|01|MASKED MAN

356 37 25
                                    

Jihoon's POV

Hai namaku Jihoon lebih tepatnya Park Jihoon, aku anak yang sudah tidak tinggal dengan orang tua ku.

Kenapa?

Kerena aku anak yang tidak diinginkan di keluargaku, kata mereka aku bukanlah anak yang sempurna.

Kalian tahu maksudnya?

Maksudnya adalah aku sering di katakan bahwa sebenarnya aku ini seperti perempuan tetapi itu tidaklah benar melainkan aku ini adalah seorang laki-laki tampan dan rupawan.

Itu sebabnya orang tua ku membuangku begitu saja dan mereka sudah memiliki anak lagi selain aku, yeah tak jauh berbeda dengan umurku dia perempuan cantik yang sangat sempurna.

Sempurna yang mereka maksud adalah sempurna bahwa dia benar-benar perempuan dan berkelamin perempuan.

Okay cukup

Aku sudah lama tinggal di desa dan jauh dari jangkauan kota. Aku hidup dan bekerja. Cukup berjalan lancar-lancar saja dan aku mendapat gaji kemudian menabungnya.

Ooh yhaa. Kalian tahu aku bekerja sebagai apa?

Aku bekerja sebagai guru namun terkadang aku sering membantu pendeta di desaku sebagai asistennya dan mendapat upah.

Mungkin cukup itu saja perkenalannya, umurku tidak lama lagi akan mencapai 19 tahun dan hari ini adalah hari tersibukku.

Bangun dari tidur aku segera mandi dan bersiap untuk pergi ke tempat ibadah dimana aku bisa bertemu pendeta tampan ku

Ahaha sulit mendekatinya apalagi dia adalah seorang pendeta, seperti yang kalian tebak aku menyukainya.
Saat ini dia sedang fokus dalam ibadahnya sedangkan aku harus segera membersihkan sana sini untuk acara yang akan digelar di tempat sang pendeta.

Dan kalian tahu?
Aku di panggil apa oleh pendeta

Dia memanggilku bunny

Entahlah mengapa dia memanggilku itu? Apa aku seperti bunny?
Aku juga tidak tahu biarlah sesuka dia agar dia merasa nyaman menyebut namaku.

Ahaha lagi-lagi aku sangat bermimpi.
Hei tapi bolehkah?
Tunggu tapi aku laki-laki?
Apa boleh aku melanggar? Masa bodoh tetap saja aku jatuh cinta dengannya setiap kali melihat dia sedang melakukan ibadah.

Dia benar-benar pria idaman

Dan benar saja memang benar-benar pria idaman. Karena sainganku adalah wanita-wanita yang tidak kalah cantik denganku.

T-tunggu tidak aku bukan cantik tapi tampan tentu saja.
Walaupun lebih dominan cantik

Eh

Tapi memang benar kan aku cantik?
Kalian saja instruksi melihat ku

Dirasa pekerjaan bebersihku sudah selesai. Aku segera menghampiri pendeta dan bersalaman dengannya yang sehabis ibadah sejenak itu.

"Apa perlu aku buatkan teh?"

Aku menyakannya karena memang aku selalu membuatkannya teh disaat pendeta sedang mengalami stres/lelah

"Tidak usah bunny, kamu cukup berada di dekatku. Itu sudah sangat membantuku"

Bodoh-bodoh kenapa pendeta selalu mengusap-usap tangannya di rambutku?

"Eum apa aku boleh kebelakang?"

"Kenapa tidak disini saja?"

Bagaimana aku bisa bertahan dengan dadaku yang selalu berdegup jika bersama denganmu pendeta

MASKED MAN | CasWinkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang