Sabo x Male!Reader : Absolute

4.3K 239 21
                                    

Nie jadi pen buat fanfic Black Clover xReader dan bakal banyak skip sih. Dikit banget tau fanfic nya:> Nah Nie bingung mau buat si MC male or female:p Kalo cwe bisa ngeharem cwe & cwo, kalo cwo bisa ena² tiap saat🌚 Semua cwo x male reader avv.

Ahh mantap:v

"Tch, jika kukatakan kau menjadi milikku ya menjadi milikku. Kau gausah membantah apa yang kukatakan sialan!"

"H-hai', [Name] -chan..."

Absolute

°Sabo

Aku karyawan yang bekerja di sebuah kafe yang lumayan terkenal di Tokyo. Aku berasal dari sebuah desa terpencil dan merantau guna menyambung hidup.

Dan disinilah aku menjadi tukang pembuat minuman.

"Pelayan"

Aku berjalan kearah asal suara. Seorang pria, eh bukan anak SMP? menatapku angkuh.

"Apa yang ingin adek pesan?" ucapku dengan senyuman sehangat mungkin. Aku tidak terlalu memyukai anak kecil seperti mereka yang membanggakan diri sebagai anak orang kaya. Lihatlah laptop dengan lambang apel tergigit model keluaran terbaru yang aku lihat disebuah iklan beberapa hari lalu. Dan handphone dengan lambang yang sama disamping laptop tersebut.

Tapi... Sejak kapan anak SMP dah make Laptop lalu menulis data?

Anak itu sedikit mengerutkan dahinya. Tapi tetap menjawab pertanyaanku. "Aku pesan apa yang menurutmu enak" balasnya dengan jutek.

Aku kembali tersenyum memaksa, lalu beranjak dari sana. Meminta temanku untuk membuatkan makanan termahal dan minuman termahal yang jarang dipesan. Kan bisa mengurangi bahan yang tidak laku. Salah anak itu yang memesan dengan kata absurd.

Setelah selesai temanku yang lain bernama Koala yang mengantar pesanan bocah angkuh itu.

Mataku mengikuti dimana tubuh Koala bergerak. Lalu menatap heran karena mereka mengobrolkan sesuatu dengan wajah anak itu tampak tidak suka. Aku membersihkan gelas dengan mata yang lurus terfokus kearah Koala dan anak itu.

Terlihat Koala akhirnya kembali dengan pesanan yang masih belum ia beri.

"Kenapa kau kembali? Apa ia tak menyukai pesanannya?"

Koala menghela nafas.

"Ia ingin memintamu yang mengantarnya Sabo -kun"

Mau tak mau aku mengangguk. Mengambil alih nampan tersebut, lalu berjalan kearah si bocah angkuh.

"Ini pesanan adek" ucapku mengambil kefokusannya pada layar laptop yang tidak kumengerti.

Ia mengangguk, aku memilih undur diri.

"Sejak kapan aku memintamu pergi? Duduk." aku sedikit merengutkan dahi mendengarkan pemintaan? Ah bukan perintahnya.

Dasar bocah sombong

"Tapi, saya harus kembali bekerja" balasku dengan senyuman memaksa. "Gausah maksa senyum, jelek" balasnya dengan santai. Aku melebarkan mata, kaget mendengar balasannya. Padahal aku adalah pria yang pintar menyembunyikan raut wajah. Aku jadi meragukan apakah ia memang benaran bocah.

One Piece x Reader 'Oneshoots'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang