chapter 8

8 1 0
                                    

Sela berhenti sejenak saat sudah berada didepan suatu ruangan,sela membuka knop pintu dengan perlahan

"Samlekon bu"sela meringis pada Bu sinta

"Kebiasaan kamu sel,kalo salam yang bener"sela menggaruk tengguknya yang tak gatal

"Eh iya Bu hehe Bu sinta kenapa panggil saya ya?kangen yaaa"Bu sinta memutar kedua bola matanya malas

"Duduk kamu"sela akhirnya duduk didepan businta

"Ada apa ya Bu?"

"Kamu udah bolos berapa kali?"sela menaruh jari telunjuknya di dagunya seakan² sedang ber pikir

"Mmm ngga tau Bu"Bu sinta menghela nafasnya

"Kamu tau ngga-

"Ngga tau Bu"Bu sinta menepuk jidatnya

"Ibu kan belum selesai ngomong sel"sela menyangga kepalanya dengan tanganya siap mendengarkan ucapan Bu sinta

"Ibu tau sebenernya kamu anak baik² sel"sela hanya manggut² mendengarkan ucapan bu sinta

"jadi tolonglah sel berubah jangan bolos²an lagi,jangan suka telat lagi,jangan nakal lagi"sela tersenyum miring dan menyenderkan tubuhnya dipunggung kursi

"Kenapa harus jadi anak baik Bu?kalo setiap kebaikan ngga pernah dihargai?"Bu sinta menarik nafasnya dan membuangnya secara halus

"Kamu tau sel?setiap orang akan tumbuh dewasa dan akan mengalami setiap cobaan?kamu harus kuat ngandepin semua cobaan yang Allah berikan cobaan hanya datang sebentar"sela kembali tersenyum miring

"Mungkin omongan ibu benar cobaan hanya datang sebentar,tapi bagi saya tidak bu,Bu sitna tau kan semua tentang kehidupan saya?"memang selama ini sela dan Bu sinta sangatlah akrab hingga saling bertukar cerita Namaun itu tidak masalah bagi sela toh setiap masalah pasti harus mengungkapkannya kan walaupun terkadang kebanyakan orang hanya memendamnya saja hingga membuat hidupnya merasa sanagt terbebani

"Saya memang nakal Bu,tapi tidak semua orang nakal itu jahat,Bu beda orang beda cerita,saya sudah berusaha buat jadi anak baik tapi apa?saya hidup bertahun² untuk berusaha menjadi anak baik tapi kebaikan saya ngga pernah dihargai?ngga semudah itu perjalanan hidup saya buat dihargai"sela tersenyum kecut

"Itu mustahil Bu"sela langsung meninggalkan ruangan Bu sinta,sela berjalan menaiki anak tangga menuju ke roftop

Sela mendudukan tubuhnya disebuah sofa yang ada diroftop sekolahnya yang agak berantakan yaa karna disini jarang ada yang datang paling juga cuma sela karna kuncinya juga dipegang oleh sela

Sela mendudukan tubuhnya disebuah sofa yang ada diroftop sekolahnya yang agak berantakan yaa karna disini jarang ada yang datang paling juga cuma sela karna kuncinya juga dipegang oleh sela

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sela merebahkan tubuhnya dan memandangi langit yang begitu cerah

"Lo bahagia?"sela tersenyum pada langit.yaaa dibilang aneh sh masa ngomong sama langit sih

"Lo bukan teman gw bahkan gw lagi susah begini lo tetap aja cerah"lanjutnya lagi pada langit

"Lo tau nggak?entah kenapa hari ini gw merasa sangat senang,entah apa yang membuat diri gw merasa bahagia seakan² ada seorang yang hadir dalam hidup gw dan memberi kehidupan baru bagi gw"sela tersenyum dan memejamkan matanya

"Lo disini rupanya"sela membuka matanya dan mendapat seorang yang sudah berdiri dihadapannya,sela segera duduk

"Kenapa ngga masuk kelas?"sela tersenyum miring

"Ngapain disini?ngga masuk kelas?ini kan tempat gw bang kenapa harus tanya?"Roy menghela nafasnya

"Pulang yuk!"ajak Roy

"Kenapa Lo sekarang peduli banget sama gw?bukannya Lo seneng bisa dipuji² sama papah mamah?"sela menatap Roy sinis

"Ko Lo ngomongnya gitu sh?"sela menyenderkan tubuhnya di sofa

"Emang benerkan?dulu aja waktu gw dibeda²in sama mamah papah Lo malah seneng dan Lo malah ikut ngomongin"Roy terdiam sejenak,apa yang diomongin sela benar ada apa dengan dirinya sekarang?

"Itu gw juga ngga tau sel semakin kesini gw jadi pengin aja gitu buat tau tentang Lo biar Lo ngga diomongin terus sama mamah papah"

"Ngga usah so' peduli gw tau bang Lo cuma pengin taukan bukannya peduli?gw juga tau bang Lo nglakuin ini ke gw karna Lo kasian sama gw iya kan?"sela mengeluarkan nada tingginya

"Gw emang kasian sama Lo sel tapi~

"Udah gw duga"sela tersenyum miring,suara handpone sela berbunyi membuat percakapan mereka terhenti

08******

"Nomor sapa nih nelpon²?"

"Sipa?"tanya Roy yang hanya dibalas menaikkan bahu oleh sela,sela mengangkat telfonnya

"Sapa nih?"tanya sela to the poin

"Gw satria Lo disuruh kekelas sama Riska,Indri" ucap satria pelan

"Loh ko ngga Riska yang nelpon?"

"Berhubung gw duduk paling belakang jadi gw yang telpon biar ngga ketahuan" sela hanya manggut² dan segera pergi

"Keluar!gw mau masuk kelas"sela berdiri dan disusul oleh Roy,sela mengunci kembali pintu roftop,mereka berdua sama² menuruni anak tangga bersamaan keduanya berpisah saat sudah masuk kedalam kelasnya masing²

Kini kelas sela diajar oleh Bu sinta kembali karna Bu sinta mengajar dua mapel ck membosankan sekali,sela langsung masuk kedalam kelas Tampa memberi salam dan langsung duduk ditempatnya

"Sela itu ngga sopan masa kamu lewatin aja sih padahal didepan ada guru loh ngga salam segala lagi"sela tidak mendengarkan ucapan Bu sinta sela langsung merebahkan tubuhnya diatas meja dengan tangan yang menjadi bantalnya

_________

Cape akutuh🤧ngga tau mau nulis apa
Pikirnya lagi ngga lagi berjalan dengan lancar🤕maaf ya kalo banyak typonya🤧dan maaf juga kalo gaje🤕

Autor lagi ngga enak banget nih badannya🤧😷

MarsellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang