lain. Dia bahkan tidak tahu pasangan hidup Taehyung itu pria atau wanita.

Jimin tidak tahu apakah dia masih boleh bersikap begini. Merasa tidak rela kekasihnya akan menikahi orang lain. Dia tidak tahu. Dia hanya mengerti, dulu...Taehyung adalah miliknya.

Apa kau tahu seperti apa rasanya melepaskan sesuatu yang pernah kau miliki?

Jungkook melihat peluh membasahi dahi Jimin. Poninya jadi sedikit basah. Tubuh pemuda mungil itu terlihat kaku, wajahnya pucat pasi. Jungkook melingkarkan tangan kekarnya di pinggang ramping Jimin dan meremasnya pelan, memberi sedikit kekuatan kepada pemuda mungil itu. Ketika pemuda mungil itu menoleh dia tahu senyum di bibir pemuda mungil itu adalah kebohongan.

"Kau yakin mau masuk? Kita bisa pulang sekarang" bisik Jungkook.

Jimin menatap rahang tegas Jungkook lalu mengangguk. Dia tahu bahwa dia melakukan hal yang benar. Jungkook menuntunnya melangkah masuk ke gereja yang dibalut dengan dekorasi bernuansa putih gading. Pilar-pilar yang tegap itu seakan berjajar tanpa ujung. Bunga segar menghiasi setiap sudut ruangan membaut gereja yang megah ini tampak semakin cantik dan anggun.

Because It's You [KM] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang