1.0

701 113 3
                                    

♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keempat wanita cantik itu masih berada di taman sekolah. Dan jangan lupakan disana ada pria itu juga, Ji Chagmin. Dia masih berada disana.

"Kalian tidak ke kelas?" tanya Changmin.

Jennie menggeleng, "Aku tidak ada kelas, tadi dosen sudah memberitahunya" Changmin mengangguk.

"Kalau kalian?" tanya Changmin melirik Jisoo, Rosé dan Lisa.

"Kita pun sama" jawab Jisoo lalu diangguki oleh Rosé dan Lisa.

Jennie bangun dari duduknya, "Aku akan membeli minum, kalian mau?" tanya Jennie.

"Boleh. Mau ku antar?" tawar Changmin.

Jennie menggeleng, "Tidak usah. Aku bisa sendiri"

Jisoo ikut berdiri disamping Jennie dan menggandeng lengan Jennie, "Kita beli bersama, nanti kau akan susah membawanya kalau sendiri"

Jennie mengangguk lalu tersenyum, "Yasudah. Kalian menitip apalagi?" tanya Jennie. Mereka menggeleng.

"Hati-hati!" Jennie dan Jisoo mengangguk. Lalu mereka berjalan menuju kantin untuk membeli minuman.

Tidak butuh waktu lama akhirnya mereka sampai di kantin. Saat akan membeli minuman ada seseorang yang tidak sengaja menabrak bahu Jennie. Tetapi seseorang itu yang terjatuh membuatnya menjadi pusat perhatian.

"Aw! Kalo jalan pake mata!"

Jennie menatap wanita itu tak percaya. Seharusnya ia yang marah tetapi kenapa wanita ini berbohong seolah-olah dirinyalah yang menabraknya sampai terjatuh.

"Maaf tapi kamu yang nabrak aku tadi"

Wanita itu merotasikan bola matanya malas lalu ia bangun dan berjalan menghampiri Jennie. "Jelas-jelas kau yang menabrakku, benarkan?" Wanita itu melirik temannya, dan temannya mengangguk sebagai jawabannya.

"Aku gak nabrak dia, beneran. Kenapa kalian bohong" kata Jennie. Ia melihat nametag wanita itu 'Seo Soojin' namanya.

"Iya aku Soojin kenapa?"

"Maaf Soojin tapi aku tidak menabrakmu kau yang sengaja menabrakku" ujar Jennie.

"Ada apa Jennie?" tanya Jisoo. Jisoo baru kembali dari membeli minuman dan sekarang ia berada di samping Jennie.

"Temanmu itu sengaja menabrakku tetapi dia malah mengelaknya dan mengatakan bahwa aku yang mendorongnya"

"Kalian lihat, jangan tertipu oleh wajahnya yang polos. Sebenarnya dia memiliki sifat licik" lanjut Soojin.

"Jennie tidak seperti itu, jangan asal berbicara!" tegas Jisoo.

"Membela temanmu? Cih, kau dan dia sama saja" Soojin menatap sinis Jisoo dan Jennie secara bergantian.

"Kau sekarang minta maaf pada Jennie karena telah menunduhnya" tegas Jisoo. Biasanya Jisoo selalu berperilaku lembut dan baik kalau ada yang membuat masalah dengannya pun ia selalu menanggapinya secara baik-baik, tetapi sekarang berbeda wanita di hadapannya ini sudah menuduh Jennie jelas-jelas dia sendiri yang mencari perhatian.

"Tidak mau! Temanmu itu yang harus meminta maaf kepadaku, mereka semua melihatnya kalau dia menabrakku!" Soojin menunjuk Jennie tepat di depan wajahnya.

"Tidak usah menunjuknya seperti itu! Dan mereka bisa saja berbohong atau mereka memang sengaja berbohong karena di suruh olehmu?" Jisoo menepis lengan Soojin lalu menatap wajah wanita itu tajam.

"Sialan! Aku tidak seperti itu!"

Jennie menarik Jisoo agar pergi, "Jisoo lebih baik kita pergi saja dan Soojin kalau memang aku yang menabrakmu maafkan aku, aku benar-benar minta maaf"

"Tidak semudah itu, kau seenaknya meminta maaf padaku setelah apa yang kau lakukan padaku" Soojin melipat kedua lengannya di depan dada lalu menyeringai.

"Jennie sudah meminta maaf padamu jadi maafkan saja dia lagi pula kau yang menabraknya tetapi Jennie yang meminta maaf aneh sekali"

"Kau diam saja!" Soojin melirik sinis Jisoo.

"Aku tidak bisa diam saja karena dia temanku!"

Soojin geram dia mendekat kearah Jisoo dan hendak menampar Jisoo tetapi Jennie dengan cepat menarik Jisoo dan melindunginya.
Jadi yang tertampat Jennie bukan Jisoo.

Tamparan keras membuat pipi Jennie memerah. Jisoo terkejut, dia hendak membalas Soojin tetapi Jennie menahannya.

Soojin terkekeh sinis, "Suruh siapa menjadi sok pahlawan, kalian berdua ini saling menjaga satu sama lain ya so sweet sekali"

"Itu hanya tamparan kecil saja tetapi pipi mu sudah memerah seperti itu, lemah sekali" Soojin mendorong bahu Jennie dan dengan cepat Jisoo menahannya.

Soojin memberi isyarat kepada teman-temannya untuk pergi, tetapi baru saja beberapa langkah rambutnya sudah ada yang menariknya.

"Ah sial! Siapa sih?!" teriak Soojin. Dia langsung berbalik untuk melihat siapa yang menarik rambutnya.

Ternyata–H-hyunjae?

To be continued...

Love Story | Lee HyunjaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang