Aku Dan Pierre

693 55 2
                                    

"Sudah malam. Mari masuk" ajak Pierre padaku.

"Kamu duluan saja." jawabku.

"Tidak baik perempuan di luar tengah malam begini. Ayo" katanya lagi.

Aku berdiri dan memegang lengan Pierre.
Pierre terdiam memandangiku.

"Kenapa?" tanyaku aneh

"Tidak. Aku kaget kamu memegang lenganku" jawabannya yang membuatku terkejut karena malu.

"Ah maaf ya. A..aku tidak sengaja" kataku dengan rasa malu yang amat sangat.

"Tidak masalah. Mari masuk" katanya.

Kami masuk ke dalam rumah berdua. Saling diam tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Tiba tiba Pak Nas melihat kami berdua.

"Pierre,Rachel" seru Pak Nas.

Pierre berbalik dan memberikan hormat pada atasannya itu. Pak Nas menghampiri kami.

"Maafkan saya pak. Saya..." sebelum selesai berbicara, Pak Nas memotong perkataan Pierre.

"Hahaha.. Tidak masalah Pierre. Kalian anak muda. Dan saya senang jika Rachel ada temannya disini. Saya juga senang kamu dapat teman di rumah ini. Kalian akrab akrab ya" Jawab pak Nas.

Aku mengangguk sembari tersenyum. Sedangkan Pierre hanya diam dan sesekali menengok ke arahku.

"Yasudah kalian masuk ke kamar masing-masing. Saya mau kontrol ke depan." kata pak nas lagi.

"Perlu saya antar pak?" tanya Pierre.

"Lebih baik kamu antar Rachel ke kamarnya. Kasihan dia." kata Pak Nas.

Pak Nas sangat baik aku menjadi sangat betah disini.

"Rachel, mari aku antar" ucap Pierre padaku.

Aku mengangguk.

"Saya permisi pak" kataku ke Pak Nas.

"Silahkan" jawab Pak Nas.

Kami melanjutkan berjalan meninggalkan Pak Nas yang masih melihat kami berdua. Kami hanya terdiam sambil sama sama tersipu malu karena kami didapati oleh Pak Nas.

Akhirnya kami sampai di kamarku. Ia membukakan pintu dan menyuruhku masuk.

"Lebih baik kamu cepat tidur. Sekarang sudah jam 11 malam. Ingat kataku! Besok kamu harus bangun pagi." katanya berusaha menasehatiku lagi.

Aku tersenyum dan memberikan tangan hormat padanya.

"Baik pak Ajudan" jawabku sambil tertawa kecil.

Pierre tersenyum dan pergi meninggalkanku. Sesekali ia menoleh ke belakang hanya untuk melihatku. Aku benar benar sedang jatuh cinta.

***

Pagi ini aku terbangun dari tidurku. Ah aku mengucap syukur karena saat aku terbangun, aku masih di rumah Pak Nas. Ku tengok meja sebelah tempat tidurku, sudah tersedia sarapan pagi. Entah siapa yang mengirimnya. Ku bergegas mengambil handuk dan membersihkan diri. Aku berdandan sedikit karena kini aku harus selalu tampil cantik apalagi di depan Pierre hehe.

Aku meminum susu yang sudah tersedia di kamarku itu. Disitu ada sepucuk surat dan ku baca.

Jangan lupa isi perutmu,teman baru!
-Pierre

Astaga! Yang mengirimkan ini? Pierre?
Aku menyantap sarapan pagi itu dengan menu Nasi Goreng yang sangat enak.

"Tok..Tok..Tok" Suara ketukan pintu kamarku.

Lelaki itu..PierreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang