Gebarsten 07[Pahlawan kemalaman]

46 14 9
                                    

Assalamu'alaikum......
Jumpa lagi di part 07.....
Gimana ini dengan Kinan yang di kejar-kejar sama Geng Pascal. Langsung baca aja. Jangan lupa vote dan komen cerita ini. 😀.
.
.
.
.
.
.
Kalau ada typo komen okey....

Kinan masih fokus menghindari kejaran dari geng motor di belakang nya. Hingga tanpa sadar di depannya ada tiang listrik yang begitu tinggi dan besar.

Lampu sorot dari motor sport geng Pascal semakin mendekat dan membuat Kinan memejamkan mata berniat untuk melewati tiang listrik itu dengan gang yang sempit juga kecepatan yang sangat cepat. Ia yakin dirinya bisa menghindar dari kejaran geng motor yang mengincarnya saat ini.

Kinan mendesah panjang, lalu mengegas  motor Tara dengan kecepatan maksimum. Jantungnya mulai berdetak tidak karuan dengan napas tersenggal. Sedetik Kinan tak menambah kecepatan nya, ia akan menabrak tiang listrik di tepi jalan itu. Hampir saja merusak motor sport milik Tara.

Kinan menghela napas panjang dan berhenti sebentar, menoleh ke belakang seperti nya geng Pascal belum juga bisa mengejarnya. " Ngapain sih ngejar-ngejar gue lagi? Katanya besok. "

Di sisi lain Jovian tengah mengikuti Kinan sejak dari tadi namun dari sisi arah yang lain. "Lo, lo ngikutin gue yah.. "

"Emang, karena gue tahu kalau bang Arga pasti ngejar lo lagi. Sekali dia lihat musuhnya dia gak peduli tentang ancaman nya yang katanya besok atau lusa,yang penting dia bisa dapetin apa yang dia mau. "

"Kok lo gak bilang sih... "

"Lo sendiri yang main cabut-cabut aja. "


Sedangkan Arkan dan Rian kedua sahabat nya itu dan teman-temannya yang lainnya tengah menghabiskan waktu dengan makan di warung Rajo alias rumah kedua mereka, bisa di bilang basecamp. Tempat yang sering digunakan untuk berkumpul nya geng Pascal, dulunya sih warung Pascal. Karena mereka sudah ganti basecamp, jadi dimanfaatin buat basecamp mereka.

Saat tengah asyik mereka berbincang dengan teman-temannya. Ponsel di saku celana Arkan berdering "Tarik sis.. Semongko.. " Cowok itu mengambil ponsel di saku celana nya lalu mengangkat panggilan dari Jovian.

"Halo... Jo ngapain nelpon gue? "

"Lo ajakin si Rian kesini, ada geng Pascal mau nyerang Kinan. Nanti gue share look tempat nya. "

Arkan melihat jam Rian yang melingkar di tangan kiri nya, menunjukkan pukul sembilan malam. "Rian, kita ke jalan pentras sekarang ada geng Pascal mau nyerang Kinan."

"Okay." Setelah mengatakan itu. Mereka mengambil jaket hitamnya yang ia lampirkan di belakang pintu warung Rajo.

"Kalian mau kemana?. " Tanya salah satu dari teman Arkan.

"Ada urusan, cabut dulu yah. "

Arkan mengambil kunci motor nya dan membonceng Rian menuju jalan pentras. Arkan memakai helm full face di kepalanya dan melajukan motornya dengan kecepatan penuh. Membelah jalanan kota padat pengendara.

Gebarsten (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang