Varhan dengan tertatih kembali ke kamarnya,ia dipukuli lagi oleh Cillo,ia sudah dipukuli semenjak 1 tahun yang lalu,saat Tyo ke USA.
Pipinya memar dan mengeluarkan darah di sudut bibirnya,tulang tangannya retak,dan tulang kakinya juga retak.
Ia mengambil kotak P3K dan mengobati memar dan darah sementara tulang yang retak ia biarkan walau rasanya sakit. Karena Cillo dan Ziya bahkan tidak ingin mengeluarkan uang satu peserpun untuknya.
"Tahanlah ... Sebentar lagi kesakitanmu berakhir ..."kata Destiny sedih melihat kondisi Varhan.
"Aku tau Destiny ... Hanya saja aku khawatir dengan nasib kak Tyo dan keluarga yang akan dibinanya"kata Varhan sedih mengingat kakaknya.
"Peringatkan dia jika nyawa masih ada ... Sebentar hanya sebentar lagi kau akan dipindahkan ke tubuhnya hanya menunggu tubuh ini tiada"kata Destiny tersenyum sedih.
"Ya hanya sebentar lagi ... Misiku akan mencapai babak terakhir"kata Varhan sambil meringis akan perih lukanya.
Destiny menghilang karena Cillo naik ke atas dan membuka pintu kamar Varhan dengan sangat keras. Ia menarik Varhan ke bawah dengan kasar yang membuat Varhan mengatupkan giginya karena sakit.
"KAU! SUDAH KUBILANG JANGAN SENTUH MAKANAN APAPUN!"kata Cillo menyentakkan tangan Varhan dengan menunjuk ikan yang hanya berkurang sedikit.
"Tapi Pa jika aku tidak makan maka aku akan mati"kata Varhan datar karena bahkan anak TK pun tau.
"JADI URUSANKU APA! KAU MATIPUN AKU TIDAK PEDULI!"kata Cillo dengan menampar pipi Varhan begitu keras.
PLAK ... PIPI VARHAN MEMAR.
BUAK ... TANGAN VARHAN PATAH.
CRAK ... KAKI VARHAN ROBEK.
JDUAK ... KEPALA VARHAN MENGELURAKAN DARAH.
Cillo menyeret tubuh Varhan yang diambang hidup dan mati,Cillo mengunci pintu kamar Varhan begitu rapat.
Death tiba di depannya ia terbelalak kaget siapa yang akan meninggal. Awalnya ia merasa ada yang akan tiada jadi ia ingin menjemput arwahnya tapi tidak disangka ia adalah pemimpinnya.
"M,,My Lord apa yang terjadi padamu!"kata Death panik.
"Tenaglah Death .. Uhuk .. Sudah waktunya aku meninggalkan bumi ... Kau hanya perlu memisahkan ku dari tubuh ini ..."kata Varhan tapi tiba tiba Tyo memasuki kamar.
"A..adik apa yang terjadi padamu!"kata Tyo panik dan menangis.
"Ka,,kakak aku akan segera tiada ... Kakak pergilah keluarga ini benar - benar gila ... Kau harus pergi sejauh - jauhnya dan bina keluargamu dengan damai ..."kata Varhan dan ia sudah tiada.
Sementara Jiwa Varhan menjelajah di ruang dan waktu,ia menjelajahi semua kenangan tubuh yang akan di tempatinya.
"Hmm tubuhnya penuh luka sepertiku"kata Varhan dan mencabut jiwa di tubuh itu dan mengirimkannya ke tempat istimewa yang dibangunnya.
Varhan pun memasuki tubuh baru itu,ia merasa jiwa nya seperti tersedot dan berputar - putar. Ia mencoba membuka matanya dan segera bangun.
"Ckck sepertinya tubuh ini dulu sangat tidak memperhatikan kesehatannya"kata Varhan dan memulai membersihkan tempat yang kotor itu.
Tubuh yang ditempatinya saat ini bernama Harry James Potter,ia adalah Juru Selamat sihir yang begitu polos dan naif. Salah satu pion yang dimanipulasi oleh pengacau dunia.
"Aku sudah berumur 11 tahun,seharusnya surat itu akan segera datang ..."kata Harry dan benar saja surat itu datang,Harry segera mengambilnya dan berkemas.
Ia tidak perlu membaca isinya,ia sudah melihat di kenangan semua penyihir bagaimana isi surat itu. Ia segera turun dan mengabaikan teriakan pamannya di ruang tamu.
Ia berjalan menuju Leaky Cauldron ia masuk dan melihat para penyihir sedang mengobrol disana. Ia segera menghampiri sang bertender untuk menyewa sebuah kamar.
"Permisi bisakah aku memesan sebuah kamar untuk 2 hari?"kata Harry berusaha sesopan mungkin.
"Tentu harganya 5 galleons sudah termasuk makam pagi dan malam"kata sang bertender,Harry pun mengeluarkan 5 galleons.
Harry sudah menebak dari dulu jadi ia selalu menyimpan galleons pemberian dari Magic yang diberi oleh makhluk setianya goblin.
"Ini kuncinya ruang nomor 601"kata sang bertender.
"Siapa namamu sir?"kata Harry bertanya.
"Tom panggil aku Tom,dan siapa namamu anak muda?"kata Tom kepada Harry.
"Harry panggil saja aku Harry"kata Harry dan berjalan pergi.
Harry segera memasuki ruangan dan menaruh kopernya yang tidak ada isinya,karena ia lebih suka menyimpan di ruang dimensi nya. Lebih praktis.
Harry pun mandi dan mengambil tunik biru langit yang indah,Harry itu sangat kaya ia abadi maka dari itu semua barangnya koleksi dari berbagai dunia.
Harry pun turun dan menghampiri sang bertender,ia tau tata letak membuka gerbang Diagon Alley tapi ia tidak memiliki tongkat.
"Halo Tom"kata Harry mengahmpirinya.
"Oh halo Harry,ada yang bisa ku bantu?"kata Tom berkata ramah.
"Bisakah kau tolong bukakan aku pintu menuju Diagon Alley"kata Harry berkata sopan.
"Terntu saja Harry,ayo ikut aku"kata Tom dan menuju ke ruangan kosong yang hanya ada batu bata.
"Ingat tata letaknya"kata Tom dan mengetuk batu bata itu.
"Selamat datang di Diagon Alley"kata Tom ramah.
"Terima kasih,Tom"kata Harry dan berjalan masuk.
Ia pun menuju ke bangunan paling besar Bank Gringotts,tetapi saat jalan ia ditabrak oleh seseorang.
"Kau tidak apa nak?"kata perempuan paruh baya itu.
"Of Course Lady Malfoy,Iam Fine"kata Harry tersenyum ramah.
"Oh betapa tidak sopan nya kami,namaku Narcissa Malfoy,suamiku Lucius Malfoy,dan putraku Draconis Malfoy"kata Narcissa dan Harry tersenyum ramah.
"Suatu kesenangan bagiku Lady Narcissa Malfoy nee Black,Lord Lucius Abraxas Malfoy,dan Heir Draconis Lucius Malfoy. Namaku Harry James Potter"kata Harry tersenyum sementara mereka terkejut.
"Ternyata kau tau etika juga ya Mr. Potter"kata Lucius dengan menyeringai.
"Tentu saya punya etika apalagi penguasa saat ini Lord Slytherin eh? Pasti punya etika dong apalagi Her Servant?"kata Harry tersenyum tapi Narcissa dan Lucius tau apa maksud kata - katanya.
"Kalau begitu aku pamit dulu,oh iya jangan lupa temui dia di Hogwarts. Kau tidak ingin kena Hex saat dia bangkit bukan?"kata Harry dengan senyum dan berjalan pergi.
Sementara 3 orang Malfoy itu tertegun dengan sifat Harry yang memiliki senyum ramah tapi terkesan dingin.
-----------------------------------
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Is Harry - By Quilla S.S.
FantastikVarhan Sandyarta anak bungsu keluarga Sandyarta,ia memiliki kakak bernama Tyo Sandyarta yang pintar,tampan,dan ramah. Sementara sifat Varhan dingin,cuek,pendiam ia juga pintar tapi karena terlalu pendiam banyak yang tidak tau. Kesalahan orang tuanya...