Assalamu'alaikum...
Hai jumpa lagi di part 4.....
Di part 3 Jovian hampir aja nabrak Kinan, yang membuat motor sport nya rusak. Apakah yang akan dilakukan Jovian? Balas dendam?.
Baca lanjutan dari part 3,jangan lupa vote, juga komen yah 🙂.
.
.
.
.
.
Kalau ada typo komen okey..."Jo, habis darimana kamu? "
Jovian yang baru saja akan menaiki tangga menuju kamarnya yang berada di lantai dua. Lantas menghentikan langkah nya saat mendengar suara sang ibu. Cowok itu berbalik badan menghadap Laras, ibunya.
"Habis darimana kamu? "
Jovian diam kembali tidak menjawab pertanyaan Laras. Dan itu berhasil membuat Laras mengeram marah karna merasa jika pertanyaannya diabaikan Jovian."Jo.. "
"Apa!?.. "
" Mama mau marah sama aku? Mau pukul aku? Mau nyakitin aku? Silahkan ma jo gak peduli "Jovian terkekeh miris. " Atau mungkin mama mau jo mati? "
Laras mendekati Jovian dan langsung melayang sebuah tamparan keras di pipi anaknya,hingga membuat wajah Jovian menoleh ke samping dengan bekas memerah akibat tamparan.
"Jaga omongan kamu jo! Jangan kurang ajar sama mama. Mama ini ibu kamu! "
Laras membentak Jovian.Jovian tersenyum kecut.
"Ibu? Aku gak salah denger. Jo gak pernah ngrasa kalau mama itu sosok ibu bagi jo"Flashback on
_____________Jovian dan Jihan memeluk erat mamanya yang baru saja pulang dari luar negeri. Laras saat itu habis pulang meeting di Inggris.
Jovian Allaver dan Jihan camelia kedua anak yang saat itu tengah berumur lima tahun. "Mama, Jihan kangen sama mama" Jihan berkata parau dan tersenyum bahagia dari bibir manisnya itu.Laras mencium lembut pipi Jihan gemas.
"Jo, juga kangen sama mama"
"Yah, mama juga kangen sama Jihan"
Setelah mengatakan itu, mamanya berjalan melewati Jovian dan menggandeng tangan Jihan."Mama punya hadiah buat Jihan, anak mama tersayang"
Senyum tipis Jovian perlahan mulai memudar bersamaan kedua tangannya memeras kesal. Dia melihat betapa sayangnya Laras pada Jihan sedangkan Jovian, ia menunduk dengan mata yang menahan tangisan.
"Kenapa semua orang sayang sama Jihan. Gak ada yang sayang sama jo!. Cuman papa yang sayang sama jo!. Papa...... Papa dimana?.... Kenapa papa pergi ninggalin jo...." Lirih Jovian yang tak bisa menahan tangisannya. Tak lama tetes-tetes air matanya pun keluar.
Flashback off
_____________Jovian memejamkan mata ketika kilasan masa lalu yang begitu menyakitkan kembali tergambar jelas di pikirannya. Masa lalunya terlalu buruk. Sejak kecil Jovian kurang mendapatkan kasih sayang dari mamanya. Apalagi saat ia baru saja lahir sudah ditinggal sang ayah pergi selama lamanya, akibat kecelakaan mobil. Di umurnya yang masih anak-anak, Jovian selalu di sebut-sebut sebagai anak pembawa sial. Dia di pukul, di kurung, bahkan tidak dikasih makan selama beberapa hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gebarsten (Revisi)
Подростковая литература(Sloww update.. ) . . . Baca aja seru kok✌👌 (VOTE, COMEN AND FOLLOW!!) ____________________