chapter 21

0 1 0
                                    

Satria mendorong kursi roda yang tengah diduduki oleh sela mereka berdua menuju ketaman belakang rumah sakit yang menurutnya agak sepi tapi indah

"Stop!"ucap sela membuat langkah satria terhenti,satria menaikan satu alisnya

"Disini aja enak"satria hanya mengangguk dan mengunci kursi rodanya lalu satria berjalan memutari sela hingga berhenti tepat didepan sela

"Sel gw mau ngomong"sela mengangkat satu alisnya

"Ngga jadi deh"sela mengerucutkan mulutnya  membuat satria gemas dengan bibir mungil sela yang berwarna pink alami

"Ish Lo tuh ya nyebelin banget sh"satria terkekeh pelan

"Ya maap gw tadi lupa mau ngomong apa"satria duduk didepan sela diatas rumput hijau yang empuk

"Sat dulu Lo nembak gw gimana?romantis ngga?"tanya sela membuat satria menatap sela,satria terdiam sejenak

"Emm itu~ ucapan satria terpotong saat tiba² ada seorang cowok yang datang menghampiri mereka berdua

"Sel Lo kenapa?ko kepala sama kaki Lo diperban"ucap seorang cowok tersebut,sela mengerutkan keningnya

"Lo kenal gw?Lo siapa yh"cowok tersebut memutar bola matanya malas

"Ck berapa taun ngga ketemu aja udah lupa"ucapnya membuat satria dan sela menatap satu sama lain

"Maksudnya?emang kita pernah ketemu?"tanya sela membuat sela semakin bingung

"Ck gw Bisma temen Lo dulu waktu masih kelas 7 SMP"sela memegangi kepalanya berusaha untuk mengingat tapi yang ada kepala sela seakan² ditusuk oleh jarum

"Sel Lo kenapa?"tanya Bisma sambil memegangi pundak sela

"Sel bentar yh"satria beranjak dari duduknya dan menarik tangan Bisma untuk menjauh dari sela

"Lo beneran temennya sela?"tanya satria memastikan

"Iya lah masa bo'ongan,lah Lo siapa?"tanyanya

"Gw satria,pacarnya sela"Bisma mengerutkan keningnya

"Ko bisa?padahal sela anti banget pacar²an dulu aja pas gw tembak sisela ngga mau"satria mengerutkan keningnya

"Lo pernah suka sama sela?"Bisma langsung mengangguk

"Bahkan sampe sekarang gw masih suka sama sela niatnya SH mau nembak lagi eh ternyata udah punya"ucapnya membuat satria terdiam wah gw punya saingan nih batin satria

"Sat Lo sekarang boleh milikin sela tapi ngga nanti"Bisma menepuk² pundak satria lalu meninggalkan satria

"Ck sialan gw punya saingan nih"satria kembali menghampiri sela

"Sel Lo ngga papa?"sela mengangguk lemas

"Udah mendingan ko,Bisma mana?"satria menengok sebentar lalu beralih pada sela

"Udah pulang katanya ada urusan!bisma beneran temen Lo?"

"Ngga tau gw ngga inget"satria menghela nafasnya

"Ya udah jangan dipaksa kalo ngga inget nanti kepalanya bisa sakit lagi"sela hanya mengangguk sambil tersenyum

"Tapi Lo hati² sama dia yh gw ngga mau Lo deket² sama dia"sela mengerutkan keningnya lalu mengangguk toh buat apa sela menolak lagian sela ngga inget apa²

                              ~marsella~

"Ndri gimana nih gw khawatir sama sela!"ucap Riska lirih karna takut ketahuan oleh pak dul

"Ck yaudah ntar kalo pulang kita ke RS"Riska memutar bola matanya malas

"Gw penginnya sekarang ndri"

"Dibelakang lagi pada apa yh?udah tau didepan lagi nerangin"ucap pak dul

"Tau tuh pa lagi main handpone"ucap Reno bohong,Indri langsung menatap Reno tajam lalu melempar Tipe-X pada Reno tepat sasaran mengenai hidungnya

"Aw sakit ah tolong idung gw masuk kedalam"semua tertawa melihat ekspresi Reno

"Ngga pak itu pak kita ada kabar sodara saya masuk rumah sakit"ucap Riska bohong,mata pak dul menyipit menyelidig

"Beneran kami?"

"Iya pak kami ngga bo'ongan"ucap Indri

"Lah emang kalian sodara?"ucap Reno membuat darah Indri naik 180° Indri kembali menatap Reno tak kalah tajam dari yang tadi,Reno hanya nyengir tak berdosa

"Pak saya sama Indri izin pulang lebih dulu ya pak"ucap Riska sambil memasang wajah memelasnya

"Kalian keruangan saya"pak dulpun keluar dari kelas

"Renooooo gw bunuh Lo!"Indri menghampiri Reno yang tengah asik memakan kuaci yang disembunyikan dilaci

"Wah Lo ngomongin gw yg enga² ternyata Lo makan dikelas?"Reno nyengir kuda

"Sultan mah bebaz"ucap Reno sambil menyisir rambutnya dg jari²nya.indri mengentak²kan kakinya kesal

"Ayo ndri keruangan pa Dul"triak Rizka,Indri berdecak kesal,lalu menghampiri Riska yang tengah menunggu didepan kelas

                                 🏡 🏡 🏡

Yang baca wajib vote and coment👑✨
Dapaet pahalaa😇😅

MarsellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang