Sepuluh

228 21 0
                                    

Sebelum baca yuk di vote dulu gengs........

Happy Reading

Tak terasa umur pernikahan arkan dan ara sudah hampir satu minggu dan selama hampir satu minggu itu hanya diisi oleh ocehan dan perdebatan,kejahilan dan lain sebagainya. Sekarang Jam sudah menunjukkan pukul 06.30. Namun gadis cantik bernama ara itu masih nyenyak tidur dibawah selimutnya, Ketika mendengar suara langkah kaki seseorang perlahan-lahan ara membuka matanya dan duduk untuk melihat siapa seseorang tersebut. Ara dapat melihat seorang pria dengan tubuh tegap bak dewa yunani dengan stelan jas yang pas pada tubuh kekarnya itu berdiri didepan kaca

"Om mau kemana sudah rapi" Tanya ara

"Kantor" Ucap arkan tanpa menoleh pada ara

"Ohhhh,Kenapa om berangkat kekantor subuh-subuh" Ucap ara

"Siapa bilang subuh, lihat jam" Timpal arkan, dan ara melihat jam di HP nya dan langsung teriak

"OMMMMM, KENAPA NGAK BANGUNIN ARA, ARA BISA TELAT KALAU GINI" Teriak ara, dan arkan menutup telinganya karena teriakan ara, bisa-bisa dia budeg

"Salah sendiri, tidur kayak kebo" Ucap arkan

"DASAR OM-OM MENYEBALKAN" ara langsung bergegas kekamar mandi

Tidak butuh waktu lama untuk mandi, ara segera memakai seragam sekolahnya melihat penampilannya didepan cermin dan turun kebawah. Sesampainya dibawah dia tidak menemukan arkan baik dimeja makan maupun ruang tamu. Ara celingak-celinguk mencari kebaradaan arkan namun tidak ada, ara langsung keluar dan melihat didepan rumah arkan sudah berada didalam mobil dan ara segera masuk mobil

"CEPATAN BERANGKAT OM, NUNGGU APA LAGI ARA UDAH MAU TELAT INI" Teriak ara pada arkan. Namun arkan belum juga menjalankan mobilnya.

Arkan yang geram melihat ara yang tidak juga memakai safety belt nya lalu mendekatkan tubuhnya ke ara dan mencondongkan tubuhnya untuk untuk memasang safety belt. Ara yang melihat arkan mendekatpun jadi diam dan hanya melihat apa yang dilakukan oleh arkan. Ntah kenapa ara yang melihat arkan dari dekat seperti rasanya aneh.

"Huaaaaa mama,,papa kenapa jantung ara kayak lari-lari" Teriak ara dalam hati

"Om ngapain" Ucap ara

" Safety Belt kamu" Ucap arkan singkat, sambil menjauh dari tubuh ara dan Arkan melihat pipi ara bersemu merah.

"Pipi kamu kenapa merah seperti itu" Tanya arkan

"Om ngak usah banyak nanya deh om, mendingan jalankan mobilnya" Ucap ara sambil memegang pipinya yang merah merona.

"Ini tidak bisa dibiarkan" Ucap ara dalam hati" Pokoknya sampai disekolah nanti ara harus tanya sama dinda, kenapa kalau ara dekat om jantung ara kayak mau lari-lari gitudan pipi ara selalu merah dan akhirnya ara jadi malu sendiri" Gumam ara dalam hati"

Disepanjang perjalanan ara terus mengomel, menyumpah serampah arkan dengan berbagai umpatan karena tidak membangunkan dia dan ara berangkat sekolah dengan tidak sarapan. Namun semua umpatan ara tentu saja tidak berpengaruh sedikitpun bagi arkan.

"Turun"Ucap arkan

"Sabar kenapa sih om" Ucap ara sambil melihat penampilannya dikaca

"Cepat ara" Timpal arkan

"IYAAAAA" Ucap ara berteriak. Ara turun dari mobil dan segera masuk karena sebentar lagi sudah dipastikan gerbang sekolah akan tertutup

Setelah mengantar ara, arkan melajukan mobilnya menuju kantor. Arkan yang telah sampai dikantor langsung masuk kedalam gedung wijaya Crops. Selama langkahnya menuju ruangannya banyak para karyawan yang mengaggumi akan sosok seorang arkan apalagi para kaum hawa, bagaimana tidak terpesona dengan makhluk ciptaan tuhan yang satu itu, tampan, putih, cerdas, tinggi, kaya, harta melimpah. Para karyawan menunduk hormat dan menyapa bos mereka itu, walau tidak ada satupun sapaan mereka dibalas oleh bos mereka itu, Arkan tetap lah arkan sosok yang berparas dingin.

"Pak arkan sumpah makin hari makin tampan"

"Andai gue punya suami seperti pak arkan"

"Walaupun pak arkan ngak pernah senyum dan dingin tapi gue tetap suka sama dia"

Begitulah mereka selalu mengagumi bos mereka itu. Arkan sampai diruangannya dan langsung menyandarkan punggungnya pada kursi kebesarannya itu. Tidak beberapa lama kemudian pintu diketok dari luar

TOK..TOK

"Masuk" Ucap arkan dingin

Seorang perempuan cantik dengan rok minim yang ketat diatas lutut serta kemeja yang ketat dan atasnya yang tidak dikancing, sehingga cukup menampilkan buah dada yang siap kapan saja keluar masuk kedalam ruangan arkan. Perempuan itu ririn sekretaris arkan serta salah satu wanita sewaan arkan.

"Maaf sir, ini ada berkas yang harus anda tandatangani" Ucap ririn mendekat ke arkan menyerahkan berkas tersebut pada arkan.

Arkan menandatangani berkas tersebut, lalu menyerahkan kembali pada ririn. ririn beranjak dari kursinya dan mendekat pada arkan sambil bergelut manja dan duduk dipangkuan arkan. Ririn membelai wajah arkan dengan tangannya dengan lembut dan arkan hanya memejamkan matanya menikmati belaian tersebut. Arkan menarik pinggang dan tengkuk ririn lalu mencium bibir ririn dengan penuh nafsu dan ririn membalas ciuman tersebut. Suara pintu dibuka dan itu membuat ririn terkejut namun tidak bagi arkan, ririn beranjak dari pangkuan arkan dan berlalu keluar dengan tergesa-gesa sambil membenahi kancing baju yang terbuka. Arkan melihat kearah pintu dan langsung mendapat tatapan yang tajam dari orang tersebut

"Mom" Ucap arkan sambil berdiri, ya orang tersebut adalah momy arkan

"Sampai kapan kamu akan seperti ini arkan dan apa kamu tidak punya malu melakukan hal menjijikkan dikantor"Marah sang momy

"Tidak tau" Ucap arkan seakan-akan tidak memperdulikan perkataan momy nya

"Momy harap kamu segera sadar arkan, jangan sampai suatu hari nanti kamu menyesal akan perbuatan kamu ini" Ucap momy" Apa yang kamu harapkan pada para jalang itu arkan, sudah tau mereka hanya menginginkan uang saja, ingat arkan kamu itu sudah punya istri jaga perasaan istri kamu"

"Sudah lah mom, arkan tidak perlu mendengar omelan momy arkan banyak pekerjaan"ucap arkan

"Arkan, momy tidak ingin kamu semakin jauh nak, Momy ingin yang terbaik untuk kamu, coba lah buka hati kamu untuk ara, momy yakin lama-kelamaan kamu pasti akan suka sama ara tapi tolong untuk sekarang jaga perasaan ara" Mohon momy, arkan heran melihat momynya ini kenapa sangat peduli terhadap bocah itu.

"Mom, kenapa kalian sangat peduli sama bocah itu" Tanya arkan

"Momy datang kesini sebenarnya ingin menyampaikan sesuatu dengan kamu, tapi melihat kelakuan kamu tadi momy tidak jadi memberitahu nya lagi"

"Apa yang ingin momy sampaikan" Tanya arkan lagi dan momy menggelengkan kepala

"Biarlah semuanya berjalan sesuai keinginan kamu sendiri" ucap momy, sebenarnya arkan penasaran dengan apa yang akan disampaikan momynya.

"Momy pulang" Ucap momy meninggalkan arkan dengan kepenasaranan nya

"Apa sebenarnya yang momy sembunyikan" Gumam arkan

TO BE CONTINUE...............

.

.

Pasti ceritanya makin ngak jelas ya.......

HT_14

My Little WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang