Ajal tidak ada yang tahu, Semua orang pasti akan menemui ajalnya baik tua maupun muda
Seorang laki-laki bernama Ishikawa Hayato baru saja menemui ajalnya dan diberi kesempatan kedua oleh sang hukum siklus untuk bertemu kembali dengan orang yang dia...
Sebelumnya, hayato, riz, touya berubah menjadi perempuan demi mendapatkan es serut ukuran besar dengan harga ukuran sedang. Setelah mereka mendapatkannya, belum sempat mereka menyantapnya, ada gurita raksasa yang menyerang cocoa dan creamates lainnya. Hayato dan yang lain berhasil menyelamatkan yui, mio dan rize yang dililit gurita tersebut meski bikini mereka meleleh karena tentakelnya yang korosif. Chino berhasil diculik dan dibawa kedalam laut. Itu mengakibatkan tora sangat syok karena dia gagal melindungi chino sekali lagi, sementara itu hayato sedang mengorek-ngorek tas selempangnya.
[Siang, Pantai delfino plaza]
Hayato: *Sambil mengorek sesuatu dari tasnya, Duuh dimana yaa? Gue bawa gak ya?
Tendou: Cari apa hayato?
Hayato: Ini dia! *Sambil mengeluarkan sebuah gulungan yang bertuliskan "Wet Emergency"
Tendou: Apaan tuh?
Riz: Oi hayato lu ngapain sih?
Hayato: Ini dia alat yang bisa kita pake buat ngejer itu gurita kebawah air
Touya: Apaan tuh?
Hayato: Bentar biar gue gelar dulu, *Membuka gulungan sampai ada sebuah gambar, Nin nin!
Setelah hayato membuka gulungannya dan mengeluarkan dari gambar tersebut, keluarlah Sebuah backpack yang memiliki handle seperti jetpack dan mempunya nozzle seperti penyiram.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cocoa: Apa itu master?
Hayato: Ini? Ini alat yang gue buat dua tahun yang lalu. Ini gue dapetin cetak birunya waktu gue berkelana sampai ke area rawa.
Touya: Gimana ceritanya?
Hayato: Begini...
=Flashback=
2 tahun yang lalu... Hayato Pov
Saat itu, aku sedang melakukan perburuan rutinku seperti biasa. Dan setelah selesai memenuhi kuota harian, aku memutuskan untuk pergi sedikit lebih jauh sampai aku tiba disebuah rawa.
Hayato: Jadi kaya gini ya rawa... Selama ini gue cuma ngeliatnya dibuku, ternyata bagus juga ya
Dan disaat itu juga, aku melihat sebuah bangunan yang berdiri ditengah rawa. Dengan sulur-sulur dari pohon rawa, aku bergelantungan sampai tiba di pintu depan yang sudah berkarat dan berlumut itu.
Hayato: Permisi...
Akupun mencoba menarik pintu tersebut dengan sekuat tenaga karena pintunya susah dibuka sampai engselnya copot dan aku tertimpa. Lalu akupun mencoba masuk kedalam bangunan tersebut.
Hayato: (Aduh gelap banget) Flash... Please!
Karena didalam sangat gelap karena cahaya hampir tidak ada yang masuk, akupun menggunakan sihir cahaya pada mataku agar mataku menjadi seperti senter dan mulai melihat sekitar.