Assalamu'alaikum...
Part 11,kuy langsung baca aja.
.
.
.
.
.
.
.Ketika Kinan hendak bangkit berdiri,
tiba-tiba saja sebuah mobil sport putih
berhenti tepat di depannya. Cewek itu
jelas tau jika mobil itu adalah mobil
Rian. Kinan bersikap tidak peduli ketika Jovian turun dari dalam mobil lalu berjalan menghampirinya yang kini sudah memalingkan tatapannya ke arah samping. Kinan kembali menggosok kedua tangannya lalu kembali di tempelkan di kedua pipinya."Huft."
Tiba-tiba saja, Kinan merasakan
sesuatu yang hangat berada di pundaknya. Cewek itu menunduk lalu mendapati jaket yang tadi Jovian kenakan sudah membungkus pundaknya hingga menutupi punggung."Jaket ini"
"Gue tau lo kedinginan." kata Jovian sebelum Kinan sempat menyelesaikan ucapannya. Cowok itu menarik salah satu tangan Kinan untuk di genggam.
"Gue anter pulang."
"Tapi, tadi lo bilang-"
"Ck. Bawel."
"Rian jalan cemara nomer 06 lalu sampingnya rumah gue. "
"Nyebelin banget sih." Kinan berdecak
kesal namun tetap pasrah ketika Jovian
menarik tangannya untuk masuk ke
dalam mobilnya. Cewek itu duduk di
bangku belakang berdua. Kinan menoleh ke samping setelah Jovian juga ikut masuk ke dalam mobil."Kok lo dibelakang, di depan kan kosong."
"Oh gue gak mau duduk di bekas cewek. "
"Yah itu lah nan, kebiasaan Jovian yang aneh." Rian memutar kunci. Cowok itu mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang -membelah hujan yang mengguyur kota.
"Cowok aneh. "Jovian mengabaikan ucapan Kinan."Kok lo tau rumah gue?."
"Yah iya lah kan gue tetangga lo yang baru. Gue pindah rumah ke situ karena rumah gue ada penunggunya. Dan ternyata nyokap gue lebih milih tinggal disini, samping rumah penunggunya biar bisa berkoneksi dan gak ganggu lagi. "
"Jadi lo yang tinggal di samping rumah gue, jadi siapa penunggunya? "
"Yah ini di samping gue. "
"Jadi gue-"
"Diem....kalian berdua bikin kepala gue mules tau. " Sahut Rian kesal.
"Mules? " Cetus Kinan dan Jovian bersamaan.
Cewek itu menyandarkan kepalanya di jendela mobil Rian sembari memejamkan mata. Jovian diam. Rian kemudian mulai melajukan mobilnya ke alamat yang di maksud Kinan. Ternyata, rumah Kinan dan Jovian benar-benar searah dan tidak jauh dari rumah Darah. Jovian juga baru sadar jika Kinan merupakan tetangganya. Ya, rumah Kinan dan Jovian bersebelahan. Jovian dan keluargannya baru saja pindah ke sana sekitar tiga hari yang lalu.
"Ekhm." Rian berdehem cukup keras
ketika sudah sampai di depan pagar rumah Kinan. Cowok itu menampar pipi Kinan dan Jovian untuk membangunkan mereka yang entah kapan sudah tertidur di dalam mobilnya."Bangun." Kinan menggeliat dalam tidurnya. Mereka membuka salah satu mata saling bertatapan keduanya sayu. "Apa?" Cetus mereka bersamaan serak khas orang baru bangun tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gebarsten (Revisi)
Novela Juvenil(Sloww update.. ) . . . Baca aja seru kok✌👌 (VOTE, COMEN AND FOLLOW!!) ____________________