♡
Jennie dengan cepat berjalan menuju fakultasnya. Ia harus berjalan dengan cepat takut dosen sudah masuk, gara-gara pria bernama Jaemin itu ia hampir telat.
Sesekali Jennie melirik arloji nya yang melingkar di lengannya, ia mempunyai waktu dua menit lagi. Bagaimana ini? Dengan mengumpulkan semua kekuatannya Jennie langsung berlari dan tidak butuh waktu lama ia sampai. Ia mengintip ternyata dosen belum masuk dengan cepat Jennie langsung masuk kedalan fakultasnya.
Ia langsung mencari temannya yaitu Sunwoo dan Juyeon. Pandangannya langsung tertuju kepada dua orang yang sedang melambaikan tangannya kearag Jennie, ternyata itu Sunwoo dan Juyeon.
Jennie yang melihat itu langsung menghampiri kedua temannya. Ia langsung duduk di samping Juyeon. "Darimana saja? Tumben sekali kau telat, biasa nya kau tidak selalu seperti itu" ujar Juyeon.
"Seharusnya aku tidak telat, tetapi aku tadi baca surat dari mama ku sampai aku lupa kalau ternyata kelas ku sebentar lagi dimulai" jelas Jennie.
"Memangnya surat dari mama mu sepanjang itu sampai kau telat seperti ini? Apa ada hal lain yang membuatmu tel– "
"Jangan berisik dosen sudah datang" ucap Juyeon membuat Sunwoo menatap dosen itu kesal.
"Aish! Kenapa harus datang sih, menganggu saja dasar si tua!" gerutu Sunwoo.
"Itu yang di belakang! Jangan mengobrol!" teriak dosen sambil menujuk kearah Sunwoo.
"Padahal aku berbicaranya sangat kecil kenapa dosen itu bisa mendengarnya, telinganya sangat hebat sekali"
Jennie yang melihat Sunwoo kesal hanya terkekeh. Lalu ia kembali melihat ke depan dan fokus pada pembelajaran.
Setelah satu jam lamanya pelajaran selesai. Katanya dosen itu ada keperluan mendadak jadi dia terpaksa menghentikan pembelajaran sampai sini. Semua mahasiswa dan siswi di kelas ini pada tersenyum bahagia karena kelasnya berakhir sangat cepat sama halnya dengan Sunwoo yang tadi wajahnya kesal sekarang tengah tersenyum sangat lebar.
"Akhirnya kelas selesai. Aku sangat senang sekali" ucap Sunwoo. Juyeon dan Jennie haya menggelengkan kepalanay saja melihat tingkah temannya itu.
"Hai, kita bertemu lagi"
Jennie menoleh. Ia tengah memasukkan buku ke dalam tas nya tetapi suara pria tersebut membuat Jennie terhenti dan menoleh.
"Kau? Ada apa?" tanya Jennie.
Sunwoo dan Juyeon yang melihat itu langsung menarik Jennie agar berdiri di tengah-tengah mereka berdua. Jennie tentu saja bingung melihat kelakukan kedua temannya yang seperti itu. "Kalian kenapa?" tanya Jennie.
"Jangan dekat-dekat dengannya. Nanti Hyunjae marah, dia itu pria" bisik Sunwoo.
Jennie mengerutkan dahinya bingung. "Bukankah kalian berdua juga pria? Berarti aku tidak boleh berdekatan dengan kalian dong karena nanti Hyunjae akan marah"
Juyeon memukul pelan dahi Jennie membuat wanita itu menatap Juyeon tajam, "Tidak seperti itu juga kali. Dia berbeda dengan kita berdua"
"Berbeda apanya? Kalian jelas sama, oh ada yang berbeda wajah kalian dan perilaku kalian mungkin" ujar Jennie.
"Kau ini polos atau bodoh sih!" kesal Sunwoo.
"Kalian sedang apa?" tanya pria itu, Jaemin.
"Diam kau! Aku tanya kenapa kau bisa dekat dengan dia" Sunwoo menunjuk Jennie yang berada disampingnya.
"Aku tadi menawarkan tumpangan padanya. Soalnya aku melihat dia sedang menunggu bus dan karena aku orang baik jadi aku menawarkannya tumpangan karena aku tahu kalau dia naik bus nanti akan tetap terlambat" jelas Jaemin.
"Lalu kau kesini untuk apa?" tanya Juyeon.
"Karena ini fakultasku, memangnya kenapa?"
"Maksudku kau menghampiri Jennie kesini untuk apa?! Jangan pura-pura polos seperti itu!" kesal Juyeon.
"Hanya ingin menyapanya saja, memangnya kenapa? Tidak boleh? Aku ingin berteman dengannya" kata Jaemin.
"Jangan pernah mendekatinya lagi, sana kau jauh-jauh dari temanku" usir Sunwoo.
Jennie melirik Sunwoo, "Jangan mengusirnya seperti itu, dia menghampiriku hanya ingin berteman bukankah niatnya sangat baik?"
"Baik menurutmu. Kau belum tahu saja sifat aslinya bagaimana, jangan termakan omongannya dan wajah so polosnya itu!"
Jennie mengangguk. Ia melirik Juyeon dan Sunwoo secara bergantian, sepertinya kedua temannya ini sangat tidak suka dengan kehadiran Jaemin.
"Jaemin maaf bisakah kau pergi? Aku ingin berbicara dengan mereka berdua, dan tentang tawaranmu itu aku terima kok dan aku ingin menjadi temanmu. Jadi sekali lagi maaf atas kelakuan mereka berdua" ujar Jennie.
Sebenarnya ia tidak enak harus mengusir Jaemin. Tetapi mau bagaimana lagi, Sunwoo dan Juyeon sangat tidak suka kepada Jaemin terlihat jelas sekali dari raut wajah mereka dan sorot matanya yang sangat tajam.
"Yasudah tidak apa. Kalau begitu aku minta nomor ponselmu saja"
"Tidak boleh! Jennie sudah mengusirmu jadi cepat sana pergi!" usir Juyeon.
Jennie semakin tidak percaya dengan kelakuan kedua temannya ini. Kalau Sunwoo bersikap seperti itu Jennie memakluminya karena pria itu memang sealu saja seperti itu tetapi ini Juyeon? Pria itu biasanya tidak banyak bicara dan selalu masa bodo, sepertinya mereka bertiga memang memiliki masalah yang sangat serius. Pikir Jennie.
"Yasudah, aku pergi dulu"
Jaemin sudah pergi. Jennie mengehela nafas lega lalu melirik kedua temannya. "Kalian punya masalah dengan pria itu?" tanya Jennie.
"Tidak"
"Jangan membohongiku ya. Aku curiga, kalau Sunwoo bersikap seperti itu aku memang tidak akan curiga karena Sunwoo selalu kesal dan marah kepada oranglain bahkan dosen sendiri. Tetapi ini kau Juyeon, aku tahu sifatmu pendiam dan tidak banyak bicara dan tadi aku melihat raut wajahmu seperti menahan amarah biasanya kalau oranglain membuatmu marah kau selalu biasa saja meskipun orang itu sangat-sangat membuatmu marah kau tetap diam saja. Tetapi kenapa tadi kau seperti itu? Padahal pria tadi ah maksudku Jaemin dia biasa saja dan kurasa dia sangat sopan, tetapi kenapa responmu seperti itu? Seperti dia sudah membuat kesalahan yang sangat besar?"
"Oke. Dia memang membuat kesalahan yang sangat besar. Kau tau Jennie, dia itu orang jahat. Aku, Sunwoo, Hyunjae dan Younghoon berteman dengannya dan kau tahu dia yang memulai duluan dia menuduh kita, ah maksudku Hyunjae. Dia menuduh Hyunjae merebut kekasihnya darinya dan semenjak itu kita dan dia sudah tidak sering bersama. Lalu dia datang kembali kesini, sepertinya dia akan membalas dendam kepada Hyunjae dengan cara mendekatimu" jelas Juyeon.
Jennie terdiam dia mencerna setiap kata yang Juyeon keluarkan, dan sekarang ia paham. Bahkan sangat paham sekali.
"Lalu apa Hyunjae benar merebut kekasih Jaemin?" tanya Jennie.
Sunwoo menggeleng, "Tidak. Kita bertiga melihat sendiri bahwa wanita itu yang mendekati Hyunjae dan selalu mencari perhatiannya. Saat di depan Jaemin wanita itu selalu membuat drama yang sangat memuakkan. Pernah waktu itu kita berencan untuk membongkar semuanya kepada Jaemin dan kau tahu saat wanita itu ketahuan dia masih bisa saja membela dirinya dan wanita itu menuduh Hyunjae yang mendekatinya dan bodohnya pria gila itu percaya saja. Dia sudah terbutakan oleh cinta" jelas Sunwoo lalu ia terkekeh diakhir.
"Lalu dimana wanita itu sekarang?"
To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story | Lee Hyunjae
Fiksi Remaja[END] Hyunjae pria populer di kampusnya. Meskipun berwajah dingin dan berkepribadian dingin dan kejam tetapi ia masih disukai oleh wanita-wanita di kampus ini. Tetapi wanita di kampusnya ini tidak ada yang menarik menurutnya kecuali satu, Kim Jennie.