Bag 7 : Liar

569 66 46
                                    

* * *

*

*

*

* * *

Taehyun tengah sibuk memasak makan malam didapur, tangannya dengan telaten memotong-motong sebuah wortel dengan pisau sayur,  semuanya terkendali pada awalnya

Grep!

Sampai akhirnya sepasang tangan kekar melingkari perut Taehyun dari belakang secara tiba-tiba, Taehyun sangat terkejut dibuatnya, beruntung Taehyun bukan tipe orang yang saat kaget bisa melempar apapun yang dipegangnya, jika iya kemungkinan pisau ditangan Taehyun sudah bersentuhan dengan sipemilik tangan yang sudah membuat Taehyun terkejut ini.

Aroma khas mint langsung menyapa indra penciuman Taehyun, aroma yang amat sangat familiar untuk Taehyun

"Oh!.. Yeon hyung! " panggil Taehyun dengan nada sedikit kesal, ternyata orang yang tiba-tiba muncul dan memeluk Taehyun adalah Yeonjun

Yeonjun meletakan dagunya diatas pundak kiri Taehyun "Hyung! Bisa gak sih satu hari aja nggak ngagetin Tae? " tanya Taehyun dengan wajah cemberutnya, membuat Yeonjun yang melihatnya dari samping tertawa kecil, dengan usil tangan Yeonjun bergerak mencubit pipi kanan Taehyun

"Akhhh! Ssshhhhh.. " desis Taehyun terdengar sangat kesakitan, Yeonjun langsung mengernyitkan alisnya bingung rasanya Yeonjun mencubit Taehyun dengan pelan, Yeonjun yang kebingungan segera melepaskan pelukannya dan langsung memutar tubuh Taehyun agar menghadap kearahny

Barulah Yeonjun bisa melihat dengan jelas pipi kanan Taehyun sedikit membiru "kenapa dengan pipimu? "

Tadi Yeonjun tidak sempat melihat pipi kanan Taehyun, karena posisinya ada disebelah kiri Taehyun.

Taehyun langsung panik dia belum mempersiapkan jawaban pada Yeonjun, tidak mungkin jika jujur Taehyun tak mau urusannya akan semakin kacau.

"Taehyun.. Katakan!? Apa yang terjadi pada pipimu? " Yeonjun memegang erat kedua bahu Taehyun, aura dominan yang kuat menguatkan dari Yeonjun membuat kepala Taehyun langsung tertunduk takut menatap  Yeonjun

"Jawab Taehyun!" nada suara Yeonjun terdengar memberat, "i-itu tadi..  tadi...  Mianhae hyung.. Tae tadi ngejar kupu-kupu.. terus kaki Tae kesandung akar pohon di Taman belakang.. makannya jadi begini.." sahut Taehyun takut-takut dalam hati Taehyun berdoa semoga Yeonjun percaya

Mendengar jawaban Taehyun, Yeonjun langsung menghela nafasnya "aigoo.. Kenapa kau begitu ceroboh Hyunie.. Lain kali hati-hati ne.." ucap Yeonjun sambil tersenyum, nada suara Yeonjun kembali normal, Taehyun langsung menegakan kepalanya kembali dan mengangguk dengan senyum lega dibibirnya.

"Mianhae Yeon hyung.. Tae sudah berbohong.." bathin Taehyun sedih karena sudah berkali-kali membohongi Yeonjun soal luka ditubuhnya.

"Hyung baru pulang? " tanya Taehyun berusaha mengalihkan topik agar Yeonjun tidak bertanya lagi soal pipinya , tentu saja Yeonjun mengangguk berusaha tersenyum meski kentara sekali wajah lelahnya,

Hati Taehyun terenyuh melihat Yeonjun yang tetap tersenyum meski dia sangat kelelahan " kalau begitu hyung mandi saja dulu.. Tae akan siapkan makan malamnya.."

Yeonjun kembali mengangguk, tak lupa mengusap pelan surai coklat Taehyun sebelum keluar dari dapur untuk menuju kamarnya "lukamu sudah di obati?" tanya Yeonjun dari ambang pintu dapur

"Yuju noona sudah mengobati Tae hyung.." sahut Taehyun, Yeonjun tersenyum dan kembali melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti tadi.

*

*

*

Cklek!

Yeonjun memasuki Kamarnya, tangannya bergerak melepaskan jas ditubuhnya sendiri dan melemparkan asal diatas ranjang.

Yeonjun melonggarkan dasinya, kemudian tangannya bergerak mengambil ponsel disaku celananya, setelah dapat Yeonjun langsung mengatifkan ponselnya mencari menu kontak dan membuka daftar kontaknya

Jari-jari Yeonjun bergerak lincah diatas layar ponsenya, mencari sebuah nomor pada deretan daftar kontak yang dimilikinya, setelah menemukan yang dicarinya Yeonjun langsung memanggil sipemilik nomor.

"Halo.. Jimin hyung.. Besok tolong panggilkan penebang kayu.. suruh dia untuk menebang pohon di taman belakang rumah !" ternyata Yeonjun menghubungi Jimin orang kepercayaan keluarga Choi

"Hah? Kenapa ditebang tuan muda? "

"Tebang saja! Jangan banyak tanya Hyung! " titah Yeonjun yang tak bisa dibantah

"Baik tuan muda.. Segera saya laksanakan"

Pip!

" Taehyun tidak boleh terluka lagi " Gumam Yeonjun.

Malang sekali nasib si pohon taman belakang.

*

*

*

10.01 pm

Taehyun melangkahkan kakinya menuju kamar Yeonjun, ditangannya ada sebuah nampan yang diatasnya berisi dua potong gimbap berukuran sedang dan secangkir kopi susu.

Taehyun masuk begitu saja kedalam kamar Yeonjun yang pintunya sedikit terbuka, mata Taehyun menatap nanar Yeonjun yang kini berada dimeja belajarnya, wajah Yeonjun sangat serius membaca beberapa buku tebal, tangannya memegang sebuah pena yang digunakan Yeonjun untuk menulis sesuatu diatas sebuah kertas.

"Yeon hyung.. Tugasnya belum selesai ya? " tanya Taehyun meletakan nampan yang dibawa didekat Yeonjun

"Wahh gimbap!... Sedikit lagi kok Hyunie " sahut Yeonjun mengambil sepotong gimbap  yang langsung dimasukkan kedalam mulutnya sendiri.

"Tae temani ya hyung.." Yeonjun langsung menggeleng "tidak boleh Taehyun.. kau harus tidur sekarang besokkan kau sekolah.."

"Tapi hyung juga..." ucapan Taehyun terhenti karena dengan cepat Yeonjun memotongnya "jangan khawatirkan hyung .. Hyung sudah biasa.. Taehyunie sayang hyung kan? " tanya Yeonjun

Tentu Taehyun mengangguk dengan cepat "nah kalau sayang sama hyung.. Hyunie harus jadi anak baik dan nurut sama Hyung ne? "

"Tapi hyung.." lagi-lagi Yeonjun memotong ucapan Taehyun "tidak ada tapi-tapian... kembali kekamarmu sekarang dan tidur "

Taehyun diam sesaat sebelum akhirnya terpaksa mengangguk, perintah Yeonjun adalah mutlak.

"Baiklah.. Tapi Hyung harus janji.. Kalau sudah selesai hyung langsung tidur.." Taehyun mengacungkan jari kelingkingnya pada Yeonjun yang langsung Yeonjun kaitkan dengan jari kelingkingnya sendiri.

"Ne hyung janji.. sekarang tidur ne" Taehyun mengangguk dan langsung melangkah keluar dari kamar Yeonjun, Taehyun memandang wajah Yeonjun yang tersenyum kearah Taehyun yang akan menutup pintu kamarnya Yeonjun.

"Selamat malam hyung.." ucap Taehyun

"Malam juga Hyunie.." sahut Yeonjun

Blam!

Pintu ditutup dan Yeonjun kembali berkutat dengan tugasnya.

*

*

*

TBC

Hai^^
Mian Chapter kali ini pendek dulu ya^^
Rea lagi capek hehe ^^

Semoga kalian terhibur^^
Terimakasih semua^^

Dan untuk Blue Hour akan up besok malam ne^^

Don't Forget To Smile 💙

Love From Destiny(√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang